Jangan Salah Lagi, Kenali 5 Mitos Tabir Surya!

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa tabir surya (sunscreen) penting untuk perawatan kulit. Tabir surya membantu melindungi kulit dengan memantulkan, menyerap, dan menyebarkan radiasi ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB). Menggunakan losion, krim, atau gel yang mengandung tabir surya membantu mencegah penuaan dini dan kerusakan pada kulit yang dapat berujung pada kanker. Walaupun sudah banyak digunakan, masih banyak kesalahpahaman yang beredar mengenai paparan sinar UV dan penggunaan tabir surya. Mari kita ulas faktanya!

Mitos #1 Tidak perlu menggunakan tabir surya saat cuaca mendung.

Setiap beraktivitas di luar, Anda perlu mengoleskan tabir surya, bahkan saat sedang hujan atau mendung. Meski kesannya awan dapat menghalangi sinar matahari, ternyata awan tidak sepenuhnya mampu menghalangi sinar UVA dan UVB yang berbahaya dapat menembus kulit. Menurut Skin Cancer Foundation, awan hanya menyaring kurang dari 25% sinar UV. Jadi, Anda tetap terpapar sinar UV dan berisiko mengalami kerusakan kulit meskipun cuaca hujan atau mendung. 

Mitos #2 Tidak bisa terbakar sinar matahari saat berada di dalam air.

Sinar UVB masih bisa menembus air, apalagi pada perairan dangkal. Air dapat memantulkan sinar matahari yang akan meningkatkan paparan sinar UV ke bagian tubuh yang tidak terendam air. Hal ini dapat menyebabkan kulit terbakar. 

Mitos #3 Tidak akan terkena kanker kulit selama menggunakan tabir surya.

Tidak ada tabir surya yang dapat memberikan perlindungan total. Setinggi apapun nilai SPF produk tabir surya, sinar UVA dan UVB tetap tidak dapat diblokir 100% dan risiko kanker kulit tetap ada, meski minimal. Oleh sebab itu, penting untuk memakai alat pelindung seperti kacamata hitam, pakaian pelindung yang longgar, dan topi guna mengurangi risiko terbakar sinar matahari.

Mitos #4 Tidak perlu menggunakan tabir surya jika tidak keluar rumah

Jika Anda duduk di dekat jendela atau di depan layar komputer, Anda terpapar pada cahaya yang berpotensi merusak kulit. Menurut American Cancer Society (ACS), kaca yang biasanya digunakan di jendela mobil, rumah, dan kantor dirancang untuk memblokir sebagian besar sinar UVB, tetapi tidak memberikan perlindungan dari semua sinar UVA. Jadi, meskipun Anda berada di dalam ruangan dan Anda  selama cahaya matahari masuk melewati jendela, Anda tetap berisiko terpapar sinar UVA yang dapat merusak kulit. 

Mitos #5 Tabir surya dengan SPF sangat tinggi bertahan sepanjang hari

Menggunakan SPF tinggi hanya sekali sehari tidak akan cukup. Angka SPF didasarkan pada seberapa banyak tabir surya akan menghalangi sinar UVB selama dua jam. Setelah itu, efektivitas perlindungan menurun drastis. Ini membuat kulit Anda rentan terhadap paparan sinar UV yang berbahaya. Selalu aplikasikan ulang tabir surya setiap dua jam saat Anda terkena sinar matahari.

Paparan cahaya matahari secara berlebihan dapat membahayakan kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit. Gunakan tabir surya dan juga metode-metode perlindungan kulit dari sinar matahari secara tepat agar kulit Anda aman dari kerusakan akibat sinar UV.

Referensi

  1. https://www.yalemedicine.org/news/sunscreen#:~:text=%E2%80%9CUnless%20you%20are%20completely%20shaded,short%20intervals%20of%20time%20outside.
  2. https://www.forbes.com/sites/nomanazish/2018/07/16/five-common-sunscreen-myths-you-need-to-stop-believing/?sh=84ca8f1365f4
  3. https://www.keckmedicine.org/myth-or-fact-you-dont-need-sunscreen-if-you-are-indoors-all-day/

Penulis: Laureen Celcilia
Editor: Alexander Rafael Satyadharma

Share your thoughts