Air Garam Dapat Mencegah Infeksi Covid-19, Benarkah?

Pandemi Covid-19 membuat orang panik dan mencari cara untuk mampu terhindar dari infeksi virus SARS-CoV-2 ini. Berbagai cara dilakukan mulai dari menggunakan suplemen dan obat-obatan, hingga mengikuti langkah-langkah yang tersebar di internet atau media sosial. Salah satu tips unik yang beredar adalah berkumur dengan air garam. Berita ini juga diberitakan secara luas sebelumnya di Tiongkok. Lantas, benarkah informasi tersebut?

Penggunaan Air Garam dan Bukti Ilmiahnya

Penggunaan air garam sebagai salah satu metode pengobatan alternatif sudah dilakukan di berbagai daerah di seluruh dunia. Air garam umumnya digunakan sebagai cairan kumur, terutama saat mengalami flu dan sakit gigi. Penggunaan air garam selama ini dinilai dapat membantu penyembuhan flu, pilek, dan karies gigi (gigi bolong). Walaupun dinilai sebagai pengobatan tradisional, beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa berkumur dengan air garam dapat berperan dalam membantu proses penyembuhan.

Penelitian di Amerika pada tahun 2016 membuktikan bahwa kumur air garam dapat mempercepat proses penyembuhan penyakit karies gigi. Sementara itu, penelitian di India pada tahun 2017 menunjukkan bahwa kumur air garam terbukti memiliki efek yang sama dengan larutan kumur antiseptik yang umum digunakan di dunia medis, terutama pada air garam konsentrasi 0,9%, tidak pada garam berkonsentrasi tinggi. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan air garam memiliki efek antimikroba dan antibakteri yang berperan pada sejumlah penyakit di rongga mulut.

Kalau Begitu, Apakah Air Garam Efektif untuk Mencegah Infeksi Covid-19?

Meskipun beberapa penelitian menyebutkan air garam memiliki efek yang baik, khususnya pada penyakit yang disebabkan oleh bakteri, belum banyak penelitian yang mendukung penggunaan air garam sebagai terapi pada penyakit akibat virus. Penelitian di Inggris pada tahun 2019 sempat menunjukkan penggunaan larutan air garam dapat memperpendek durasi sakit selama 1,9 hari dan juga menurunkan angka transmisi sebanyak 35% pada penyakit seperti flu. Meskipun begitu, belum banyak penelitian yang mendukung terkait hal ini. Terlebih pada Covid-19, belum ada penelitian yang mendukung hal ini.

Kesimpulannya?

Kumur larutan air garam memang diketahui memiliki efek pengobatan pada penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Namun, belum ada penelitian yang banyak dilakukan untuk sepenuhnya mendukung hal tersebut. Kesimpulan yang sama dapat ditarik terkait penanganan Covid-19. Belum ada bukti medis yang cukup kuat untuk mengatakan bahwa Covid-19 dapat dicegah dengan berkumur larutan air garam.

 

Lihat juga seputar Covid-19 di: https://beranisehat.com/tag/covid-19/

 

Referensi

  1. Huynh N, Everts V, Leethanakul C, Pavasant P. Rinsing with saline promotes human gingival fibroblast wound healing in vitro. PLoS One. 2016;11(7): e0159843. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4956236/
  2. Aravinth V, Kumar R, Narayanan A, Bapilus L. Comparative evaluation of salt water rinse with chlorhexidine against oral microbes: a school based randomized controlled trial. JISPPD. 2017;35(4):319-26.
  3. Ramalingam S, Graham C, Dove J, Morrice J, Sheikh A. A pilot, open labelled, randomized controlled trial of hypertonic saline nasal irrigation and gargling for the common cold. Scientific Reports. 2019;1015.

Share your thoughts