Amankah Menyusui Bayi Setelah Melakukan Vaksinasi Covid-19?
Mari kupas tuntas mitos yang meresahkan para ibu
Awal April lalu, beredar sebuah unggahan di media sosial yang memperlihatkan gambar seorang bayi dengan ruam di sekujur tubuhnya setelah menyusui. Bayi tersebut didiagnosis thrombotic thrombocytopenic purpura dan kemudian dirawat inap. Selang beberapa saat, sang bayi meninggal.
Sebelum kejadian tersebut, ibu sang bayi dikatakan telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua. Unggahan tersebut pun ditutup dengan wanti-wanti kepada para ibu yang telah divaksin Covid-19 dan sedang menyusui. Lantas, benarkah vaksinasi Covid-19 dapat menyebabkan reaksi tersebut pada bayi?
Sebelum membahas mengenai vaksinasi Covid-19, mari kita telaah dahulu mengenai penyakit yang dialami oleh sang bayi pada kasus di atas, yaitu thrombotic thrombocytopenic purpura. Penyakit thrombotic thrombocytopenic purpura (TTP) merupakan suatu kelainan dalam proses pembekuan darah. Pasien dengan TTP memiliki kadar trombosit yang rendah (trombositopenia), yakni <150.000 per mikroliter. Padahal, kadar normal trombosit dalam tubuh harusnya berada dalam rentang 150.000-450.000 per mikroliter.
Penyakit TTP umumnya diasosiasikan dengan lima gejala klasik, yaitu demam, anemia, trombositopenia, gangguan fungsi ginjal, dan gangguan sistem saraf pusat. Walaupun demikian, anak dengan TTP biasanya tidak langsung menunjukkan gejala awal yang khas. Oleh karena itu, pemeriksaan lain seperti apus darah tepi dan hitung retikulosit dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis TTP pada anak.
Praktik pemberian vaksinasi pada wanita hamil memang sudah lumrah dilakukan sejak dahulu guna mencegah gangguan perkembangan janin dengan memanfaatkan transfer antibodi ibu kepada anak. Berbagai studi pun telah dilakukan untuk melihat efek dari vaksinasi Covid-19 terhadap wanita hamil. Akan tetapi, studi mengenai efek pemberian vaksinasi Covid-19 pada ibu menyusui masih sangat terbatas.
Meskipun demikian, Academy of Breastfeeding Medicine sebelumnya telah mengemukakan pendapatnya mengenai praktik pemberian vaksinasi Covid-19 pada ibu menyusui. Menurutnya, kemungkinan partikel vaksin untuk mencapai ASI selama menyusui sangatlah kecil. Namun, apabila hal itu terjadi, partikel vaksin tersebut kemungkinan besar tidak akan menyebabkan efek biologis apapun pada bayi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa vaksinasi Covid-19 pada ibu menyusui dan kejadian TTP bukanlah suatu hubungan sebab-akibat. Hanya karena sang ibu sudah menerima vaksinasi Covid-19, tidak serta merta menjadikan vaksinasi sebagai penyebab TTP. Walaupun studi lebih lanjut mengenai efek vaksinasi selama masa laktasi masih tetap perlu dilakukan, ibu tidak perlu khawatir untuk menerima vaksin Covid-19 dengan tetap menyusui sang buah hati
Referensi:
- Scott JP. Platelet and blood vessel disorders. In: Kliegman RM, Stanton BF, St Geme JW, Schor NF, editors. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016. p. 2400–8.
- Sharma D, Shastri S, Pandita A, Sharma P. Congenital thrombotic thrombocytopenic purpura: Upshaw-Schulman syndrome: a cause of neonatal death and review of literature. J Matern Fetal Neonatal Med. 2016;29(12):1977–9. doi: 10.3109/14767058.2015.1071789.
- Adhikari EH, Spong CY. COVID-19 Vaccination in pregnant and lactating women. JAMA. 2021 Mar 16;325(11):1039–40. doi: 10.1001/jama.2021.1658.
Penulis: Sean Alexander
Editor: Albertus Raditya Danendra