Andal Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pap Smear

Lakukan dengan tepat dan teliti, sukses cegah kanker serviks

 

Pemeriksaan Pap smear merupakan salah satu modalitas utama dalam skrining kanker serviks. Kanker serviks dapat dicegah bila perubahan sel epitel serviks terdeteksi dini dan segera ditangani. Melalui Pap smear, dapat diidentifikasi sel-sel serviks abnormal (lesi prakanker atau kanker) melalui pengamatan dengan mikroskop cahaya.

Sebelum melakukan pemeriksaan, perhatikan indikasi dan syarat pemeriksaan pasien. Pap smear direkomendasikan sebagai skrining bagi wanita berusia 21 tahun ke atas, apapun riwayat seksualnya. Selain itu, perlu diperhatikan keadaan pasien tidak dalam keadaan haid; tidak melakukan kontak seksual dalam 48 jam sebelum tes; tidak menggunakan tampon atau krim vagina dan kontrasepsi; dan sudah membersihkan vagina.

Sebelum melakukan pemeriksaan, pasien harus mengosongkan kandung kemih, melepaskan pakaian dalam, kemudian berbaring di ranjang ginekologi dengan posisi litotomi. Pemeriksa perlu mempersiapkan diri dengan mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan. Mulai pemeriksaan dengan duduk pada kursi yang disediakan dengan menghadap ke genitalia dan menginspeksi area vulva serta perineum.

Ambil spekulum dengan tangan kanan, lalu masukan ujung telunjuk kiri pada introitus agar terbuka sehingga ujung spekulum dapat dimasukkan sejajar dengan arah introitus. Setelah spekulum dimasukkan sampai setengah panjangnya masuk, putar spekulum hingga 90º sehingga tangkainya mengarah ke bawah. Tekan pengungkit sehingga lumen vagina dan serviks tampak dengan jelas. Perhatikan ukuran dan warna dari porsio, dinding, serta sekret vagina atau forniks. Jika sekret ditemukan banyak, bersihkan secara hati-hati agar pengambilan epitel tidak terganggu.

Ambil sampel pertama dengan menggunakan spatula Ayre yang diputar 180º searah jarum jam pada permukaan porsio. Selanjutnya, oleskan sampel pada kaca objek berlawanan dengan jarum jam. Sampel kedua, yaitu endoserviks dari kanalis servikalis, diambil menggunakan cytobrush dengan memutarnya 360º sebanyak satu atau dua putaran. Selanjutnya, oleskan sampel pada kaca objek dan fiksasi segera sebelum sampel mengering dengan direndam pada larutan fiksasi etil alkohol selama 15 menit. Jangan lupa untuk memberikan label pada kaca objek kering setelah fiksasi.

Setelah pengambilan sampel selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah, lalu keluarkan spekulum. Usapkan larutan antiseptik pada bekas sekret yang ada di sekitar vulva atau perineum. Persilakan pasien kembali mengenakan pakaiannya.

Terakhir, jangan lupa jelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien. Jika ditemukan atypical squamous cells of undetermined significance (ASC-US) atau low grade squamous intraepithelial lesion (LSIL), minta pasien lakukan pemeriksaan ulang dalam satu tahun.  Jika ditemukan hasil high grade intraepithelial lesion, rujuk pasien untuk dilakukan kolposkopi dan biopsi.

Referensi:

  1. Papanicolaou smear – StatPearls – NCBI Bookshelf (nih.gov)
  2. https://journal.ugm.ac.id/jkr/article/download/42627/25399
  3. Pap smear: Overview, Indications, Preparation (medscape.com)
  4. Gyenocologic Pap Test Collection Procedure — Medical Center Public Site (virginia.edu)
  5. BUKU PANDUAN (unhas.ac.id)

Penulis: Rejoel Mangasa Siagian
Editor: Kareen Tayuwijaya

Share your thoughts