Apakah Benar Anak-Anak Tidak Dapat Terinfeksi Covid-19?

Mengupas pernyataan “anak-anak kebal terhadap Covid-19”

anak covid
Sumber: https://www.nbcnews.com/health/health-news/more-half-million-children-u-s-have-had-covid-19-n1239554

Baru-baru ini seorang perempuan yang mengaku sebagai peneliti mengatakan bahwa anak-anak merupakan kelompok yang kebal terhadap SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Ia mengatakan, anak-anak yang meninggal sejak satu tahun pandemi berlangsung ini tidak ada hubungannya dengan Covid-19. Namun, apakah fakta ini benar dan dapat dipercaya?

 

Data di Amerika Serikat menunjukkan, terdapat 71.649 anak positif Covid-19 per 29 April 2021. Berdasarkan data 20 Juni 2021 lalu, 12,5% persen atau 1 dari 8 kasus Covid-19 di Indonesia terjadi pada anak-anak. SARS-CoV-2 dapat menginfeksi anak-anak tanpa melihat jenis kelamin maupun usia. 

 

Meskipun Covid-19 lebih banyak menyerang anak-anak yang lebih tua, anak berusia kurang dari 1 tahun lebih rentan untuk membutuhkan penanganan di rumah sakit. Indonesia sendiri merupakan negara dengan kematian anak akibat Covid-19 tertinggi di dunia

 

Berbeda dengan orang dewasa, sebanyak 94,1% anak-anak yang terkena Covid-19 memang tidak memiliki gejala atau hanya mengalami gejala ringan hingga sedang. Hanya sekitar 5,8% anak-anak yang mengalami gejala berat dan komplikasi. Angka ini cukup jauh berbeda dibandingkan dengan kelompok dewasa; tingkat kejadian komplikasi akibat Covid-19 pada dewasa mencapai 18,5%. 

 

Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan anak lebih rentan mengalami keadaan yang lebih buruk diantaranya: berusia kurang dari 3 bulan, memiliki penyakit paru-paru, kondisi imunitas/kekebalan tubuh lemah, asma, obesitas (kegemukan), dan penyakit bawaan lain. 

 

Anak-anak memang cenderung hanya mengalami gejala ringan ketika terkena Covid-19, tetapi anak-anak tetap memiliki kemungkinan yang sama dengan dewasa untuk terjangkit Covid-19. Penyebab anak-anak memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan dewasa masih belum dengan jelas diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab, seperti perbedaan regulasi kekebalan tubuh pada anak dibanding dewasa serta paparan rokok dan polusi lingkungan pada anak yang lebih sedikit dibandingkan dewasa. 

 

Dengan demikian, pernyataan bahwa anak tidak dapat terinfeksi Covid-19 adalah isapan jempol belaka. Anak tetap dapat terkena Covid-19 meski gejalanya cenderung lebih ringan dibandingkan dewasa. Akan tetapi, perlu juga diingat bahwa anak yang hanya bergejala ringan tetap dapat menularkan Covid-19 ke orang lain. 

 

Dalam kondisi kenaikan drastis pasien positif Covid-19 saat ini, hendaknya setiap orang tetap menaati protokol kesehatan dan menjaga kesehatan. Untuk itu, penting bagi orangtua  untuk mengajari dan mencontohi anak tentang protokol kesehatan dan kebiasaan yang harus dimiliki untuk mencegah Covid-19.

Referensi:

  1. Han X, Li X, Xiao Y, Yang R, Wang Y, Wei X. Distinct Characteristics of COVID-19 Infection in Children. Front Pediatr. 2021 Mar 4;9:619738. 
  2. Warner S, Richter A, Stamataki Z, Kelly D. Understanding COVID-19: are children the key? BMJ Paediatr Open. 2021 May 19;5(1):e001063.
  3. Wang C, Wang Z, Wang G, Lau JY, Zhang K, Li W. COVID-19 in early 2021: current status and looking forward. Signal Transduct Target Ther. 2021 Mar 8;6(1):114.

Penulis: Stephanie Amabella Prayogo
Editor: Alexander Rafael Satyadharma

Share your thoughts