Apakah tulang yang patah bisa diurut hingga sembuh?
Di Indonesia, praktik tukang urut masih menjadi pilihan ketika mengalami patah tulang. Apa saja risikonya?
Baru-baru ini, beredar kembali video yang memperlihatkan pria muda yang mengalami patah tulang tangan sedang diurut oleh seorang tukang urut. Tukang urut tampak menarik-narik dan memutar-mutar tangan pria muda tersebut. Pasien tersebut langsung berteriak dan menangis kesakitan. Namun, tukang urut tersebut terus melanjutkan metode urutnya untuk berusaha menyembuhkan tulang tangan pria muda tersebut yang patah. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai risiko dari metode urut terhadap tulang yang patah. Apakah sebenernya metode urut ampuh untuk menyembuhkan patah tulang atau justru risikonya lebih besar?
Meskipun tulang merupakan struktur yang kokoh di dalam tubuh manusia, tulang juga dapat bengkok dan terkadang patah. Seperti penggaris plastik, yang dapat bengkok ketika kita bengkokkan dan kemudian patah. Tulang yang patah bisa menembus kulit, otot, dan jaringan di sekitarnya, sehingga terjadi patah tulang terbuka. Ataupun, patah tulang tersebut terjadi di dalam dan tidak terlihat dari luar, yang dikenal sebagai patah tulang tertutup.
Gejala utama yang dirasakan ketika patah tulang adalah nyeri yang hebat. Nyeri tersebut membuat kaki atau tangan atau area lain jadi tidak bisa digerakkan. Pada daerah tulang yang patah, akan juga tampak bengkak kemerahan dan lebam. Jika daerah tulang yang patah ditekan, pasti akan nyeri. Bagian tubuh dengan tulang yang patah akan tampak deformitas, yaitu tampak berbeda dari yang seharusnya. Sebagai contoh, jika yang patah adalah tulang lengan, bisa dibandingkan bentuk dan panjangnya dengan lengan yang satunya.
Pada video yang beredar, tampak tukang urut berusaha menarik-narik dan memutar-mutar lengan pasien yang patah. Pasien tersebut langsung berteriak kesakitan. Tulang yang patah, jika digerakkan secara berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Ujung tulang yang patah dapat merusak otot dan jaringan lunak lainnya. Pada kasus, patah tulang terbuka, akan lebih mudah bakteri untuk masuk dan menyebabkan infeksi di daerah patahan tulang tersebut. Kondisi ini dikenal sebagai osteomielitis.
Selain itu, patah tulang yang banyak digerakkan akan menganggu proses penyembuhan tulang. Kedua ujung patahan tulang berusaha untuk saling menyambungkan dirinya. Namun, ketika banyak diurut atau digerakkan, proses penyembuhan tulang dapat terhambat atau bahkan tulang tidak bisa menyambung, yang dikenal sebagai malunion. Pada kondisi malunion, akan terjadi deformitas tulang, sehingga, bentuk tulang tidak dapat kembali ke semula.
Patahan tulang yang tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan terjadinya myositis ossificans. Pada kondisi ini, di daerah patahan tulang, jaringan lunak tersebut bisa berubah menjadi jaringa tulang. Sehingga, dari luar akan tampak ada benjolan yang nyeri di sekitar area tulang yang patah.
Tulang yang patah harus segera diperiksa dan diobati oleh dokter. Dokter yang akan melakukan operasi untuk menstabilkan dan menyambungkan tulang yang patah adalah dokter spesialis ortopedi. Namun, sebelum bisa diobati oleh dokter, apa yang dapat dilakukan?
Penanganan awal untuk semua cedera keseleo atau patah tulang adalah dengan RICE.
* Rest: Mengistirahatkan lengan atau kaki yang patah dan tidak menggerakkanya lebih lanjut
* Ice: Kompres dengan es pada daerah yang nyeri selama 20 menit setiap 4 jam dapat mengurangi nyeri dan bengkak.
* Comprresion: Mengikat area cedera dengan perban dengan tetap memastikan sirkulasi darah tidak terganggu
* Elevation: Mengangkat daerah yang cedera lebih tinggi dari dada untuk mengurangi bengkak.
Setelah penanganan awal, jangan lupa untuk mencari pertolongan dokter untuk evaluasi dan pengobatan lebih lanjut.
Penulis: Gerald
Editor: Taris
Referensi: