Atasi Mata Merah dengan Langkah Tepat

Mata merah oleh benda asing dapat menjadi masalah serius, lantas bagaimana penanganannya?

mata merah
Sumber: Freepik.com

“Pasien datang dengan keluhan mata kanan merah dan nyeri setelah terkena serbuk besi halus 3 hari yang lalu. Sebelumnya, pasien telah berobat ke salah satu klinik dan sudah mendapatkan tata laksana berupa  irigasi akuades, pemberian antibiotik, serta antinyeri. Hari ini, pasien datang ke tempat praktek saya karena keluhan mata merahnya belum membaik. Bagaimana proses penyembuhan mata merah setelah terkena benda asing dan berapa lama proses penyembuhannya? – Pertanyaan oleh dr. A

Jawaban:

Mata merah merupakan masalah mata yang sering dijumpai oleh dokter umum. Merah pada mata dapat menjadi tanda adanya inflamasi. Kondisi yang ada biasanya ringan dan dapat ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Namun, mata merah yang berkepanjangan dapat menjadi tanda masalah yang lebih serius. Salah satu penyebab mata merah adalah partikel asing yang dapat masuk melalui media angin, ledakan, atau pajanan selama bekerja dengan perkakas, seperti las, gerinda, dan lainnya.

Dokter dapat mendiagnosis masalah pasien melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik di FKTP. Gejala yang umum dari masuknya benda asing atau corpus alienum pada mata adalah nyeri, mata berair, rasa tidak nyaman pada mata, dan mata merah. Benda asing tersebut dapat menyebabkan terjadinya cedera pada mata, baik pada sklera, konjungtiva, maupun kornea. Keparahan bergantung pada lokasi yang terkena, keberadaan infeksi, serta jenis bendanya.

Pada beberapa kasus, benda asing dapat keluar dengan sendirinya melalui berkedip dan bantuan air mata. Akan tetapi, dapat pula diperlukan irigasi dengan larutan salin atau membutuhkan pengangkatan oleh dokter spesialis pada kasus lebih berat. Apabila keadaan pasien yang telah diberikan irigasi tidak kunjung membaik, diperlukan rujukan ke spesialis mata untuk dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan bantuan slit lamp.

Walaupun begitu, corpus alienum konjungtiva dapat ditangani oleh dokter umum dengan kapas pentol atau jarum suntik. Sebelum tindakan, dokter perlu melakukan inspeksi benda asing dan pemeriksaan tajam penglihatan. Benda asing konjungtiva dikeluarkan melalui usapan halus dengan kapas pentol. Lantas, apabila benda asing tersebut menancap, dapat dipakai jarum suntik dengan ukuran 25G. Prosedur pengangkatan dilakukan dengan menempatkan tangan dokter pada struktur wajah yang memiliki tulang supaya stabil. Jarum diarahkan secara tangensial kepada benda asing secara hati-hati. Pemberian dua tetes pantocain sebagai anestesi topikal di mata sebelum tindakan dapat membantu pasien lebih nyaman.

Berbeda dengan corpus alienum konjungtiva, corpus alienum kornea memerlukan rujukan segera pada dokter spesialis karena prosedur pengangkatan memerlukan slit lamp dan jarum 27G. Prosedur tersebut perlu dilakukan untuk memastikan corpus alienum telah terekstraksi sepenuhnya. Apabila diangkat dengan mata telanjang, terdapat kemungkinan corpus alienum tidak sepenuhnya terambil sehingga dapat menjadi sumber infeksi hingga menyebabkan ulkus kornea dan kebutaan.

Setelah prosedur ekstraksi benda asing dilakukan, berikan antibiotik topikal spektrum luas. Antibiotik tetes mata yang dapat diberikan adalah 1–2 tetes Cendo LFX 5 mL 3 kali sehari.  Defek yang lebih besar dan dalam dapat memerlukan penggunaan antibiotik dengan durasi lebih lama dan frekuensi lebih sering. Selain itu, untuk melumasi dan menyejukkan mata, pasien dapat diberikan 1–2 tetes Cendo Lyteers 3–4 kali sehari.

Upaya pencegahan perlu disampaikan kepada pasien, terlebih pada kasus pajanan benda asing terkait pekerjaan. Pekerja hendaknya senantiasa memakai pelindung diri seperti google atau face shield. Selain itu, pasien perlu ditekankan untuk segera memeriksakan diri apabila menjumpai mata merah oleh paparan benda asing karena dapat memunculkan sikatrik atau jaringan parut dapat muncul bila benda asing tersebut dibiarkan tanpa adanya tata laksana yang baik.

 

Dengan demikian ketika mengetahui terdapat corpus alienum kornea, dokter umum perlu merujuk sejak awal. Hal tersebut disebabkan pengobatan tidak akan berhasil apabila penyebab dari masalah korneanya  tidak dikeluarkan . Dalam hal ini, serbuk besi tersebut. Selain itu, sikatrik yang dapat terbentuk karena keterlambatan penanganan dapat menimbulkan gangguan penglihatan lanjutan mulai dari pandangan kabur sampai kebutaan.

Penulis: Cahyadi Budi
Editor: Amanda

Share your thoughts