Benarkah Vaksin Covid-19 Memicu Kanker Kambuh?
Vaksinasi memang memiliki sejumlah efek samping, tetapi apakah kanker salah satunya?
Di tengah maraknya pemberitaan palsu mengenai vaksinasi Covid-19, beredar narasi mengenai para penyintas kanker yang kembali menderita kanker dengan kondisi yang jauh lebih buruk pascavaksinasi Covid-19. Nyatanya, berita tersebut hanyalah omong kosong belaka. Klarifikasi terkait vaksin Covid-19 dan risiko kekambuhan kanker ini disampaikan oleh dr. Steven Pergam, salah satu pemimpin komite Jaringan Kanker Komprehensif Nasional yang memberikan rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 bagi pasien kanker. Dalam sesi tanya-jawabnya dengan Institut Kanker Nasional, Pergam menegaskan bahwa tidak ada data yang menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 menyebabkan, memperparah, atau memicu kekambuhan kanker.
Cara kerja vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 merupakan jenis vaksin yang menggunakan mRNA sebagai komponen utamanya. Vaksin mRNA menggunakan sebagian kecil dari kode genetik virus SARS-CoV-2 untuk “diperkenalkan” kepada sistem imun tubuh manusia sehingga sistem imun dapat memproduksi protein yang akan memicu respon imun tubuh ketika terinfeksi virus yang sama. Komponen mRNA dalam vaksin Covid-19 tidak dapat memengaruhi gen; perlu diketahui juga bahwa kanker terjadi karena mutasi atau perubahan genetik. Dengan demikian, vaksin Covid-19 tidak akan menyebabkan kekambuhan kanker.
Lantas, apa yang dapat menyebabkan kanker kambuh?
Kanker dapat muncul kembali karena dua hal. Pertama, terapi yang diberikan tidak sepenuhnya membunuh sel kanker sehingga sel kanker yang tertinggal dapat berkembang menjadi tumor baru. Dokter biasanya akan menyarankan terapi tambahan seperti kemoterapi, radioterapi, terapi hormon, terapi imun atau pengobatan sel target apabila diperkirakan masih ada risiko kekambuhan kanker pascaoperasi. Meski demikian, terapi tambahan pun belum tentu dapat mengeliminasi seluruh sel kanker. Kedua, kanker berisiko kambuh apabila sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain (metastasis) dan tumbuh menjadi tumor baru. Ada kalanya sel kanker yang bermetastasis terlalu kecil untuk terdeteksi ketika menjalani perawatan (mikrometastasis).
Apakah pasien atau penyintas kanker boleh mendapatkan vaksin Covid-19?
Pasien dan penyintas kanker serta orang-orang dengan sistem imun yang lemah berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat Covid-19. Virus juga dapat bertahan hidup dan berisiko berkembang menjadi varian baru di dalam tubuh orang-orang dengan kelainan imun . Vaksinasi telah terbukti dapat menurunkan kejadian rawat inap dan angka kematian akibat Covid-19. Pasien dan penyintas kanker direkomendasikan untuk divaksinasi secepat mungkin, kecuali bagi pasien yang sedang menjalani terapi imunosupresif (biasanya diberikan setelah transplantasi sel punca atau terapi CAR T-cell) yang sebaiknya menunda vaksinasi hingga setidaknya tiga bulan pascaterapi.
Referensi:
- Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Awas hoaks: vaksin COVID-19 menyebabkan kanker kambuh [Internet]. Jakarta: Satuan Tugas Penanganan COVID-19; 2022 Mar 18 [cited 2022 Apr 10]. Available from: https://covid19.go.id/artikel/2022/03/18/awas-hoaks-vaksin-covid-19-menyebabkan-kanker-kambuh
- National Cancer Institute. COVID-19 vaccines and people with cancer: a Q&A with Dr. Steven Pergam [Internet]. Bethesda: National Cancer Institute; 2022 Mar 8 [cited 2022 Apr 10]. Available from: https://www.cancer.gov/about-cancer/coronavirus/covid-19-vaccines-people-with-cancer
- Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Fact check: 7 myths about COVID-19 vaccines [Internet]. New York: Memorial Sloan Kettering Cancer; 2021 Dec 9 [cited 2022 Apr 10]. Available from: https://www.mskcc.org/coronavirus/myths-about-covid-19-vaccines
- Cancer Research UK. Why some cancers come back [Internet]. London: Cancer Research UK; 2020 Jul 6 [cited 2022 Apr 10]. Available from: https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/what-is-cancer/why-some-cancers-come-back
Penulis: Olivia
Editor: Taris
covid-19 memicu kanker