Benarkah Zat Oksida Grafena dalam Vaksin dapat Bereaksi pada Gelombang 5G?
Apa sebenarnya cairan berwarna hitam yang tengah bergerak-bergerak pada gelombang 5G?
Beberapa waktu lalu, ramai perihal obat Covid-19 Molpinuravir sebagai obat Covid-19 yang kabarnya sangat ampuh. Belakangan, muncul lagi berita terkait vaksin Covid-19 yang mengandung zat Graphene Oxide (GO) / Oksida Grafena.
Menurut LAPAN RistekDikti, disebutkan bahwa Oksida Grafena merupakan jenis fluorescent (bahan yang dapat memancarkan sinar dalam kondisi tertentu) yang sifatnya sangat sesuai untuk berbagai aplikasi di dunia medis. Bio-sensing (mendeteksi molekul tertentu dalam tubuh manusia), mendeteksi penyakit, sebagai komposisi obat, hingga bahan antibakteri adalah beberapa manfaat yang dimiliki zat GO untuk berbagai keperluan di bidang biomedis. Namun demikian, apakah benar bahwa zat GO juga digunakan pada vaksin Covid-19?
Terkait hal ini, dr. R. A. Adaninggar, Sp.PD melalui laman akun Instagramnya, @drningz, telah mengingatkan masyarakat untuk melakukan pengecekan kembali terhadap kebenaran informasi tersebut. Beliau juga mengingatkan beberapa hal seperti langkah membaca jurnal hingga mengkritisinya dengan baik sehingga harus ditelusuri secara holistik berbagai informasi yang didapat sebelum menentukan faktanya.
“Ini namanya pseudosains dan sering sekali digunakan untuk menyesatkan orang-orang yang tidak terbiasa dengan sains,” jelasnya. Jadi, informasi yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 mengandung GO tidak benar. “Vaksin Covid-19 tidak ada yang mengandung Oksida Grafena dan tidak berbahaya,” tegasnya sekali lagi.
Berbicara terkait informasi adanya kandungan GO pada vaksin Covid-19, health-desk.org pun menegaskan jika menurut informasi yang beredar vaksin mRNA Pfizer/BioNTech dan Moderna Covid-19 adalah jenis yang paling dicurigai mengandung GO, faktanya tidak mengandung GO sama sekali. Daftar bahan kandungan pada kedua vaksin tersebut juga telah dipublikasikan serta diuji oleh berbagai pihak kredibel. Hasil pengujiannya tidak ditemukan adanya kandungan Oksida Grafena dalam formulasi vaksin Covid-19, termasuk kandungan nanopartikel lipid.
Sebagai informasi, nanopartikel lipid merupakan bola-bola kecil lemak yang biasanya digunakan dalam vaksin mRNA untuk melindungi molekul RNA yang halus sehingga zat vaksin dapat masuk ke dalam tubuh manusia tanpa dihancurkan. Nanopartikel lipid telah diakui sebagai sistem penghantaran obat potensial (cara memasukkan obat ke dalam sel manusia, terutama obat suntik) sejak tahun 1960-an.
Terkadang, senyawa polietilen glikol (PEG) dapat digunakan untuk membantu menjaga kestabilan nanopartikel lipid seperti yang digunakan dalam vaksin mRNA Covid-19. Namun sekali lagi, tidak ada zat GO dalam nanopartikel PEG-lipid. Intinya, tidak ada vaksin resmi WHO yang diproduksi oleh Pfizer, Moderna, AstraZeneca, CanSino, Sinovac, Sputnik V, maupun Janssen yang mengandung Oksida Grafena ini.
Saat ini, diketahui sejumlah Oksida Grafena dapat menjadi substansi racun bagi tubuh manusia. Sebuah studi di tahun 2016 pada tikus telah menunjukkan bahwa bahan dasar Grafena (seperti Graphene Oxide) dapat menyebabkan toksisitas (tergantung dosis), penurunan viabilitas sel, pembentukan granuloma paru, serta apoptosis sel, khususnya bagi paru-paru, hati, limpa, dan ginjal.
Namun ke depannya, mungkin Oksida Grafena dapat menjadi alat yang berguna dalam proses pengiriman vaksin di masa depan. Para ilmuwan dan insinyur kimia percaya bahwa zat GO dapat direkayasa sedemikian rupa menjadi kendaraan pengiriman yang aman untuk vaksin sekaligus membantu peningkatan efektivitasnya.
Seperti nanopartikel lipid, Oksida Grafena juga merupakan nanopartikel dan baru-baru ini diaplikasikan pada vaksin influenza intranasal dengan hasil yang menjanjikan. Selain itu, nanopartikel ini juga telah terbukti mampu meningkatkan makrofag dan sel T yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh manusia serta menghasilkan respons kekebalan yang berpotensi lebih kuat.
Sebagai tambahan, Senior Associate of Global Media Relations Pfizer telah menegaskan bahwa zat GO tidak digunakan dalam pembuatan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech. Menurut lembar fakta di situs web Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, bahan vaksin Pfizer meliputi mRNA, lipid, kalium klorida, kalium fosfat monobasa, natrium klorida, natrium fosfat dihidrat dibasa, dan sukrosa. Pada daftar bahan pembuat vaksin tersebut juga tidak dicantumkan Oksida Grafena. Lebih lanjut, dipaparkan pula bahwa tidak ada vaksin Covid-19 yang tersedia di seluruh dunia, baik yang diproduksi oleh Moderna, Janssen, AstraZeneca, CanSino, Sinovac, maupun Sputnik V, yang mengandung bahan tersebut.
Referensi:
- Grid Health. Vaksin Covid-19 Mengandung Graphene Oxide, Buatan Pfizer-BioNtech Paling Dicurigai, Benarkah? [Internet]. Jakarta: Grid Health; 2021 Oct 5 [cited 2022 Aug 21]. Available from: https://health.grid.id/read/352925402/vaksin-covid-19-mengandung-graphene-oxide-buatan-pfizer-biontech-paling-dicurigai-benarkah?page=all
- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. [DISINFORMASI] Video Graphene Oxide dalam Vaksin Bereaksi pada Gelombang 5G [Internet]. Jakarta: Kominfo; 2022 Aug 20 [cited 2022 Aug 21]. Available from: https://www.kominfo.go.id/content/detail/43795/disinformasi-video-graphene-oxide-dalam-vaksin-bereaksi-pada-gelombang-5g/0/laporan_isu_hoaks
- Brilio. Begini Kehebatan Ferrofluid, Magnet Cair Berwujud Misterius [Internet]. Jakarta: Brilio Ilmiah; 2019 Jan 23 [cited 2022 Aug 21]. Available from: https://www.brilio.net/creator/begini-kehebatan-ferrofluid-magnet-cair-berwujud-misterius–a83bca.html?fbclid=IwAR1SVch7In2ulKHtqK_CtPVgXcYEYhffTl4A6p9KLhEZgixKGHRVqKyrykE
- Reuters. Fact Check – Covid-19 Vaccines Do Not Contain Graphene Oxide [Internet]. London: Reuters Fact Check; 2021 Jul 23 [cited 2022 Aug 21]. Available from: https://www.reuters.com/article/factcheck-grapheneoxide-vaccine-idUSL1N2OZ14F?fbclid=IwAR1fNzN9q27NEJ1o0sQHuv6L7pEGypxqKkQYNZNdPSkgC9VSg8MuZ9basRY