Berpetualang di Alam: Membawa Kebahagiaan hingga Kebermanfaatan

Hobi mendaki gunung yang turut memberi ilmu bagi komunitas

 

Perjalanan di alam dapat memanjakan mata sekaligus membawa banyak pelajaran, begitulah yang dirasakan oleh dr. Reyner Valiant Tumbeleka, Sp.OT, M.Ked.Klin. Dokter lulusan Universitas Airlangga ini memiliki hobi yang melibatkan petualangan di alam, yakni mendaki gunung. Belum sampai 10 tahun sejak Reyner menekuni hobi ini, namun mendaki telah membawanya mencapai banyak hal, salah satunya menginspirasi dirinya untuk membuka platform edukasi kedokteran yang berfokus pada mountain wilderness, yakni akun Instagram @dokterpendaki.

Berbeda dengan kebanyakan rekan sesama pendakinya yang mengawali hobi ini sedari muda, Reyner terjun ke hobi ini ketika sedang menjalani pendidikan spesialis. Sebagai seorang dokter, kendala yang ia hadapi saat menjalankan hobinya, selain jauh secara fisik dari rumah sakit, juga membuatnya sulit dihubungi karena tidak terdapat sinyal. Menghadapi hal ini, Reyner sebisa mungkin merencanakan perjalanannya sejak jauh-jauh hari, serta mengurus segala hal terkait pasiennya sebelum keberangkatan sehingga ia tidak akan melalaikan tugas profesionalnya sebagai dokter. 

Bagi Reyner, pendakian tak hanya membawa kebahagiaan saat menaiki gunungnya saja, namun dari segala persiapan keberangkatan hingga kepulangan. Menyiapkan gear dan perbekalan, menikmati perjalanan menuju gunung yang memanjakan mata, memilih trek yang akan dilalui, memperkirakan akan beristirahat di pos mana, semua itu telah membawa kebahagiaan bagi Reyner. Belum lagi petualangan di perjalanan hingga lanskap yang dapat ia nikmati saat telah sampai ke puncak. Hal tersebut pun ia rasakan pada pendakian terbarunya mencapai Gunung Agung di Bali. Tanpa teknologi dan dihadapkan dengan luasnya alam, Reyner merasakan betapa kecil dirinya dihadapan alam.  “Naik gunung juga menyadarkan kita bahwa kita bukan siapa-siapa,” kesan Reyner.

Selama perjalanannya mendaki gunung, Reyner seringkali merasa miris saat mendapati pendaki yang minim pengetahuan tentang pendakian. Pengalaman berkesan lainnya yang Reyner temui saat mendaki adalah membantu transportasi pasien fraktur pergelangan kaki yang berat badannya tergolong obesitas, bahkan mencapai lebih dari 100 kg. Akibat keterbatasan peralatan, Reyner akhirnya membantu pembidaian pasien tersebut menggunakan rerantingan pohon dan turut membantu transpor pasien hingga sampai ke bawah. 

Pada awal masa pandemi, Reyner yang juga memiliki hobi menulis, mulai membuat akun Instagram @dokterpendaki yang berisikan edukasi medis bagi para pendaki, seperti penanganan pertama cedera dan persiapan fisik sebelum mendaki. Ia mengamati bahwa belum banyak dokter di Indonesia yang peduli dengan penanganan medis di alam bebas, padahal hal tersebut cukup menantang akibat keterbatasan alat dan sumber daya. “Hal ini pun masih sejalan dengan bidang saya di traumatologi,” ujar Reyner. Dalam laman Instagram tersebut, ia pun membagikan infografis dan kelas Zoom gratis yang berkolaborasi dengan komunitas pencinta alam dan sejawat lintas bidang guna memberikan edukasi ilmiah yang relevan bagi pendaki. Upaya tersebut mendapat antusiasme yang luar biasa dari kalangan pecinta alam.

Menurut Reyner, hobi merupakan hal penting bagi seorang dokter untuk melepas jenuh dari pekerjaan. “Kita butuh sisi di luar profesi yang bisa mengisi keseharian kita,ucapnya. Ia pun berpesan kepada mahasiswa kedokteran saat ini untuk tidak terperangkap dalam dunianya sendiri dan mau untuk mengeksplor hal-hal berguna yang bisa dikontribusikan ke masyarakat sesuai kemampuannya. rahmi

 

Narasumber

Nama: dr. Reyner Valiant Tumbeleka, Sp.OT, M. Ked.Klin.

Jabatan: Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RS Mayapada Surabaya dan RS Sido Waras Mojokerto

Email: Dr.reyner@gmail.com

Share your thoughts