Bronkitis Akut

Definisi

Bronkitis akut adalah inflamasi pada batang trakea-bronkus yang biasanya berhubungan dengan infeksi pernapasan umum. Pada pasien yang datang dengan batuk, penyakit ini menjadi diagnosis paling umum urutan kelima. Bronkitis akut sering terjadi selama musim dingin dan biasanya disebabkan oleh virus saluran pernapasan.

Batuk gejala Bronkitis

Gejala Klinis

Gejala utama:

  • Batuk nonproduktif, tapi lama kelamaan akan terbentuk sputum mukoid hingga purulen. Batuk berlangsung rata-rata sekitar 18 hari.

Gejala lain jika juga terjadi trakeitis:

  • Nyeri terbakar di area substernal yang berhubungan dengan pernapasan
  • Sensasi nyeri hebat di area substernal ketika batuk

Etiologi & Patogenesis

Bronkitis akut paling sering disebabkan oleh infeksi virus, seperti rhinovirus, enterovirus, influenza A dan B, coronavirus, dan respiratory syncytial virus. Bakteri juga terdeteksi pada 1—10% kasus bronkitis akut. Infeksi mikroorganisme menyebabkan inflamasi akut pada trakea dan bronkus, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda pneumonia.

Patofisiologi

Mekanisme batuk pada infeksi virus belum diketahui dengan pasti, tetapi dapat melibatkan kerusakan langsung pada mukosa pernapasan, pelepasan substansi inflamatorik sebagai respons infeksi, gangguan keseimbangan sekret pernapasan, dan stimulasi reseptor iritan pada saluran napas.

Diagnosis

Pertimbangan diagnosis pasien dengan suspek bronkitis akut ialah mengeksklusi penyebab batuk yang lebih serius, seperti asma, eksaserbasi PPOK, gagal jantung, atau pneumonia. Batuk dapat berlangsung selama 2—3 minggu dengan rata-rata durasi 18 hari. Produksi sputum umum ditemukan dan tidak berhubungan dengan infeksi bakteri.

Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan:

  • tampilan umum sakit ringan dengan demam pada 1/3 pasien
  • auskultasi paru dapat terdengar mengi dan ronki yang membaik dengan batuk

Jika terdapat demam tinggi, tampilan umum sakit sedang-berat, hipoksia, tanda-tanda konsolidasi paru, pasien patut dicurigai mengalami pneumonia.

Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak diindikasikan untuk penilaian bronkitis akut. Foto toraks dapat dilakukan untuk mengeksklusi pneumonia. Namun, foto toraks tidak dibutuhkan bagi pasien dengan gejala bronkitis akut dengan tanda vital dan pemeriksaan paru normal. Indikasi untuk foto toraks pada pasien dewasa dengan gejala bronkitis akut yaitu:

  • sesak, sputum berdarah atau berwarna seperti karat
  • laju nadi > 100 kali per menit
  • laju napas > 24 kali per menit
  • suhu tubuh oral > 37,8oC
  • konsolidasi fokal, egofoni, atau fremitus pada pemeriksaan paru

Tata Laksana

Tata laksana utama bronkitis akut adalah terapi suportif dan meredakan gejala. Peresepan antibiotik perlu dihindari, kecuali pasien diketahui mengalami infeksi pertusis. Pasien hanya ingin mengurangi gejalanya, tetapi dokter sering mempersepsikan bahwa pasien membutuhkan antibiotik. Oleh karena itu, dokter perlu menjelaskan sifat swasirna dari penyakit ini dengan baik kepada pasien dan cukup memberikan obat pereda gejala.

Dokter juga dapat menunda peresepan antibiotik ketika gejala terus berlanjut cukup lama sampai waktu yang ditentukan bersama. Metode tersebut dapat menurunkan penggunaan antibiotik yang tidak perlu.

Penggunaan agonis β-2 rutin sebaiknya dihindari, kecuali terdapat mengi.

Komplikasi

Bronkitis akut tidak menimbulkan komplikasi serius karena bersifat swasirna. Batuk berlangsung sekitar 2—3 minggu dan hilang dengan sendirinya.

Referensi

  1. Marrie TJ. Acute bronchitis and community-acquired pneumonia. In: Grippi MA, Elias JA, Fishman JA, Kotloff RM, Pack AI, eds. Fishman’s pulmonary disease and diseases and disorders. 5th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2015. p. 1966.
  2. Kinkade S, Long NA. Acute bronchitis. Am Fam Physician. 2016 Oct 1;94(7):560-5.
  3. Lee FEH, Treanor JJ. Viral infections. In: Broaddus VC, Mason RJ, Ernst JD, King, Jr. TE, Lazarus SC, Murray FJ, et al, eds. Murray & Nadel’s textbook of respiratory medicine. 6th ed. PA: Saunders; 2016. p. 530.

Share your thoughts