Bronkoskopi

Definisi & Informasi Umum Tindakan Prosedural

Bronkoskopi adalah prosedur yang dilakukan untuk memeriksa paru-paru dan saluran napas. Terdapat dua jenis bronkoskop, yakni kaku dan fleksibel.

Gambar 1. Pada prosedur ini, dokter akan memasukkan suatu alat berbentuk pipa tipis dengan lampu dan kamera (bronkoskop) ke dalam hidung atau mulut pasien sampai ke tenggorokan dan bronkus segmental. Sumber: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bronchoscopy/about/pac-20384746 

Terdapat beberapa alasan untuk dilakukannya bronkoskopi:

  • Diagnostik: hemoptysis, batuk kronis idiopatik, stridor, limfadenopati mediastinal/hilar, penentuan tahap kanker paru, infiltrat paru, pneumonia, atelektasis, curiga trakeomalasia, fistula trakeo-esofagus, dan pengawasan pasca-transplantasi paru.
  • Terapeutik: pengambilan benda asing, pemasangan stent trakeal/bronkial, ablasi tumor endobronkus, fistula bronkopleura, intubasi sulit, bedah pengurangan volume paru, termoplasti bronkus, dan bilas paru.

Kontraindikasi bronkoskopi termasuk tetapi tidak terbatas pada: hipoksia parah, instabilitas hemodinamik, infark miokard baru, pasien yang tidak kooperatif, kelainan perdarahan parah, dan operator tak berpengalaman.

Persiapan Tindakan

Bronkoskop fleksibel terdiri atas serat optik, kamera, dan saluran kerja (working channel) yang terhubung pada sumber pencahayaan dan prosesor gambar. Alat seperti pinset biopsi, jarum aspirasi, balon, laser fiber argon plasma coagulation catheter, dan cryotherapy probe dapat digunakan untuk keperluan diagnostik dan terapeutik.

Gambar 3. Diagram bagian-bagian dari suatu bronkoskop fleksibel.
Sumber: https://somepomed.org/articulos/contents/mobipreview.htm?6/61/7122

Bronkoskop dewasa biasanya berukuran panjang 40 cm, diameter 9–13,5 mm, tebal 2–3 mm. Pemosisian pasien selama bronkosopi dapat dilakukan dalam posisi semi-rekumben maupun supinasi.

Sebelum prosedur, perlu dilakukan perolehan persetujuan pasien dan riwayat alergi, puasa 6–12 jam, pemberhentian pengobatan pengencer darah, dan edukasi pasien. Dapat pula diberikan premedikasi berupa antisialogogue, benzodiazepin, bronkodilator.

Obat anestesi yang biasa digunakan adalah lidokain topikal 2% pada mukosa hidung atau lidokain 4%/10% pada rongga mulut atau nasofaring. Selain itu, dapat pula digunakan agen sedatif seperti benzodiazepin (midazolam, lorazepam, diazepam), opioid (fentanil), propofol, atau ketamin.

Langkah/Prosedur Tindakan

  • Penjelasan prosedur kepada pasien dan perolehan persetujuan
  • Pemberian obat anestesi lokal
  • Memasukkan bronkoskop
  • Memberikan obat anestesi tambahan
  • Pemeriksaan area
  • Pengambilan sampel jaringan apabila diperlukan
  • Perawatan pasca-tindakan

Gambar 3. Secara garis besar prosedur bronkoskopi meliputi persiapan pra-tindakan, pemberian agen sedatif dan obat anestesi lokal, pemasukan bronkoskop, dan pemeriksaan/biopsi/tindakan terapeutik. Sumber: https://www.verywellhealth.com/what-is-a-bronchoscopy-2249369 

Pasca-Tindakan

Beberapa komplikasi prosedur bronkoskopi yang dapat terjadi antara lain perdarahan kecil (terlebih jika biopsi), demam (bukan selalu tanda infeksi), pneumotoraks (terjadi pada 1–3% pasien), dan toksisitas obat bius lokal maupun umum.

Setelah prosedur, dokter perlu melakukan:

  • Monitoring tanda-tanda vital
  • Pengawasan status pernapasan dan perdarahan
  • Pencegahan aspirasi dengan menyediakan kontainer emesis

Setelah prosedur, pasien dihimbau untuk:

  • Tidak berkendara
  • Melanjutkan puasa hingga efek bius hilang
  • Menghubungi dokter apabila mengalami demam, nyeri dada, kesulitan bernapas, dan hemoptisis dengan jumlah darah lebih dari beberapa sendok makan

Video Prosedural

Untuk melihat contoh tindakan ini, silakan klik di sini:

https://www.youtube.com/watch?v=uOcnUzC4mZY&ab_

Referensi

  1. Mayo Clinic. Bronchoscopy [Internet]. Patient Care & Health Information. 2019 [cited 2021 May 6]. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bronchoscopy/about/pac-20384746
  2. Mahmoud N, Vashisht R, Sanghavi D, Kalanjer S. Bronchoscopy [Internet]. StatPearls. 2020 [cited 2021 May 6]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448152
  3. Ahmad MR. TEKNIK PEMBERIAN ANESTESI PADA PENANGANAN BENDA ASING TRAKEO-BRONKIAL. In: 3rd Symposium of Endoscopy Broncho-Esophagology Study Group PERHATI-KL. Makassar: Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia; 2017. p. 1–13. 
  4. Jaehyung Lee, Byounghoon Lee S-HK. The effectiveness of lateral position during flexible bronchoscopy. European Respiratory Journal. 2014. 
  5. Martin P. Bronchoschopy [Internet]. Diagnostic Tests. 2019 [cited 2021 May 7]. Available from: https://nurseslabs.com/bronchoscopy/
  6. Chadha M, Kulshrestha M, Biyani A. Anaesthesia for bronchoscopy. Indian Journal of Anaesthesia. 2015. 
  7. MedlinePlus. Bronchoscopy [Internet]. Medical Encyclopedia. 2020 [cited 2021 May 8]. Available from: https://medlineplus.gov/ency/article/003857.htm

Penulis: Hubert

Share your thoughts