Capai Penelitian Berkualitas melalui Langkah Sistematis
Penelitian merupakan bagian penting dari proses akademik maupun pembuktian suatu temuan, lantas bagaimana menyusun penelitian hingga dapat dipublikasi pada khalayak?
Penelitian bukanlah suatu proses satu langkah, melainkan serangkaian tahapan yang berkesinambungan. Tidak jarang peneliti menjumpai kesulitan pada salah satu atau beberapa tahapan penelitian. Oleh karena itu, untuk membantu peserta memahami alur penelitian, Risetku Research Academy mengadakan serial webinar melalui Zoom Meeting pada tanggal 3-5 Juni 2022. Webinar hari pertama mengangkat topik “Memulai dan Membuat Proposal Penelitian” yang dibawakan oleh Muhammad Alifian Remifta M. Res. Adapun pada hari kedua, Dr. dr. Aria Kekalih, MTI menyampaikan materi “Pendanaan, Kaji Etik, Dasar-dasar Penelitian Laporan Riset, dan Plagiarisme”. Webinar pada hari terakhir membahas materi “Data security, Tabulasi, dan Manajemen Sitasi” oleh dr. Aldo Ferly, M.Res, serta “Dasar-dasar Perjalanan Publikasi dan Tanggung Jawab Publikasi” oleh dr. Grace Wangge, MSc., PhD.
Penelitian yang baik dimulai dari ide yang baik. Ide yang baik perlu dilandasi oleh referensi yang memadai. “Untuk mendapatkan ide yang baik, kita bisa mulai dari jurnal dan database, yang dari sana dapat membantu kita update akan fokus penelitian terkini,” ujar Alifian. Setelah terbentuk ide penelitian, peneliti perlu menentukan manfaat penelitian, mencari pembimbing, membangun sebuah tim, serta menentukan variabel dan desain penelitian. Lantas, tahapan berlanjut dengan penyusunan proposal. Struktur proposal yang jamak dikenal terdiri atas lembar utama, lembar pernyataan dan pengesahan, pendahuluan, tinjauan pustaka, serta metode penelitian. Adapun perihal penulisan laporan riset, masing-masing studi memiliki ciri khas sebagaimana panduan penulisannya.
Di sisi lain, pendanaan memiliki andil yang cukup besar dalam penelitian seperti untuk biaya kaji etik, perizinan dan keperluan di lapangan, serta biaya publikasi. Pendanaan oleh lembaga terkait menjadi hal penting dalam keberhasilan penelitian. Selain itu, sebagian besar penelitian kesehatan tidak luput dari risiko yang menyertai. Oleh karenanya, penelitian hendaknya dikaji secara etik apakah manfaatnya lebih besar dari risiko yang ditimbulkan. “Kaji etik sudah menjadi keharusan untuk semua penelitian menggunakan obat, obat tradisional, suplemen, atau pangan di Indonesia pada hewan dan manusia di klinik maupun di komunitas,” tegas Aria.
Salah satu perilaku tidak terpuji yang dapat membuahkan konsekuensi besar dalam penelitian adalah plagiarisme. Tindakan ini dapat dicegah dengan melakukan sitasi, membubuhkan tanda kutip, maupun melalui parafrase. Penulisan referensi sebagai pencegahan plagiarisme juga kian mudah dengan hadirnya aplikasi manajemen sitasi seperti Mendeley dan EndNote. Sementara itu, masalah lain yang dapat muncul pada penelitian adalah terkait keamanan data. Oleh karena itu, segala informasi kesehatan individu merupakan informasi yang wajib dilindungi.
Pada akhirnya, seluruh rangkaian penelitian akan sampai pada tahap publikasi. Namun dalam melakukan publikasi, peneliti perlu memilih tempat publikasi jurnal yang terpercaya. Di Indonesia sendiri terdapat ketentuan untuk mempublikasi penelitian pada jurnal yang telah terindeks SCOPUS atau SINTA. “Ketentuan tersebut baik juga untuk menghindarkan Anda dari jurnal predator. Terkadang ketika sudah memiliki publikasi akan banyak email masuk dan menawari Anda publikasi di jurnal yang tidak jelas” tambah Grace. Cahyadi
Penulis: Cahyadi
Editor: Izzati
# menyusun penelitian