Cek Fakta Pengobatan COVID-19: Ganja, Alkohol, Sinar Matahari, hingga Vitamin D
Di tengah riuhnya dunia dengan wabah virus corona, beragam informasi terkait penyakit ini pun menyeruak. Tak jarang, informasi yang beredar bersifat tidak benar alias hoaks. Akibatnya, tak sedikit berita simpang siur terkait Covid-19 bermunculan di media sosial. Berikut telah kami rangkum beberapa hoaks terbaru seputar metode pencegahan hingga pengobatan Covid-19 lengkap dengan klarifikasinya. Simak lebih lanjut di bawah ini!
Dapatkah ganja mengobati COVID-19?
Sebuah artikel berita menyebutkan bahwa pemerintah Thailand telah berhasil menyembuhkan seorang pasien Covid-19 dengan menggunakan ganja. Faktanya, seperti yang telah diinfokan oleh Kementerian Komunikasi dan Informarsi (Kemkominfo), artikel berita tersebut merupakan imbas dari kesalahpahaman reporter berita dan saat ini telah diralat. Dalam artikel sesungguhnya, pemerintah Thailand menyembuhkan pasien Covid-19 dengan kombinasi pengobatan antiflu dan anti-HIV yang juga masih bersifat “coba-coba”.
Ganja, disebut juga sebagai mariyuana atau Cannabis sativa, merupakan tumbuhan berbunga yang bagian daunnya mengandung senyawa cannabinoid (senyawa ganja). Senyawa ini dapat memengaruhi susunan saraf pusat yang memberikan efek sedatif dan halusinasi sehingga sering disalahgunakan sebagai narkotika. Penggunaan ganja dalam jangka pendek maupun panjang memiliki efek yang buruk terhadap kesehatan, seperti gangguan berpikir, memusatkan perhatian, ingatan, pernapasan, hingga ketergantungan. Selain itu, ganja juga memiliki efek antimual dan antimuntah, sehingga bermanfaat bagi pasien yang menjalani kemoterapi. Efek antinyeri pada ganja juga dimanfaatkan untuk terapi paliatif pasien kanker.
Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menjelaskan pengaruh ganja dalam mengobati Covid-19. Bahkan, ganja diketahui dapat memperburuk kondisi Covid-19 karena penggunaannya yang dihirup seperti rokok dapat mengganggu kesehatan paru-paru dan saluran pernapasan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai ganja yang dapat menyembuhkan Covid-19 tidak benar dan merupakan human error.
Dapatkah konsumsi alkohol mencegah COVID-19?
Sebuah artikel berita menyebutkan bahwa virus corona dapat dibunuh dengan konsumsi alkohol. Penyebar berita pun menyarankan agar orang-orang lebih banyak minum alkohol untuk mencegah Covid-19. Faktanya, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa konsumsi alkohol dapat mencegah Covid-19. Bahkan, konsumsi alkohol justru membuat tubuh lebih rentan terinfeksi virus karena mampu menurunkan daya tahan tubuh.
Alkohol memang dapat digunakan untuk mendisinfeksi dan membersihkan permukaan-permukaan benda, tetapi tidak dapat mencegah infeksi virus corona dengan mengonsumsi ataupun menyemprotkannya ke anggota tubuh. Selain itu, kandungan alkohol pada cairan disinfeksi dan minuman beralkohol berbeda. Alkohol yang digunakan untuk disinfeksi mengandung alkohol 70%, sedangkan minuman beralkohol yang dikonsumsi memiliki kandungan alkohol yang berkisar antara 1%-5% untuk golongan A, 5%-20% untuk golongan B, dan 20%-45% untuk golongan C. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa konsumsi alkohol dapat membunuh virus corona merupakan berita yang tidak benar.
Dapatkah sinar matahari mencegah COVID-19?
Sebuah pesan berantai di media sosial menyebutkan bahwa virus corona dapat mati pada suhu 26-27oC dan hilang sepenuhnya ketika terpapar sinar matahari. Faktanya, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa virus corona dapat mati dengan sinar matahari. Menurut WHO, lampu dengan sinar ultraviolet pun bahkan tidak dapat membunuh virus ini. Menurut wakil kepala bidang penelitian fundamental lembaga biologi molekuler Eijkman, dr. Herawati Sudoyo, M.S., Ph.D, virus umumnya mati pada suhu 56oC selama 30 menit dan tentunya suhu cahaya matahari di Indonesia tidak mencapai suhu tersebut. Oleh karena itu, sinar matahari dapat membunuh Covid-19 merupakan berita hoaks.
Dapatkah vitamin D mencegah COVID-19?
Sebuah unggahan di media sosial dalam bahasa Thailand menyebutkan bahwa konsumsi vitamin D efektif dalam mencegah infeksi virus corona. Faktanya, vitamin D atau kerap disebut “vitamin cahaya matahari” adalah nutrisi yang dibentuk secara alamiah di kulit manusia ketika terpapar sinar matahari. Vitamin ini berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot. Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah bahwa vitamin D dapat melindungi manusia dari Covid-19. Bahkan, kegunaan vitamin D untuk infeksi virus lainnya masih dipertanyakan.
Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengobati virus corona?
Saat ini, virus corona dapat dicegah dengan:
- Meningkatkan daya tahan tubuh melalui konsumsi nutrisi dan pola makan seimbang, olahraga, dan istirahat yang cukup.
- Menerapkan social-distancing, menjaga jarak dengan orang lain dan tetap di rumah.
- Rajin cuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan obat khusus apapun untuk pengobatan Covid-19. Namun, beberapa obat sedang dalam proses penelitian.
Lihat juga seputar Covid-19 di: https://beranisehat.com/tag/covid-19/
REFERENSI
- Cannabis [Internet]. Geneva: World Health Organization. Available from: https://www.who.int/substance_abuse/facts/cannabis/en/
- Cannabis use and COVID-19 [Internet]. Ontario: Ontario Cannabis Store. Available from: https://ocs.ca/blogs/shopping-at-ocs/cannabis-use-and-covid-19
- Sarkar D, Jung MK, Wang HJ. Alcohol and the immune system. Alcohol Res. 2015; 37(2): 153–5.
- Coronavirus disease (COVID-19) advice for the public: Myth busters [Internet]. Geneva: World Health Organization. Available from: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/myth-busters
- Crauhan K, Huecker MR. Vitamin D. In: StatPearls [Internet]. Florida: StatPearls Publishing; 2020 Jan. Avalable from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441912/
- Vitamin D for prevention of respiratory tract infections [Internet]. Geneva: World Health Organization. Available from: https://www.who.int/elena/titles/commentary/vitamind_pneumonia_children/en/