Prosedur Pemasangan Chest Tube

Definisi & Informasi Umum Tindakan Prosedural

Chest tube atau tabung dada, yang dikenal juga dengan tabung torakostomi atau kateter interkostal, adalah alat yang dipasang pada dinding dada pasien dan dimasukkan hingga rongga pleura. Alat ini berfungsi sebagai drainase.1,2 

Gambar 1. Ilustrasi pemasangan tabung dada pada pasien dengan efusi pleura. Sumber: https://media.istockphoto.com/vectors/pleural-effusion-treatment-of-tension-hydrothorax-vector-id914273290 

Tujuan utama dari pemasangan tabung dada adalah pembentukan tekanan negatif di rongga dada. Terdapat beberapa alasan untuk dilakukannya prosedur ini, di antaranya adalah pneumotoraks, hemotoraks, efusi pleura, kilotoraks, dan empiema.1,3

Kontraindikasi prosedur ini meliputi koagulopati yang menetap, hernia diafragma, dan adanya jaringan parut pada pleura (adhesi).1

Persiapan Tindakan

Alat dan bahan yang diperlukan meliputi bore kit, perlengkapan menjahit luka, anestetik lokal, tabung dada, tabung penyambung, sistem drainase tertutup, dan klem tabung dada. 

Sebelum tindakan pemasangan tabung dada, dilakukan pencitraan toraks terlebih dahulu, baik dalam bentuk sinar-X, ultrasonogram (USG), atau CT scan.3 Selama prosedur, pasien pada umumnya berada dalam posisi tengkurap. Pemasangan tabung dada dapat dipandu dengan sinar-X, CT, maupun USG.2

Sebelum tabung dada dimasukkan, kulit yang akan ditembus akan dibersihkan terlebih dahulu dan diberikan anestesi lokal. Biasanya, pada orang dewasa dan anak yang lebih besar, tidak dilakukan sedasi selama pemasangan tabung dada. Namun, pada anak kecil biasanya diberikan sedikit obat sedatif untuk menenangkan pasien.3

Langkah/Prosedur Tindakan

  • Menjelaskan prosedur kepada pasien dan perolehan persetujuan
  • Melakukan kewaspadaan isolasi dan prosedur steril4
  • Menandai penanda anatomis dan lokasi insisi5

Gambar 2. Penandaan penanda anatomis dan lokasi insisi dengan spidol. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab

  • Memberikan anestesi lokal5

Gambar 3. Pemberian obat bius lokal.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab

  • Membuat insisi di daerah yang sudah ditandai5

Gambar 4. Membuat insisi dengan skalpel di lokasi yang sudah ditandai.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab

  • Melakukan diseksi tumpul dengan klem bengkok dan/atau jari, tangan non-dominan menjaga tangan satunya agar diseksi tidak berlebihan.5

Gambar 5. Diseksi tumpul dengan klem bengkok, jari, atau hemostat. Perhatikan kedua tangan operator.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab

  • Memperlebar bukaan yang telah dibuat mulai dari tingkat pleura, otot, subkutan, hingga kulit5

Gambar 6. Memperlebar bukaan yang telah dibuat sebelumnya dengan diseksi tumpul.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab

  • Memeriksa ada atau tidaknya adhesi akibat keberadaan jaringan parut pada pleura5

Gambar 7. Melakukan finger sweep untuk memastikan tidak ada adhesi pleura.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab

  • Memasukkan tabung dada ke dalam rongga dada5

Gambar 8. Memasukkan tabung dada ke dalam rongga dada. Operator menggunakan bantuan klem bengkok. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab

  • Mengikat tabung dada dan menutup insisi dengan jahitan5

Gambar 9. Mengikat tabung dada agar tidak tergeser dan menutup kembali insisi yang telah dibuat. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab

Pasca-Tindakan

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain perdarahan, infeksi pada situs masuknya tabung, empiema, pergeseran atau penyumbatan tabung, edema paru, dan jejas pada organ intraabdomen.1,6

Setelah prosedur, perlu dilakukan foto toraks sebelum dicabutnya tabung dada dan pengawasan tanda-tanda vital. Kasa dibiarkan in-situ selama 24 jam setelah prosedur kecuali jika terkontaminasi.4,6

Setelah prosedur, pasien dihimbau untuk segera mencari pertolongan medis apabila tabung dada tercabut atau bergeser atau jika pasien mengalami kesulitan bernapas atau nyeri yang bertambah berat.2

Video Prosedural

Untuk melihat contoh tindakan ini, silakan klik di sini:

https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab

Referensi

  1. Ravi C, McKnight CL. Chest tube – StatPearls – NCBI Bookshelf [Internet]. StatPearls. 2020 [cited 2021 Jun 23]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459199/
  2. MedlinePlus. Chest tube insertion [Internet]. Medical Encyclopedia. 2019 [cited 2021 Jun 23]. Available from: https://medlineplus.gov/ency/article/002947.htm
  3. American Thoracic Society. Chest Tube Thoracostomy. Am J Respir Crit Care Med [Internet]. 2020;170:3–4. Available from: https://www.thoracic.org/patients/patient-resources/resources/chest-tube-thoracostomy.pdf
  4. Agency for Clinical Innovation. Pleural Drains in Adults [Internet]. V 2.4. Chatswood, New South Wales: ACI Respiratory Network; 2016. Available from: https://aci.health.nsw.gov.au/__data/assets/pdf_file/0018/201906/PleuralDrains_Guideline-021116.pdf
  5. Gillaspie E, Blackmon S. Technique for chest tube insertion [Internet]. United States of America; 2017. Available from: https://www.youtube.com/watch?v=OYTXSBaMQlI&ab_channel=CTSNetVideo
  6. Wall D, Larson G. Chest drain management [Internet]. The Royal Children’s Hospital Melbourne. 2016 [cited 2021 Jun 29]. Available from: https://www.rch.org.au/rchcpg/hospital_clinical_guideline_index/Chest_drain_management/

Penulis: Hubert

Share your thoughts