Cor Pulmonale

Definisi dan Informasi Umum

Cor pulmonale berasal dari kata Latin, “cor” yang berarti jantung dan “pulmonale” yang berarti paru. Cor pulmonale didefinisikan sebagai perubahan pada struktur (misalnya hipertrofi atau dilatasi) dan fungsi ventrikel kanan jantung yang disebabkan oleh masalah pada sistem pernapasan. Disfungsi paru dapat menyebabkan hipertensi pulmonal, yang kemudian berdampak pada fungsi jantung. Gagal jantung kanan yang disebabkan oleh gagal jantung kiri atau kelainan jantung kongenital tidak termasuk cor pulmonale.1,2

Tanda dan Gejala

Pasien dengan cor pulmonale umumnya datang dengan keluhan yang serupa dengan penyakit sistem pernapasan dan gejala gagal jantung lainnya. Gejala cor pulmonale antara lain adalah2:

  • Sesak napas yang progresif, terutama saat beraktivitas
  • Merasa lelah
  • Nyeri dada, yang juga dipicu oleh aktivitas
  • Edema

Etiologi dan Patogenesis

Cor pulmonale dapat dibagi menjadi cor pulmonale akut dan kronik. Cor pulmonale akut terjadi akibat adanya peningkatan tekanan yang cepat dan tiba-tiba. Etiologi dari cor pulmonale akut adalah emboli paru (tersering) dan sindrom distres pernapasan akut. Emboli paru yang masif dapat menyebabkan peningkatan resistensi paru secara mendadak, sehingga ventrikel kanan mengalami kesulitan untuk memompa darah ke sirkulasi paru.1,3

Sementara itu, cor pulmonale kronik dapat disebabkan oleh penyakit paru obstruktif maupun restriktif. Penyakit paru obstruktif mencakup bronkitis kronik, emfisema, asma, sistik fibrosis, bronkiektasis, dan sebagainya. Sebaliknya, contoh penyakit paru restriktif adalah fibrosis paru, penyakit neuromuskular, skoliosis, tuberkulosis paru, dan sarkoidosis paru. Kondisi-kondisi ini nantinya dapat menyebabkan hipoksia alveoli yang pada akhirnya menyebabkan hipertensi pulmonal.1,3

Patofisiologi

Secara normal, darah yang miskin oksigen akan mengalir dari seluruh tubuh kembali ke atrium kanan jantung, kemudian ke ventrikel kanan jantung sebelum dipompa ke sirkulasi paru untuk mendapat oksigen. Darah dari paru akan kembali ke sisi kiri jantung untuk kemudian dipompa ke seluruh tubuh.2,4

Peredaran darah paru memiliki resistensi yang cukup rendah jika dibandingkan dengan peredaran darah sistemik. Akibatnya, dinding ventrikel kanan juga relatif lebih tipis dibandingkan dinding ventrikel kiri yang memang secara struktur merupakan adaptasi untuk memompa darah dengan tekanan yang lebih tinggi.2,4

Apabila terjadi gangguan pada paru, maka terjadi gangguan pada proses oksigenasi. Kadar oksigen yang rendah pada alveoli akan memicu terjadinya vasokonstriksi pada pembuluh darah paru. Hipoksia yang terjadi secara kronik juga akan menyebabkan terjadinya proliferasi otot polos pada vaskular paru (remodelling). Akibatnya, resistensi sirkulasi darah paru meningkat, sehingga tekanannya juga meningkat.2,4

Tekanan vaskular paru yang meningkat akan menyebabkan ventrikel kanan jantung mengalami kesulitan memompa darah ke sirkulasi darah paru. Ventrikel kanan jantung akan beradaptasi melalui perubahan struktur, seperti hipertrofi dan dilatasi. Peningkatan kerja jantung sebelah kanan juga akan menyebabkan kebutuhan oksigennya meningkat, sehingga rentan terjadi iskemia. Lama-kelamaan, jika beban kerja jantung sudah melebihi kapasitas adaptasi ventrikel kanan, terjadilah gagal jantung sisi kanan.2,4

Diagnosis

Selain dari gejala-gejala yang dikeluhkan pasien sebagaimana disebutkan di atas, pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan beberapa tanda yang menjadi ciri pasien cor pulmonale, seperti peningkatan tekanan vena jugularis karena terjadinya overload cairan, hepatomegali, dan edema perifer. Pada auskultasi jantung, dapat terdengar suara jantung S3 sebagai pertanda gagal jantung, serta ejection click pada suara jantung S2 yang menjadi pertanda hipertensi pulmonal Pada auskultasi paru, dapat pula terdengar mengi (wheezing) dan ronki basah halus sebagai pertanda penyakit paru yang mendasarinya.2,3

Diagnosis cor pulmonale ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda klinis yang menunjukkan gagal jantung serta adanya hipertensi pulmonal. Kateterisasi sisi jantung kanan merupakan gold standard dari diagnosis cor pulmonale. Kateterisasi menunjukkan adanya disfungsi ventrikel kanan, dengan rata-rata tekanan arteri pulmonalis di atas 25 mmHg tanpa adanya disfungsi ventrikel kiri.2,3

Beberapa pemeriksaan penunjang yang juga sering dilaksanakan adalah x-ray toraks, elektrokardiogram (EKG), serta ekokardiografi yang dapat mendukung adanya hipertrofi ventrikel kanan. Ekokardiografi Doppler merupakan metode pemeriksaan non-invasif yang dapat menilai perubahan struktur ventrikel kanan dan ejeksi darah, sehingga kini menjadi pilihan dalam mendiagnosis gagal jantung. CT angiografi toraks juga dapat membantu untuk mengeksklusi tromboemboli paru.2,3

Tata Laksana

Tata laksana umumnya ditujukan untuk mengatasi kondisi yang mendasari cor pulmonale tersebut, misalnya tata laksana PPOK pada pasien jika ada. Tujuannya adalah untuk meningkatkan oksigenasi dan fungsi ventrikel kanan dengan meningkatkan kontraktilitas ventrikel kanan dan mengurangi vasokonstriksi pembuluh darah pulmonal.1,2

Terapi suplementasi oksigen dapat mengurangi vasokonstriksi akibat hipoksia pulmonal, sehingga meningkatkan curah jantung dan memperbaiki perfusi ke jaringan. Diuretik dapat diberikan pula untuk mengurangi gagal jantung akibat penumpukan cairan.1,2

Komplikasi dan Prognosis

Komplikasi yang dapat terjadi pada cor pulmonale adalah sebagai berikut1,2:

  • Gagal jantung kanan
  • Diseksi arteri pulmonalis (jarang terjadi, namun jika terjadi bisa fatal)

Prognosis cor pulmonale bergantung pada kelainan yang mendasarinya. Cor pulmonale yang disertai dengan PPOK parah umumnya memiliki prognosis yang lebih buruk.1,2

Referensi

  1. Weitzenblum E, Chaouat A. Cor pulmonale. Chron Respir Dis. 2009;6(3):177-85
  2. Garrison DM, Pendela VS, Memon J. Cor Pulmonale. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. [Updated 2020 Jan 29, cited 2020 Mar 08]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430739/
  3. Leong D. Dave RH, Kocheril AG. Cor pulmonale: overview of cor pulmonale management [Internet]. Medscape. [updated 2017 Dec 15, cited 2020 Mar 08]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/154062-overview#a2
  4. Barberà JA, Blanco I. Pulmonary hypertension in patients with chronic obstructive pulmonary disease: advances in pathophysiology and management. Drugs. 2009 Jun 18;69(9):1153-71

Share your thoughts