Kenali Pembesaran Tiroid dengan Cermat
Pembesaran kelenjar tiroid dapat bersifat jinak dan ganas. Bagaimana cara membedakannya?
Pembesaran kelenjar tiroid dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti gangguan aktivitas kelenjar tiroid (hipertiroidisme dan hipotiroidisme) yang ditandai dengan gondok, kista tiroid, tumor jinak, ataupun tumor ganas. Pemeriksaan fisik tiroid berperan penting dalam menentukan langkah diagnosis dan tata laksana selanjutnya yang tepat bagi pasien. Pemeriksaan tiroid meliputi inspeksi dan palpasi kelenjar tiroid.
Pemeriksaan tiroid diawali dengan inspeksi daerah leher dari sisi anterior dan sisi lateral dengan posisi kepala pasien netral atau sedikit terangkat. Pada kondisi normal, kelenjar tiroid tidak terlihat. Inspeksi dapat dibantu dengan meminta pasien menelan ludah untuk melihat pergerakan kelenjar tiroid. Pencahayaan silang juga dapat membantu visualisasi keberadaan massa di leher.
Pemeriksaan tiroid kemudian dilanjutkan dengan palpasi. Palpasi kelenjar tiroid umumnya dilakukan dari sisi posterior. Palpasi dimulai dengan meletakkan jari kedua hingga keempat pada kedua tangan di tengah leher pasien. Carilah kartilago tiroid dengan jari, lalu gerakkan jari ke arah inferior hingga mencapai kartilago krikoid. Di bawah kartilago krikoid, dapat ditemukan dua kartilago trakea yang berbentuk cincin. Isthmus tiroid berada di antara kedua kartilago tersebut.
Selanjutnya, pemeriksa melakukan palpasi pada isthmus tiroid. Palpasi dilakukan dari arah medial ke arah lateral sejauh dua sentimeter untuk merasakan kedua lobus tiroid. Pasien dapat diminta melakukan fleksi pada leher agar otot sternokleidomastoideus relaksasi sehingga lobus tiroid lebih mudah dipalpasi. Pemeriksaan dilanjutkan dengan meminta pasien untuk menelan agar dapat merasakan elevasi lobus tiroid.
Hasil pemeriksaan fisik kelenjar tiroid harus dilaporkan dengan lengkap dan jelas. Laporan minimal mencakup letak, batas, konsistensi, permukaan, ukuran, suhu, sensasi, mobilitas, dan kelenjar getah bening sekitar. Temuan nodul padat keras atau nodul cepat membesar dapat mengarahkan ke keganasan tiroid; pembesaran tiroid difus menandakan adanya gondok; nodul soliter kistik mengarahkan ke kista jinak tiroid.
Deteksi dini kelenjar tiroid juga dapat disarankan pada pasien untuk dilakukan secara mandiri melalui cermin. Fokuskan cermin pada daerah leher di atas tulang selangka. Sambil menelan, perhatikan apakah ada tonjolan di daerah leher. Bila ditemukan tonjolan, disarankan untuk mengunjungi fasilitas layanan kesehatan agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Diagnosis klinis perlu dielaborasikan kembali dengan tanda dan gejala lain yang ditemukan. Melalui inspeksi dan palpasi yang cermat dan sistematis, diagnosis klinis kelainan tiroid sudah dapat ditentukan. Dokter umum wajib mampu melaporkan kelainan tiroid yang ditemukan dengan jelas agar dapat mendiagnosis dan memilih pemeriksaan penunjang selanjutnya yang tepat. ryan
Referensi:
- https://depts.washington.edu/physdx/thyroid/tech.html#:~:text=Palpation%3A%20Anterior%20Approach,other%20to%20palpate%20the%20thyroid.
- https://geekymedics.com/thyroid-status-examination/
- https://stanfordmedicine25.stanford.edu/the25/thyroid.html
- https://www.aace.com/disease-and-conditions/thyroid/how-check-your-thyroid
- https://www.nhs.uk/conditions/goitre/
Penulis: Ryan Andika
Editor: Kareen Tayuwijaya