Deteksi Kanker Serviks Mudah dan Murah dengan Papsmear

Skrining sederhana, cegah penyakit luar biasa 

Apusan pap atau pap smear merupakan metode pemeriksaan dini untuk mendeteksi kelainan pada serviks. Skrining sitologi ini bersifat sederhana, murah, dan dapat melihat perbedaan morfologi sel-sel epitel serviks. Ditemukan oleh Dr. George Papanicolaou, pemeriksaan ini direkomendasikan untuk rutin dilakukan setiap tiga tahun pada perempuan. Hal tersebut berkaitan dengan fakta bahwa kanker serviks merupakan jenis kanker tertinggi pada perempuan di Indonesia. Pemeriksaan skrining menggunakan apusan pap diharapkan dapat menemukan prekursor kanker serviks lebih awal sehingga dapat mencegah kanker serviks.

Apusan pap dapat dilakukan oleh bidan maupun dokter umum yang terlatih. Saat pemeriksaan, pasien tidak boleh dalam kondisi hamil, menstruasi,  serta melakukan koitus dan penggunaan obat pervaginam dalam 48 jam terakhir karena kondisi tersebut dapat memengaruhi hasil pemeriksaan. Selain itu, pasien disarankan untuk mengosongkan kantung kemih terlebih dahulu. Menjaga higienitas dengan mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan perlu dilakukan sebelum melakukan apusan pap. Lampu sorot diarahkan pada bagian yang diperiksa untuk membantu penglihatan tenaga kesehatan yang bertugas.

Pasien diarahkan untuk berada dalam posisi litotomi. Setelah menginspeksi daerah genitalia eksterna dan perineum, spekulum digunakan untuk membuka vagina. Spekulum dimasukkan sejajar dengan introitus dan kedua bilah atas dan bawah diatur agar menyentuh dinding vagina setelah masuk ke dalam lumen vagina. Pastikan tidak ada bagian tubuh yang terjepit oleh spekulum serta tangkainya mengarah ke bawah. Setelah tampak lumen vagina dan serviks dengan jelas, inspeksi permukaan serviks dan bersihkan apabila terdapat sekret. Sekret vagina dibersihkan secara hati-hati dan halus agar epitel tidak ikut terangkat.

Sampel diambil menggunakan spatula ayre untuk ektoserviks dan cytobrush untuk endoserviks. Spatula ayre disapu pada permukaan porsio dengan diputar 360 derajat, sedangkan cytobrush disapu pada kanalis servikalis dan diputar 180 derajat. Kedua hasil sapu dioleskan ke gelas objek yang sama, tetapi berbeda tempat dan tidak saling bertumpuk. Sampel segera difiksasi menggunakan etil alkohol 95% dengan cara perendaman atau disemprot dari jarak terukur dan didiamkan selama 30 menit. Tak lupa, gelas objek diberi label agar tidak tertukar. Setelah sampel diambil dari ektoserviks dan endoserviks pasien, pengunci bilah spekulum dibuka dan keluarkan spekulum. Gelas objek yang sudah kering dikirim ke laboratorium untuk diperiksa dengan diberikan pewarnaan papanicolaou.

Demikian langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan  pemeriksaan apusan pap. Kenyamanan pasien perlu diutamakan dalam pemeriksaan ini. Oleh karena itu, pemeriksaan perlu dilakukan dengan menjalnik komunikasi yang baik dengan pasien, serta dilakukan dengan hati-hati.yuri

Share your thoughts