Dispareunia

Definisi

Dispareunia adalah salah satu gangguan nyeri seksual yang berulang, khususnya pada alat kelamin, dan seringkali berhubungan dengan aktivitas seksual. Nyeri seksual ini terjadi sekitar 8-21,1% di seluruh dunia (WHO, 2006) dan umumnya terjadi pada wanita. Dispareunia dapat terjadi pada permukaan alat kelamin maupun organ dalam reproduksi dan rentan menyebabkan kecemasan hingga depresi.

Sinonim: dyspareunia, painful sex

Tanda dan Gejala

Orang yang mengalami dispareunia umumnya akan datang dengan gejala atau keluhan:

  • Rasa sakit saat berhubungan seksual
  • Kesulitan berhubungan seksual
  • Ketidakpuasan diri atau pasangan dalam berhubungan seksual
  • Keluhan psikologis, seperti malu, rasa bersalah, frustasi, atau merasa kehilangan harga diri

Jika mengalami keluhan serupa, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk observasi dan pemberian tata laksana lebih lanjut.

Etiologi & Patogenesis

Etiologi dari dispareunia meliputi interaksi dari dua faktor yang tidak terpisahkan, yaitu biologis dan psikologis. Dispareunia dapat disebabkan kondisi medis, seperti penyakit endometriosis, infeksi, dan gangguan panggul serta dampak psikologis, misalnya riwayat pelecehan/kekerasan seksual, takut berhubungan seksual, atau sakit saat pengalaman pertama bersenggama.

Gangguan ini juga dapat berkembang akibat lubrikasi vagina yang buruk, kelemahan otot vagina, serta persalinan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga medis.

Patofisiologi

Patofisiologi gangguan ini tidak ada yang spesifik, menyesuaikan dengan etiologi dari nyeri yang dialami penderita. Pada penderita dispareunia akibat gangguan psikologis, seperti depresi dan kecemasan, nyeri kemungkinan muncul sebagai psikopatologi secara dua arah, dan kondisi psikologis dianggap sebagai faktor risiko serta konsekuensi dari rasa sakit yang dialami penderita.

Nyeri saat berhubungan seksual juga mungkin berhubungan dengan kerja serotonin dan peningkatan sensitisasi sistem saraf pusat yang memicu peningkatan sensasi nyeri meskipun dari stimulasi yang tidak menyakitkan.

dispareunia

Diagnosis

Penegakan diagnosis dispareunia dilakukan dengan anamnesis secara umum, termasuk riwayat penyakit, faktor risiko, keluhan yang meliputi durasi, waktu, serta lokasi nyeri. Pada anamnesis, dokter dapat menggunakan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V (DSM-V) untuk menilai jenis dispareunia dalam konsep nyeri area pinggang dan alat kelamin.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik mencakup pemeriksaan area perut dan alat kelamin, termasuk pemeriksaan menggunakan spekulum atau swab pada vagina untuk menghindari kemungkinan adanya infeksi. Pemeriksaan penunjang seperti pencitraan MRI atau uji laboratorium mungkin disarankan jika ada kecurigaan nyeri akibat kondisi medis/penyakit.

Tata Laksana

Gangguan dispareunia merupakan masalah kronis dan perlu mendapat pengobatan atau terapi lebih lanjut. Pijatan pada area permukaan kelamin dengan minyak inert atau penggunaan pelumas untuk aktivitas seksual menjadi beberapa pilihan. Pengobatan juga disesuaikan dengan etiologi atau penyebab nyeri disertai terapi seksual dan dukungan secara psikologis.

Komplikasi & Prognosis

Gangguan dispareunia, khususnya yang berhubungan dengan penyebab psikologis akan memicu terjadinya disfungsi seksual jika tidak segera mendapatkan penanganan. Kondisi ini terjadi pada 48% wanita disertai penurunan frekuensi seksual. Prognosis umumnya baik pada penderita dengan tata laksana lebih dini dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Referensi

  1. Orr N, et al. Deep dyspareunia: review of pathophysiology and proposed future research priorities. Sex Med Rev. 2019 [cited 2020 Dec 31]; 8(1): 3-17.
  2. Sorensen J, Bautista KE, Lamvu G, Feranec J. Evaluation and treatment of female sexual pain: a clinical review. Cureus. 2018 [cited 2020 Dec 31];10(3): e2379. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5969816/.
  3. Lee NMW, Jakes AD, Lloyd J, Frodsham LCG. Dyspareunia. 2018 [cited 2020 Dec 31]; 361: k2341. Available from: https://www.bmj.com/content/361/bmj.k2341.long.
  4. Cassis C, Mukhopadhyay S, Morris E. Dyspareunia: a difficult symptom in gynaecological practice. Obstetrics, Gynaecology and Reproductive Medicine. [Place of published uknown]: Elsevier; 2017 [cited 2020 Dec 31].

Share your thoughts