Pemantauan Pasien Aleka dengan Aplikasi Remote Monitoring
Dokter tanggap, pasien pun aman
Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Menurut data WHO, terdapat 17,9 juta nyawa yang hilang setiap tahunnya karena penyakit ini. Tidak memandang umur, penyakit ini dapat datang secara tiba-tiba. Selain itu, ancaman yang ditimbulkan sangat mengkhawatirkan, mulai dari gangguan ginjal, stroke, sampai kematian.
Salah satu komplikasi yang paling sering ditemukan pada pasien adalah gagal jantung. Untuk mencegah perburukan, dokter akan memasangkan alat elektronik kardiovaskular implan (aleka) pada tubuh pasien yang bersangkutan. Beberapa contoh aleka adalah defibrilator kardioverter implan, terapi resinkronisasi jantung (TRJ), pacu jantung dan defibrilator, serta pacu jantung permanen. Keberadaan alat-alat ini sudah mendunia dan jumlah penggunanya senantiasa bertambah setiap tahunnya. Namun, pemasangan saja belum cukup karena kondisi klinis dan perkembangan penyakit pasien tidak boleh lepas dari pemantauan dokter. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat menghubungkan alat implan dengan dokter.
Salah satu metode cemerlang untuk pemantauan pasien aleka adalah dengan menggunakan remote monitoring (RM). RM terdiri atas sebuah reader yang diletakkan di atas aleka secara manual dengan tujuan mengambil data-data yang diperlukan. Selanjutnya, reader tersebut akan mengirimkan informasi via bluetooth menuju aplikasi yang terdapat di gawai pengguna. Akhirnya, informasi tersebut dikirimkan kepada tenaga kesehatan yang bersangkutan sehingga mereka tetap dapat memantau keadaan pasien dari jarak jauh.
Dalam penggunaannya, pasien dapat memilih untuk menerima atau menolak transfer data dalam gawai. Melalui aplikasi ini, tim medis akan mendapatkan notifikasi atau peringatan apabila ditemukan data-data yang abnormal, seperti atrial takikardia (AT) atau atrial fibrilasi (AF), ventrikel takikardia, dan lain-lain. Notifikasi mengenai hal-hal emergensi berbeda dari notifikasi data pasien reguler setiap harinya. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur edukasi yang berperan sebagai kartu identifikasi aleka pasien dan detail mengenai alat tersebut.
Berkat adanya notifikasi, RM berbasis aplikasi membuat pasien dan dokter tetap dapat terhubung meskipun berbeda jarak dan waktu. Data yang terkirim melalui koneksi internet dapat mengurangi jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit. Dengan begitu, pasien dapat mengurangi waktu dan biaya kunjungan ke rumah sakit sehingga memberikan rasa aman kepada pasien maupun dokter. Seandainya kondisi pasien memburuk, dokter dapat melakukan intervensi lebih awal sesuai notifikasi yang diterima. Selain itu, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada, penggunaan sistem ini secara rutin dapat menurunkan tekanan darah sistole dan diastole pasien secara signifikan.
Meskipun dilengkapi dengan fitur-fitur yang menarik, salah satu tantangan penggunaan alat ini adalah waktu dan penyampaian konsep RM kepada pasien. Dokter atau tim medis lain harus dapat menjelaskan setiap detail mengenai alat maupun prosedur yang harus segera dilakukan ketika emergensi dengan tepat. Selain itu, transfer data-data penting melalui situs online membuat data pasien terekspos. Namun, sistem RM dilengkapi dengan peningkatan pengamanan data oleh programer.
Dalam penerapan klinis, RM saat ini tersedia untuk seluruh jenis aleka. Penggunaan RM dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan menurunkan risiko mortalitas akibat pemasangan defibrilator implan. Selain itu, RM juga dapat mendeteksi AF tanpa gejala lebih awal. Dengan demikian, penggunaan RM sebagai alat pemantauan pasien-pasien aleka sangat disarankan untuk diimplementasikan segera.
Referensi:
- Roberts PR, ElRefai MH. The use of app-based follow-up of cardiac implantable electronic devices. Card Fail Rev. 2020 Mar 6; e03.
- Author unknown. Mycarelink heart mobile app [Internet]. Place unknown: MyCareLinkHeartApp; [cited 2021 Apr 20]. Available from: https://global.medtronic.com/xg-en/mobileapps/patient-caregiver/cardiac-monitoring/mycarelink-heart-app.html
Penulis: Rheina Tamara Tarigan
Editor: Izzati Diyanah