Gangguan Cemas Menyeluruh

Definisi

Gangguan cemas menyeluruh merupakan gangguan yang ditandai dengan rasa cemas dan khawatir yang berlebihan dan bersifat tidak rasional—bahkan tidak realistis terhadap peristiwa kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari dan berlangsung selama enam bulan.1

Kecemasan tidak dapat dikendalikan dan berkaitan dengan gejala-gejala somatik, seperti mudah tersinggung, ketegangan otot, sulit tidur, dan kegelisahan. Dampak-dampak tersebut menimbulkan penderitaan yang berat dan ketidakmampuan dalam fungsi sosial dan pekerjaan.1

Sinonim: Generalized Anxiety Disorder (GAD)

Gejala Klinis

Gejala utama:

  • Ansietas/kecemasan yang bersifat berlebihan dan mempengaruhi aspek kehidupan pasien;
  • Ketegangan motorik seperti bergetar, kelelahan, dan sakit kepala;
  • Hiperaktivitas otonom umumnya bermanifestasi pada sistem pernapasan, yaitu nafas pendek, berkeringat, palpitasi—terkadang gangguan saluran pencernaan;
  • Kewaspadaan kognitif dalam bentuk iritabilitas (cenderung mudah marah).1

Pasien umumnya datang karena mengeluhkan gejala somatis ataupun spesifik seperti diare kronik. Selain itu, pasien juga menunjukkan perilaku mencari perhatian.1

Etiologi & Patogenesis

Penyebab gangguan cemas menyeluruh tidak pasti dan dijelaskan melalui teori biologi, teori genetik, teori psikoanalitik, dan teori kognitif-perilaku.1

Teori Biologik

Area otak yang terlibat dalam gangguan cemas menyeluruh adalah lobus oksipital—tempat reseptor benzodiazepin tertinggi di otak. Selain lobus oksipitalis, basal ganglia, sistem limbik, dan korteks frontal juga dihipotesiskan terlibat dalam gangguan cemas menyeluruh. Sistem serotonergik yang tidak normal juga ditemukan pada pasien gangguan cemas menyeluruh. Neurotransmitter terkait gangguan cemas menyeluruh adalah GABA, serotonin, glutamat, norepinefrin, serta kolesistokinin.1

Pada hasil pemeriksaan PET, ditemukan penurunan metabolisme di basal ganglia dan substansia alba.1

Teori genetik

Studi menunjukkan bahwa terdapat asosiasi antara hubungan genetik pasien gangguan cemas menyeluruh dan gangguan depresi mayor pada pasien wanita. Sekitar 25% keluarga inti/kerabat tingkat pertama penderita gangguan cemas menyeluruh juga menderita gangguan cemas menyeluruh. Sementara itu, saudara kembar juga memiliki risiko yang lebih besar.1

Teori psikoanalitik

Kecemasan/ansietas adalah gejala dari konflik bawah sadar yang tidak terselesaikan. Umumnya, kecemasan dikaitkan dengan perpisahan dengan hubungan percintaan. Ansietas kastrasi (ketakutan akan kebiri) berhubungan dengan fase oedipal (usia 3-6 tahun), sedangkan ansietas superego adalah ketakutan seseorang dalam mengecewakan nilai dan persepsinya sendiri—sebagai ansietas yang paling matang.1

Teori kognitif-perilaku

Penderita gangguan cemas menyeluruh memberikan respons yang tidak tepat terhadap ancaman. Hal ini karena adanya perhatian yang selektif terhadap hal-hal negatif pada lingkungan, gangguan pada pemrosesan informasi, serta pandangan yang sangat negatif terhadap kemampuan diri dalam mengatasi ancaman.1

Diagnosis

Kriteria diagnosis untuk gangguan cemas menyeluruh menurut DSM IV-TR adalah:1

  • Kecemasan/kekhawatiran yang berlebihan (hampir) sepanjang hari yang telah dirasakan sekurang-kurangnya seama 6 bulan, mengenai berbagai aktivitas ataupun peristiwa;
  • Penderita sulit mengendalikan kekhawatirannya;
  • Kecemasan disertai tiga atau lebih dari enam gejala di bawah ini, yaitu:
    • Kegelisahan;
    • Mudah lelah;
    • Sulit berkonsentrasi/pikiran menjadi kosong;
    • Ketegangan otot;
    • Iritabilitas;
    • Gangguan tidur
  • Fokus kecemasan dan kekhawatiran tidak terbatas pada gangguan aksis I—bukan cemas terkena serangan panik, cemas pada situasi umum, cemas terkontaminasi, cemas terhadap bentuk badan, ataupun cemas menderita penyakit serius;
  • Kecemasan dan kekhawatiran menimbulkan gejala fisik yang bermakna secara klinis, gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan, ataupun fungsi penting;
  • Gangguan klinis yang terjadi bukan karena reaksi fisiologis dari zat atau kondisi medis, tidak juga terjadi karena gangguan mood, psikotik, gangguan perkembangan preservatif (keterlambatan perkembangan beberapa fungsi dasar, termasuk sosialisasi & komunikasi).1

Diagnosis Banding

Gangguan cemas menyeluruh patut dibedakan dengan kecemasan karena kondisi medis umum atupun gangguan karena penyalahgunaan zat. Diperlukan pemeriksaan medis seperti tes kimia darah, elektrokardiografi, serta tes fungsi tioroid. Selain itu, kemungkinan berupa intoksikasi kafein, kondisi putus zat/obat seperti alkohol, hipnotik-sedatif, dan anxioltik, serta penyalahgunaan stimulan harus disingkirkan.1

Beberapa gangguan psikiatrik lain yang menjadi diagnosis banding gangguan cemas menyeluruh adalah gangguan panik, hipokondriasis, gangguan obsesif-kompulsif, fobia sosial, gangguan somatisasi, serta gangguan kepribadian.1

Tata Laksana

Penanganan gangguan panik dilakukan dengan farmakoterapi dan psikoterapi:1

Farmakoterapi

  1. Benzodiazepin

Pemberian benzodiazepin direkomendasikan sebagai pilihan obat pertama. Pemberian dimulai dari dosis terendah dan dosis kemudian ditingkatkan sampai mencapai respons terapi;

Obat ini dapat diberikan seperlunya, serta diiringi dengan psikoterapi. Obat-obat golongan benzodiazepin tidak boleh diberikan dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan toleransi dan ketergantungan;

  1. Buspiron

Buspiron dinyatakan efektif pada 60-80% kasus gangguan cemas menyeluruh. Buspiron dinilai lebih efektif dalam menangani gejala kognitif dibandingkan gejala somatik yang dialami oleh pasien gangguan cemas menyeluruh. Buspiron tidak menyebabkan withdrawal, tetapi efek klinisnya baru terasa saat 2-3 minggu;

  1. Serotonin selective reuptake inhibitor (SSRI)

Sertraline dan paroxetin menjadi pilihan yang lebih baik dibanding fluoksetin. Hal ini disebabkan oleh penggunaan fluoksetin dapat meningkatkan ansietas sesaat. SSRI efektif untuk pasien gangguan cemas menyeluruh dengan riwayat depresi.1

Psikoterapi

  1. Terapi kognitif-perilaku

Pendekatan terapi kognitif mengajak pasien secara langsung mengenali gejala somatik secara langsung dan distorsi kognitif yang terjadi. Teknik yang digunakan adlaah relaksasi dan biofeedback;

  1. Terapi suportif

Pasien diberikan kenyamanan dan reassurance, potensinya yang belum tampak digali, serta didukung egonya agar dapat beradaptasi secara optimal di lingkungan sosial dan pekerjaannya;

  1. Psikoterapi Berorientasi Tilikan

Terapi ini mengajak pasien untuk menghadapi konflik bawah sadar, mencari tahu egostrength, relasi objek, dan keutuhan diri pasien. Pemahaman yang didapat dari terapi tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan sejauh mana pasien dapat diarahkan lebih matur, atau bagaimana terapis dapat memfasilitasi adaptasi pasien di lingkungan sosialnya.1

Prognosis

Gangguan cemas menyeluruh merupakan penyakit yang terjadi kronis—seumur hidup. Sekitar 25% penderita turut menderita gangguan panik, atau juga mengalami gangguan depresi mayor.1

Referensi

  1. Kusumadewi I, Elvira SD. Gangguan paik. In: Elvira SD, Hadisukanto G, editors. Buku ajar psikiatri. 3rd Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2018. p.289-94.

Share your thoughts

Yuk berlangganan SKMA!

Anda akan memperoleh berita dan artikel terkini mengenai isu, perkembangan, dan tips-tips seputar kedokteran dan kesehatan.

Klik link berikut untuk berlangganan SKMA digital!

http://linktr.ee/medaesculapius

Bantu Beranisehat menjadi lebih baik lagi:

http://tiny.cc/EvalBeranisehat23