Hepatitis Neonatal

Definisi1

Hepatitis neonatal adalah peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis pada neonatus.

Gejala Klinis1,2

Gejala utama yang dapat ditemukan berupa bayi tampak kuning dengan demam, dapat disertai pembesaran hati.

Etiologi dan Patogenesis1,2,3

Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis A, B, C, D, E, dan G. Berbagai jenis virus hepatitis ini berbeda dalam karakteristik, penularan, keparahan, dan risiko komplikasi. Khusus untuk infeksi HDV memerlukan HBV untuk menyebar dan menyebabkan koinfeksi lain dengan HBV.

Patofisiologi1,4

Perjalanan penyakit berbeda untuk setiap jenis virus hepatitis. Perjalanan penyakit Hepatitis B yang paling parah karena transmisinya paling tinggi dan dapat berkembang menjadi kronik. Patofisiologinya tidak berbeda bermakna dengan patofisiologi virus hepatitis pada dewasa.

Diagnosis1,3,4

Karakteristik hepatitis berdasar penyebab.

Karakteristik HAV HBV HCV HDV HGV
Penularan Fecal-oral Transfusi, seksual, perinatal Transfusi, perinatal Transfusi, seksual, perinatal Parenteral, perinatal
Inkubasi 30 hari 80 hari 50 hari Tidak tentu 40 hari
Marker serum Anti-HAV HBsAg, HBcAg, HBeAg, anti-HBs, anti-HBc Anti-HCV, PCR untuk RNA HCV Anti-HDV, RNA Anti-HEV
Perjalanan penyakit akut Akut atau kronik Akut atau kronik Akut atau kronik akut

Pada neonatus, karena keterbatasan data anamnesis, maka diagnosis hepatitis bergantung pemeriksaan yang perlu dilakukan, yakni :

  • Pemeriksaan antigen dan antibodi (sesuai dengan marker serum di tabel)
  • Pemeriksaan viral load (HBV)
  • Pemeriksaan derajat kerusakan hati : Serum ALT,GGT, alkali fosfatase, bilirubin, albumin, biopsi hati
  • PCR untuk mencari DNA virus (HCV)

Tata Laksana1,3

Terapi untuk hepatitis akut berupa terapi suportif, meliputi istirahat cukup, hidrasi, dan nutrisi yang baik. Pasien akan dirawat jika terdapat gejala muntah yang parah dan dehidrasi atau tanda ensefalopati hepatik.

Terapi HBV kronik menggunakan interferon alfa-2b atau lamivudine. HCV diterapi dengan interferon alfa tunggal atau kombinasi dengan ribavirin. Berikut pilihan terapi berdasar jenis virus hepatitis.

HAV HBV HCV HDV HEV
Tanpa obat, hanya terapi suportif Interferon, lamivudine, adefovir, pegylated interferon, entecavir, telbivudine, tenofovir Pegylated interferon, ribavirin, telaprevir, boceprevir Interferon Tanpa obat

 

Komplikasi dan Prognosis1,3,4

Sebagian besar kasus dapat sembuh tanpa terapi spesifik, hanya sekitar 0,1% yang berkembang menjadi nekrosis hati. HAV dan HEV menyebabkan infeksi akut saja, sementara HBV, HCV, dan HDV dapat menyebabkan infeksi kronik, fibrosis, dan sirosis yang berkaitan dengan risiko karsinoma hati. Komplikasi sirosis hati dapat terjadi 10-20% dalam 20 tahun.

Pencegahan1,4

Pencegahan Hepatitis Neonatal yang paling utama adalah skrining pada ibu hamil sebelum melahirkan dan skrining pada pasangan nikah. Pencegahan lainnya yang dapat dilakukan adalah:

  • Perilaku bersih dan sehat
  • Skrining pada saat transfusi darah
  • Vaksinasi HBV

Referensi

  1. Marcdante KJ, Kliegman RM. Viral hepatitis. In: Nelson essentials of pediatrics. 7th Philadelphia : Elsevier;2015. p. 369-71.
  2. Badalyan V, Conklin L, Snyder J. Acute Hepatitis. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases. 2018;409-413.e1.
  3. Harrison TR, Resnick WR, Wintrobe MM, Thorn GW, Adams RD, Beeson PB, et al. Acute viral hepatitis. In : Harrison’s principles of internal medicine. 18th New York : McGraw Hill; 2012. p.2546.
  4. Gani RA, Hasan I, Djumhana A, Setiawan PB. Konsensus nasional penatalaksanaan hepatitis B. Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI);2012.

Share your thoughts