Hoaks seputar Pijat Jantung, Serangan Jantung, dan Henti Jantung.
Pijat jantung yang benar dapat menyelamatkan nyawa di sekitarmu
Tragedi-tragedi mengenaskan yang terjadi pada kerumunan orang dalam ruangan yang terbatas mengakibatkan ratusan korban jiwa. Berdasarkan berita-berita yang dilaporkan oleh media massa, terdapat dua penyebab kematian utama, yaitu serangan jantung dan henti jantung. Meskipun keduanya terdengar sama, kedua penyakit tersebut disebabkan oleh kondisi yang berbeda. Mari kita bahas perbedaannya.
Serangan jantung atau infark miokard adalah kondisi kematian jaringan otot jantung akibat terhentinya aliran darah ke otot jantung. Faktor risiko yang berperan adalah tekanan darah tinggi, obesitas, dislipidemia, diabetes, dan lain-lain. Henti jantung adalah gangguan pada kelistrikan jantung, sehingga jantung berhenti berdetak. Penyebab henti jantung beragam seperti aritmia, serangan jantung, trauma kompresi, dan lain-lain.
Berkaitan dengan tragedi kerumunan, penyebab utama meninggalnya ratusan korban jiwa sepertinya lebih tepat jika disebabkan oleh henti jantung. Jantung berhenti akibat menerima tekanan dari tertimpa badan orang lain atau dada terhimpit tembok. Tanpa detak jantung, darah tidak dapat dialirkan ke organ-organ tubuh, sehingga terjadi pingsan dan berujung kepada kematian. Kurang tepat apabila tragedi ini disebabkan oleh serangan jantung, karena pasien serangan jantung memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas.
Ketika pasien henti jantung atau serangan jantung jatuh tidak sadarkan diri, hal pertama yang perlu dilakukan adalah untuk memastikan keamanan penolong, pasien, dan lingkungan. Kemudian, menentukan adanya nadia tau nafas dari pasien yang tidak sadarkan diri. Apabila nadi tidak teraba dan nafas tidak terasa, segera lakukan terapi pijat jantung. Pijat jantung dilakukan dengan menekan dada pasien dengan kepalan tangan dengan laju 100-120 kali/menit. Tujuan dari pijat jantung adalah untuk mempertahankan fungsi pompa jantung dan harapannya jantung dapat berdetak kembali dengan sendirinya, sehingga nadi teraba dan pasien sadar kembali.
Sejak dulu, pijat jantung mengundang berita hoaks kesehatan untuk beredar, salah satunya adalah pijat jantung batuk. Metode batuk dengan keras dan dalam setiap 2 detik diberitakan dapat memijat jantung kita sendiri, saat kita merasakan nyeri dada hebat, yang merupakan tanda awal serangan jantung. Pilihan terapi ini tidak benar adanya dan bahkan dapat membahayakan diri sendiri serta menunda tatalaksana yang diperlukan.
Referensi:
- AHA. CPR facts & stats [Internet]. American Heart Association; 2022 [cited on 2022 Oct 31]. Available from: https://cpr.heart.org/en/resources/cpr-facts-and-stats
- Cardiopulmonary resuscitation: first aid [Internet]. Mayo Clinic; 2022 Feb 12 [cited on 2022 Oct 31]. Available from: https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cpr/basics/art-20056600
- AHA. Cough CPR [Internet]. American Heart Association; 2021 Jan 29 [cited on 2022 Oct 31]. Available from: https://www.heart.org/en/health-topics/cardiac-arrest/emergency-treatment-of-cardiac-arrest/cough-cpr