Vaksinasi, Perisai Perkasa Hadapi Potensi Gelombang Ketiga?

Cakupan sudah cukup tinggi, mampukah vaksin melindungi masyarakat dan mencegah gelombang ketiga setelah libur natal dan tahun baru?

vaksinasi nataru gelombang ketiga

Beberapa bulan terakhir, penanganan Covid-19 di Indonesia mengalami progres yang sangat baik. Angka kematian harian kerap mengalami penurunan, bahkan DKI Jakarta dan beberapa provinsi lain sempat menyentuh angka kematian nol pada bulan Oktober 2021. Kasus nol kematian (zero death) Covid-19 tentunya tak muncul tiba-tiba. Salah satu kontributor utama dari pencapaian ini adalah tingkat vaksinasi yang terbilang sudah cukup tinggi di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Namun, apakah sebenarnya vaksinasi cukup untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga setelah perayaan natal dan tahun baru (nataru) di Indonesia?

Program vaksinasi dua dosis memang telah digalakkan pemerintah sebagai salah satu metode pengendalian Covid-19 sejak awal tahun. Berbagai kebijakan pemerintah juga secara tak langsung memaksa masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi, misalnya melalui aplikasi PeduliLindungi yang menjadi syarat utama untuk dapat berkunjung ke tempat-tempat umum. Vaksinasi pun telah membantu meningkatkan kekebalan komunitas. “Masyarakat memiliki kadar antibodi yang tinggi dari infeksi dan vaksinasi. Hal itulah yang menyebabkan penurunan kasus yang signifikan sejak bulan Juli dan tidak ada lonjakan kasus hingga sekarang,” jelas Pandu.

Meskipun memiliki peran penting dalam menurunkan kasus Covid-19, masyarakat perlu menyadari bahwa vaksinasi bukanlah tameng satu-satunya untuk melindungi diri dari Covid-19. Pertahanan terhadap Covid-19 digambarkan oleh model keju Swiss: terdiri atas beberapa lapis, tetapi masing-masing lapisan memiliki lubang (kelemahan). “Memang betul bahwa vaksin yang paling kuat karena membentuk antibodi dalam tubuh kita, tetapi bukan segalanya,” tegas Iris. Menurutnya, terdapat tiga komponen yang perlu diperhatikan untuk mencegah Covid-19, yaitu vaksinasi, menjalankan protokol kesehatan, dan menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, tidur cukup, berolahraga, dan berdoa. “Ketiga hal tersebut harus diperhatikan dan tidak dapat berdiri sendiri,” Iris menambahkan.

Tingginya cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia tentunya menimbulkan harapan bagi masyarakat agar tak lagi terjadi lonjakan kasus setelah perayaan nataru seperti tahun sebelumnya. Namun, perlu diingat bahwa vaksin tak dapat bekerja sendiri. Masyarakat tetap perlu mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat sebagai langkah proteksi diri dari infeksi Covid-19, terutama pascaliburan nataru.

Referensi:

  1. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5770225/tak-ada-dki-ini-daftar-provinsi-ri-catat-nol-kematian-covid-19-16-oktober
  2. https://www.medcom.id/nasional/metro/RkjWLXRK-pemprov-dki-kembali-mencatat-0-kematian-kasus-covid-19

Share your thoughts