Internship Semasa Pandemi
Pentingnya bersikap terbuka dan legawa di tengah perubahan
Bagi dr. Elvira Lesmana, tahun 2021 hingga 2022 bukanlah tahun yang mudah untuk dijalani. Usai menuntaskan pendidikannya dalam memperoleh gelar dokter, Elvira harus dihadapkan dengan berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Perempuan yang mengangkat sumpah dokternya pada tahun 2021 ini mau tidak mau menjalani program internship dengan segala penyesuaian yang ada, meskipun tidak sesuai dengan apa yang ia mimpikan.
Elvira memenuhi panggilan internship di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, sebuah rumah sakit tipe B yang menjadi rumah sakit rujukan wilayah Jakarta Barat dan sekitarnya. Terpilihnya rumah sakit ini sebagai wahana internship Elvira tidak terlepas dari perubahan kebijakan yang mengikuti pandemi Covid-19. Padahal, Elvira sudah merencanakan untuk internship di daerah luar Jakarta, Nusa Tenggara Timur contohnya.
Tak disangka bahwa ketidaksesuaian realita dengan rencana ini mendatangkan banyak pelajaran dan pengalaman bagi Elvira. Selama 9 bulan menjadi dokter magang di RSUD Cengkareng, ia menghadapi segudang kejadian yang berkesan dan membantu dirinya dalam berproses sebagai seorang dokter. RSUD Cengkareng memiliki fasilitas yang cukup lengkap danjumlah pasien yang banyak. Kasus yang ditemukan pun beragam, khususnya ketika Elvira menjadi dokter jaga di instalasi gawat darurat (IGD). Oleh karena itu, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan 2015 tersebut dapat mengambil sebanyak-banyaknya kesempatan untuk melakukan beberapa prosedur yang kurang didapatkannya semasa pendidikan, salah satunya intubasi.
Sepanjang internship, Elvira juga menyadari pentingnya kecakapan dalam berkomunikasi bagi profesi dokter. Tak jarang Elvira harus menerangkan dan mengarahkan pasien yang tidak mengerti alur penggunaan jaminan sosial di rumah sakit rujukan. Tak hanya itu, terkadang dokter ini bertemu dengan pasien yang menimbulkan kasus false emergency di IGD. Pasien seperti ini tentunya perlu diberikan pemahaman agar tidak mengganggu kemaslahatan tenaga kesehatan ataupun pasien darurat lainnya, salah satunya dengan komunikasi efektif. Selain itu, komunikasi interprofesional juga esensial dalam menjaga hubungan dengan rekan kerja. Tidak jarang dirinya dihadapkan dengan tantangan dalam bertugas. Pasalnya, dalam sebuah fasilitas kesehatan, individu yang terlibat berasal dari lingkungan yang berbeda-beda sehingga diperlukan kemampuan adaptasi dan mawas diri yang tinggi.
Ke depannya, Elvira tentu ingin mengejar karirnya sebagai dokter hingga menjadi dokter spesialis. Kini, Elvira tengah menunggu urusan administrasi untuk dirinya berdarma sebagai dokter umum. Selagi menunggu, dokter yang semasa mahasiswa menyandang titel sebagai mahasiswa berprestasi FKUI 2018 kategori aktivis ini mengisi waktunya dengan belajar dan magang. Tidak hanya terkonsentrasi mempelajari materi kedokteran dan komunikasi, tetapi juga berbagai ilmu hidup lain, termasuk . Menurut Elvira, di zaman yang dinamis ini, kita harus lebih terbuka terhadap dunia dan tidak terpaku hanya dengan satu kemungkinan jalan hidup.
Narasumber: dr. Elvira Lesmana
Penulis: Yuri Annisa Iqbal
Redaktur: Rheina Tamara Tarigan