Kalau Bukan Vaksin COVID-19, Apa yang Sebabkan Penyakit Cacar Monyet?

Sempat membuat heboh dunia, penyakit cacar monyet menular melalui kontak langsung

      Sumber gambar: https://scitechdaily.com/monkeypox-faq-where-did-it-come-from-how-is-it-transmitted-what-are-the-symptoms/

Beredar berita di media sosial yang menyatakan penyakit cacar monyet atau monkeypox merupakan efek samping dari vaksin COVID-19 yang melemahkan sistem imun manusia atau Vaccine Acquired Immunofeficiency Syndrome (VAIDS). Namun, kenyataannya tidak ada bukti yang dapat menunjukkan cacar monyet sebagai efek samping dari vaksin COVID-19.

Penyakit cacar monyet sendiri merupakan penyakit zoonosis (penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia) yang disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV). Ditemukan pertama kali pada tahun 1958, penyakit cacar monyet menular melalui kontak langsung. Virus human monkeypox dapat memasuki tubuh melalui luka pada kulit, saluran pernapasan (droplet / cipratan liur), maupun membran mukosa (mata, hidung, dan mulut).

Penyakit cacar monyet memiliki masa inkubasi 7 hingga 14 hari, tetapi dapat juga mencapai hingga 21 hari. Penderita penyakit ini umumnya mengalami gejala berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, pembesaran kelenjar getah bening membesar, panas dingin (chills), dan kelelahan.

Setelah demam selama 1 hingga 3 hari (atau bisa lebih lama), akan muncul ruam kemerahan dan datar, yang kemudian berubah menjadi benjolan berisi cairan / pus (nanah), dan berubah lagi menjadi krusta (lapisan kulit bekas luka yang telah mengering). Biasanya ruam akan muncul pada wajah terlebih dahulu, lalu menyebar pada bagian tubuh lain, seperti lengan, tungkai, dan kemaluan. Penyakit cacar monyet biasanya berlangsung selama 2 sampai 4 minggu.

Beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko terinfeksi adalah riwayat berpergian pada daerah dengan kasus cacar monyet yang tinggi atau berkontak langsung dengan pasien cacar monyet. Sebagai langkah pencegahan, masyarakat dapat tetap menjaga kebersihan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, contohnya adalah mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menghindari pasien dengan risiko infeksi cacar monyet ataupun binatang yang memiliki risiko membawa virus monkeypox. Langkah pencegahan ini tidak hanya dapat mencegah terkena cacar monyet, tetapi juga menjadi langkah pemutusan rantai penyebaran COVID-19.

 

Referensi:

  1. Awas Hoaks: Penyakit Cacar Monyet adalah Efek Samping Vaksin COVID-19 atau VAIDS | Covid19.go.id [Internet]. [cited 2022 May 27]. Available from: https://covid19.go.id/artikel/2022/05/27/awas-hoaks-penyakit-cacar-monyet-adalah-efek-samping-vaksin-covid-19-atau-vaids
  2. Kemenkes Tetap Waspada Walau Belum ada Laporan Kasus Cacar Monyet di Indonesia – Sehat Negeriku [Internet]. [cited 2022 May 27]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220524/0139947/kemenkes-tetap-waspada-walau-belum-ada-laporan-kasus-cacar-monyet-di-indonesia/
  3. Monkeypox [Internet]. [cited 2022 May 27]. Available from: https://www.cdph.ca.gov/Programs/CID/DCDC/Pages/Monkeypox.aspx

Penulis: Fani

Editor: Kelvin Kohar

Share your thoughts