Konsumsi Boba Dapat Menyebabkan Usus Buntu?

Menelaah dugaan video hasil operasi usus buntu yang penuh boba

Beberapa waktu lalu, telah beredar sebuah unggahan video yang memperlihatkan seorang dokter yang memegang sebuah kantung hasil operasi yang mengeluarkan butiran-butiran hitam dan diklaim sebagai boba, bola kecil dari tapioka yang biasa ditemukan pada topping favorit minuman bubble tea. Berita ini menyebabkan banyak keresahan bagi penggemarnya. Lantas, apakah berita ini benar? Mari kita telusuri artikel ini untuk mendapat penjelasannya. 

Sumber: https://ppid.diskominfo.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2022/06/02-Juni-2022-Isu-Hoaks-Harian.pdf

Penyakit usus buntu merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada bagian apendiks, berbentuk kantong berukuran 5-10 cm yang menyambung ke usus besar. Kondisi ini seringkali dirasakan oleh penderitanya dengan rasa nyeri pada bagian perut kanan bawah. Usus buntu sendiri umumnya terjadi akibat infeksi bakteri yang berkembang cepat sehingga menyebabkan apendiks untuk meradang, bernanah, dan bengkak. Diantaranya, penyebab usus buntu termasuk hambatan pintu rongga usus buntu akibat tinja yang mengeras, penebalan jaringan usus buntu akibat infeksi pencernaan, penyumbatan rongga usus buntu akibat tumbuhnya parasit seperti cacing, serta kondisi medis lain yang dimiliki penderita termasuk tumor usus. 

Di sisi lain, boba merupakan topping minuman asal Taiwan yang berukuran 5-10 milimeter yang terbuat dari tapioka, air, dan gula. Warna hitam kecoklatan pada boba berasal dari gula merah yang digunakan untuk menghasilkan rasa manis yang sering ditemukan pada minuman. “Seperti makanan dan minuman lain pada umumnya, boba dipastikan akan hancur melewati proses pencernaan, meski tidak dikunyah.” Ujar dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP. Tapioka telah menjadi salah satu bahan pangan tertua di Amerika Serikat, terutama pada regio tropis dan subtropis. Selain memberikan nutrisi keseharian untuk berjuta-juta orang, tapioka juga terkenal menjadi pengganti tepung terigu pada masakan bebas gluten. Walaupun demikian, tapioka mengandung indeks glikemik yang tinggi sehingga dapat menyebabkan peningkatan insulin dan gula darah yang cepat. Dengan demikian, lebih baik jika boba maupun wujud tapioka lainnya dikonsumsi dalam jumlah moderat – terutama jika dikemas dalam minuman bubble tea yang mengandung gula tinggi. 

Prof. Ari Fahrial Syam menyatakan bahwa video yang ditampilkan merupakan kantung empedu dari individu yang dioperasi, dan tidak terdapat kaitan dengan boba. Butiran hitam yang dilihat merupakan batu empedu yang disebabkan oleh tingkat kolesterol yang tinggi. Berdasarkan penjelasan diatas, klaim bahwa boba menyangkut di usus buntu dan tidak dapat dicerna merupakan sebuah hoaks. 

Referensi: 

  1. Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika. Laporan isu hoaks [Internet]. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. 2022 Jun 2 [cited 2022 Jun 21]. Available from: https://ppid.diskominfo.jatengprov.go.id/wp-content/uploads/2022/06/02-Juni-2022-Isu-Hoaks-Harian.pdf
  2. Saptoyo RDA. [HOAKS] Video usus buntu berisi boba yang tak bisa dicerna [Internet]. Jakarta: Kompas; 2022 Mei 20. [cited 2022 Jun 21]. Available from: https://amp.kompas.com/cekfakta/read/2022/05/30/133649982/hoaks-video-usus-buntu-ber
  3. Kao CL, Hung SE, Lu CH, Fang PH, Lin CH. Pearl-like lesions in the guts: bubble tea in a non-contrasted computed tomography. J Acute Med. 2017 Sep 1; 7(3): 130-1. 
  4. WebMD Editorial Contributors. Tapioca: health benefits, nutrition, and uses. Nourish by WebMD. 2020 Sep 22:1. 

Share your thoughts