Konsumsi Rebusan Tepung Kanji dan Gula Merah, Asam Lambung Hilang?

Ramuan tepung kanji dan gula merah yang direbus diklaim dapat menyembuhkan GER hingga infeksi usus, apa iya?

Berita rebusan tepung kanji dan gula merah yang dikonsumsi dapat mengobati Gastroesophageal Reflux (GER) akut, atau yang lebih awam diketahui sebagai asam lambung akut, sempat menggegerkan sosial media, dengan tayangan yang mencapai lebih dari 53 ribu kali. Pada tanggal 4 Februari 2022, sebuah unggahan Facebook menceritakan testimoninya saat menderita GER akut dan infeksi usus. Pengunggah berita tersebut mengatakan bahwa ia sudah berobat ke rumah sakit pada tahun 2012 silam, bahkan diopname selama 10 hari, tetapi keadaannya tidak membaik.

Ia pun pulang dan dirawat ibunya yang menggodok gula merah dengan tepung kanji hingga konsistensinya mengental. Ramuan tersebut dikonsumsi setiap pagi selama 2 minggu sebelum memakan apapun. Sang pemilik akun mengakui bahwa semenjak itu, ia tidak pernah mengeluhkan GER ataupun masalah dalam lainnya. Selain membagikan pengalamannya, ia juga merekomendasikan dan menganjurkan resep ramuannya untuk dicoba masyarakat lainnya.

Berdasarkan pernyataan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, berita tersebut merupakan hoaks. Menurut Prof. Ari, belum ada data klinis yang membuktikan bahwa rebusan tepung kanji dan gula merah dapat mengatasi GER akut hingga infeksi usus. Untuk mengatasi GER, pasien dapat memperbaiki pola hidup, mengonsumsi obat, dan untuk beberapa kasus, diperlukan prosedur pembedahan. Salah satu metode untuk memperbaiki pola hidup agar lebih sehat adalah modifikasi diet yang melibatkan pengurangan berat badan, menghindari makan malam, dan menghindari makanan yang memicu gejala, seperti cokelat, alkohol, dan kafein.

Tepung kanji dan gula merah termasuk makronutrien karbohidrat. Tepung kanji merupakan polisakarida, bentuk karbohidrat yang lebih kompleks, sedangkan gula merah mengandung disakarida dan monosakarida. Berdasarkan beberapa penelitian, ditemukan bahwa karbohidrat dapat memicu gejala GER dikarenakan efeknya yang diduga dapat mengurangi tonus sfingter esofagus bawah. Disakarida dan kanji hanya diserap sebagian di usus kecil sebelum kemudian mengalami fermentasi oleh bakteri koloni, yang memicu pelepasan neurohormonal dan relaksasi sfingter esofagus bawah sehingga asam lambung naik.

Selain dapat memicu dan meningkatkan gejala GER, diet tinggi karbohidrat mampu memperpanjang durasi dan periode refluks. Diduga bahwa diet tinggi karbohidrat menghasilkan lebih banyak kalori. Hal tersebut menyebabkan lebih banyak makanan yang akan bertahan di lambung dan mengurangi pengosongan lambung, sehingga meningkatkan refluks campuran cairan dan gas, durasi paparan asam lambung, dan gejala GER. Berbagai penelitian pun menemukan perbaikan pada pasien yang memiliki diet rendah karbohidrat.

Dikarenakan ramuan yang dianjurkan oleh pemilik akun Facebook tersebut mengandung karbohidrat yaitu tepung kanji dan gula merah, maka klaim yang dinyatakan pengunggah belum dapat dibenarkan. Seperti yang telah dikatakan oleh Prof. Ari, sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa godokan tepung kanji dan gula merah manjur dalam mengatasi GER.

Penulis: Amita

Share your thoughts