Lika-Liku Pengembangan AI di Indonesia

Sejauh mana posisi AI di pelayanan kesehatan dalam negeri?

Sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa telah menikmati manfaat dalam bidang kedokteran melalui pengembangan AI atau kecerdasan buatan. Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat bahkan telah mengeluarkan izin edar bagi software berbasis AI sejak tahun 2014, serta teknologi AI berbasis image recognition untuk mendeteksi retinopati diabetes dari funduskopi sejak tahun 2018.

Di Indonesia sendiri, pengembangan AI masih seluruhnya berada dalam tahap penelitian. “Memang kita masih jauh ketinggalan dari Amerika Serikat, Tiongkok, dan negara Eropa lainnya yang sudah jauh lebih dulu meneliti serta punya sumber daya yang banyak di bidang computer science dan biomedis,” ungkap Reyhan. Saat ini, klaster Medical Technology IMERI FKUI sebagai salah satu barometer penelitian AI di Indonesia tengah menjalankan belasan proyek riset, terutama terkait pandemi Covid-19. “Kami mengembangkan model AI untuk prediksi kemungkinan TBC dan skoring COVID-19 dari gambaran foto toraks, juga deteksi dini penyakit meningioma,” tutur Nino.

Sayangnya, masih butuh waktu bagi AI untuk dapat dinikmati dalam praktik klinis di Indonesia. Salah satu tantangan terbesar adalah kesiapan data. Machine learning pada AI bekerja dengan mempelajari pola sehingga baru bekerja dengan baik bila datanya berjumlah besar, seperti ribuan atau jutaan, Selain itu, pengembangan model untuk interpretasi data juga tidak mudah, butuh banyak tahapan dan penyempurnaan agar dapat terhubung dengan masyarakat tanpa masalah. Pemanfaatan model AI dari luar negeri juga tidak mudah dan butuh peninjauan ulang untuk menyesuaikan data. “Data set-nya tidak sesuai dengan keberagaman penyakit di Indonesia, pengembangannya juga belum tentu berkonsultasi dengan dokter ahli yang berpengalaman,” ujar Reyhan.

Meskipun perjalanan dalam penerapan AI masih cukup jauh, Indonesia dinilai sudah berada di jalur yang tepat dengan banyaknya pihak yang menaruh harapan besar. Nino sendiri menargetkan pengembangan keterampilan dan pembentukan wadah bagi mereka yang tertarik mengembangkan AI di Indonesia. izzati, kareen

 

Lihat juga pembahasan topik utama artikel ini di sini.

Share your thoughts