Mungkinkah Bawang Bebaskan Kita dari Covid-19?
Informasi mengenai makan bawang mentah dengan garam dapat membuat seseorang yang positif Covid-19 menjadi negatif beredar luas di salah satu media sosial. Benarkah demikian?
Belakangan ini, terdapat unggahan yang mengatakan bahwa memakan bawang mentah yang sudah dikupas dan diberikan garam membuat orang yang dinyatakan positif Covid-19 dapat menjadi negatif hanya dalam kurun waktu 15 menit.
Artikel asli tersebut yang berbahasa Thailand jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti, “Jika seseorang makan bawang mentah kupas dengan garam batu, orang akan berubah negatif dari positif setelah 15 menit. Dengarkan, tidak ada salahnya memakannya.” Unggahan tersebut menjadi viral dan membuat beberapa orang bertanya-tanya: apakah benar bawang mentah dicampur dengan garam dapat menyembuhkan Covid-19?
Jika ditelusuri, tidak ada informasi mengenai penggunaan bawang mentah dan garam sebagai pengobatan Covid-19 pada laman resmi WHO (World Health Organization). Memang, ada penelitian dari ilmuwan Jerman yang berhipotesis mengenai penggunaan bawang dalam pengobatan Covid-19. Akan tetapi, sampai saat ini masih belum ada eksperimen yang dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut.
Di sisi lain, S. Krishnaswamy yang merupakan salah satu pendiri Indian Scientists Response to Covid-19 menyatakan klaim di atas tidak benar. Meskipun bawang merah dan bawang putih memiliki zat yang bersifat antivirus, tetapi keduanya tidak dapat menyembuhkan Covid-19 atau membuat hasil pemeriksaan Covid-19 menjadi negatif.
Dapat disimpulkan, informasi yang beredar tersebut merupakan informasi yang tidak benar. Meskipun terdapat hipotesis dari ilmuwan Jerman mengenai penggunaan bawang sebagai pengobatan Covid-19, yang juga didukung oleh fakta bahwa bawang merah dan putih memiliki efek antivirus, khasiat bawang pada penderita Covid-19 belum dapat dibuktikan secara nyata karena belum ada eksperimen untuk menguji hal tersebut. Efek antivirus tersebut bersifat umum dan tidak spesifik untuk Covid-19 sehingga butuh penelitian lebih lanjut untuk membuktikan klaim tersebut.
Referensi:
Penulis: Andi Gunawan Karamoy
Editor: Alexander Rafael Satyadharma