Memetik Gitar: Melepas Penatnya Belajar

dr. Frisky Maulida, BMedSc(Hons)

Menikmati setiap detik perjalanan hidup diiringi lantunan musik dengan para sejawat

 

Di tengah segala kesibukannya, baik ketika menjalani pendidikan dokter maupun pasca kelulusan, dr. Frisky Maulida, BMedSc(Hons) tetap menggeluti hobinya dalam bermusik. Mulai dari mendengarkan lagu berbagai genre, berlatih menyanyi secara otodidak, bermain instrumen musik, menjadi vokalis band, mengikuti berbagai kompetisi hingga menekuni audio engineering telah dilalui dokter alumni FKUI ini. 

 

Kecintaan Frisky pada musik dimulai sejak tahun 1998 ketika mendengar lagu-lagu Piala Dunia saat itu. Setelahnya, ia mulai mengeksplorasi berbagai genre musik dan terjun ke dunia vokal dengan latihan mandiri. Sewaktu kuliah, Frisky mendapat kesempatan tampil di panggung Dekan Cup bersama teman-teman seangkatannya. Selasar, itulah nama band kebanggaan dokter satu ini yang terinspirasi dari tempat latihan rutin keenam anggotanya, selasar RIK gedung C. Band Selasar berhasil tampil di berbagai kompetisi dan acara internal FKUI.

 

Perjalanan menekuni hobi tentu tidak luput dari berbagai suka dan duka. “Kita menjalani hobi sebagai sesuatu yang memang kita sukai,” ujar Frisky. Ia merasa senang bisa bertemu dan diakui oleh para tokoh yang telah ahli dalam bidangnya, yaitu ketika Selasar mendapat pujian dari seorang juri terkenal menyabet gelar juara di ajang Liga Medika. Di sisi lain, duka yang dialaminya yakni kesulitan mencari waktu berlatih di sela kesibukan yang melanda.

 

Mahasiswa kedokteran memang identik dengan jadwal yang sibuk dan padat. Namun, bagi vokalis Selasar ini, setiap orang pasti memiliki waktu pribadi. “Sibuk itu pilihan,” katanya. Ia tetap mampu menjalankan hobinya dalam bermusik walaupun sempat kesulitan dalam menggabungkan waktu 6 orang untuk latihan bersama. Terkadang, mereka hanya bisa melakukan latihan bersama sekali sampai dua kali dan lebih sering belajar secara mandiri terlebih dahulu.

 

“Musik itu adalah cara berekspresi yang kadang tidak bisa kita ekspresikan dengan kata-kata ataupun tindakan lainnya,” ujarnya. Menurut Frisky, musik dapat menjadi alat untuk mengekspresikan diri dan mencari jati dirinya, terutama di masa-masa ia menulis musik. Awalnya, ia juga merasa dirinya adalah seseorang yang introvert. Namun, dari hobi ini ia dapat mengasah kerja sama dalam kelompok. Selain itu, berbagai konflik yang muncul membuatnya dapat belajar untuk saling mengenal dan menyatukan visi satu sama lain. Secara pribadi, ia sengaja memilih hobinya sebagai sesuatu yang jauh dari kariernya supaya tidak bosan melakukannya. “Hobi yang kita jalankan itu tidak harus dijalankan untuk bisa berkarier,” katanya. 

 

Menurut Frisky, orang Indonesia kurang menganggap hobi sebagai sesuatu yang serius. Banyak orang tua yang tidak menganggap hobi sebagai suatu investasi sehingga banyak orang yang kesusahan untuk mencari dukungan. Padahal, bagi Frisky, hobi merupakan investasi yang penting apalagi ketika hobinya dapat berkembang. Hidup hanya berkarier tidaklah sehat dan seimbang, harus ada keseruan supaya tidak burnout

Pesan terakhir dari Frisky adalah hal-hal seperti hobi perlu dibaca atau didengarkan semua orang. Hidup itu bukan hanya bertujuan untuk dapat penghargaan tertentu. “Senggang kita juga harus dieksplor,” tutupnya. sofia, sherlyn, kelvin

 

Biodata

Nama : dr. Frisky Maulida, BMedSc(Hons)

Jabatan : Dokter

Alamat : Komplek PPR ITB Blok B no. 17, Mekarwangi, Lembang, Kabupaten  Bandung Barat, Jawa Barat 40391

No. kontak : 08118995908

Email : frisky33maulida@gmail.com

 

Penulis: Sofia Salsabilla Syifa, Sherlyn Austina, Kelvin Kohar
Editor: Gabrielle Adani

Share your thoughts