Mengenal Lebih Dekat Operasi Urologi Pediatrik

JUMP 2021 urologi pediatrik

Ilmu dan teknologi di dunia kedokteran terus mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. Salah satu bidang medis yang cukup terlihat kemajuannya adalah bidang urologi. Untuk itu, Yayasan Pengembangan Urologi Jakarta dan Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA) mengadakan sebuah rangkaian acara dengan nama Jakarta Urology Medical Update (JUMP) 2021 sejak tanggal 23 Mei yang lalu. Acara ini menyuguhkan sejumlah seminar yang informatif, khususnya terkait penemuan terkini di bidang urologi.

Pada tanggal 25 Juni 2021, JUMP 2021 telah sampai pada hari terakhir dari rangkaian seminar yang dibawakan. Salah satu sesinya mengangkat tema urologi pediatrik dengan tajuk Minimally Invasive Surgery in Paediatric Urology Surgery. Seminar yang dimoderatori oleh dr. Prahara Yuri, Sp.U (K) ini menghadirkan sejumlah narasumber yang menguasai topik tersebut. Mereka adalah Prof. M. Selçuk Silay, MD, FEBU, FEAPU, Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U(K), dan dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, Sp.U, PhD. Pada akhir setiap presentasi narasumber, dr. Hendy Mirza, Sp.U dan dr. Jupiter Sibarani, Sp.U bertindak sebagai komentator.

Subtopik pertama yang dipaparkan adalah terkait Semi-Live Surgery: Laparoscopic Pyeloplasty. Topik ini dibawakan oleh Prof. M. Selçuk Silay, MD, FEBU, FEAPU. Menurut Selçuk, teknik yang masih menjadi baku emas untuk prosedur pyelopasti laparoskopik adalah teknik Anderson-Hynes. Hal ini sesuai dengan EAU Guidelines on Paediatric Urology tahun 2021. Pada kesempatan ini, Selçuk menayangkan sebuah video yang menunjukkan langkah-langkah yang ia lakukan saat melakukan prosedur pyeloplasti laparoskopik. Profesor dari Universitas Biruni tersebut juga menyatakan bahwa prosedur pyelopasti biasanya dilakukan dengan pendekatan intraperitoneal karena visualisasi yang lebih baik dibandingkan secara retroperitoneal.

Selanjutnya, Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U(K) meneruskan seminar dengan mengusung subtopik yang berjudul Role of Laparoscopy in The Management of Double Collecting System in Children. Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM ini membuka presentasinya dengan memperkenalkan bahwa double collecting system utamanya dapat ditemukan pada 2 jenis anomali, yakni ureterokel dan ureter ektopik. Irfan kemudian menampilkan 3 video yang memperlihatkannya melakukan 3 jenis prosedur yang berbeda pada beberapa kasus double collecting system. Prosedur-prosedur yang dimaksud adalah reimplantasi ureter laparoskopik, ureteroureterostomi laparoskopik, dan heminefrektomi kanan laparoskopik.

Setelah itu, Irfan kembali memberikan pemaparan, khususnya terkait Semi-Live Surgery: Laparoscopic Orchidopexy. Laparoskopi merupakan baku emas dalam pemeriksaan kelainan pada testis. Ada beberapa kejadian yang bisa diamati melalui laparoskopi, seperti adanya testis intraabdominal, bergabungnya vas deferens dan pembuluh spermatik, serta peeping testis. Sebuah video yang menampilkan perlakuan prosedur orkidopeksi laparoskopik pada kasus seorang anak dengan peeping testis juga ditayangkan.

Sebagai penutup sesi seminar ini, dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, Sp.U, PhD memberikan presentasi dengan judul Peritoneal Dialysis in Children. Gerhard membuka presentasinya dengan menegaskan bahwa pendekatan laparoskopi dalam dialisis peritoneal pada anak berguna dalam banyak hal. Salah satu keuntungannya adalah kemampuan untuk menempatkan kateter dalam pandangan langsung, sehingga dapat menghindari terjadinya kerusakan pada organ-organ intraabdominal. Selain itu, laparoskopi juga memudahkan dokter untuk melakukan prosedur tambahan seperti omentektomi secara serentak. Spesialis urologi tersebut juga mengemukakan bahwa prosedur ini bersifat efektif dan aman. Gerhard kemudian menayangkan sebuah video yang memperlihatkan teknik yang umumnya ia gunakan untuk melakukan prosedur ini. Pada prinsipnya, tindakan yang harus dilakukan adalah rectus sheath tunnelling. Hal ini bertujuan untuk mencegah migrasi kateter.

Rangkaian acara JUMP 2021 pada hari itu tidak hanya membahas operasi minimal invasif dalam urologi pediatrik. Sesi ini telah didahului oleh seminar yang membahas hipospadia. Selain Irfan, narasumber yang turut mengambil bagian pada sesi ini adalah Dr. Arbinder Kumar Singal dan dr. Arry Rodjani, Sp.U(K). Setelah itu, acara dilanjutkan dengan kuliah terkait bladder pain syndrome yang diberikan oleh dr. Harrina Erlianti Rahardjo, Sp.U, PhD.

Sementara itu, sesi lainnya, yang membahas urologi fungsional pada anak-anak, diadakan sebagai penutup rangkaian acara pada hari Jumat tersebut. Sesi ini turut melibatkan berbagai narasumber ahli, yang mencakup Prof. Anne-Françoise Spinit, MD, PhD, Prof. Stephen Shei-Dei Yang, MD, PhD, dan dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, Sp.U, PhD

Penulis: Alessandrina Janisha Parinding
Editor: Albertus Raditya Danendra

urologi pediatrik
urologi pediatrik
urologi pediatrik

Share your thoughts