Mengenal PAPR, Opsi Alternatif Masker N95
Tak hanya lebih aman dan nyaman, PAPR pun tidak mengganggu visibilitas dan mobilitas pengguna
Saat ini, dunia tengah berjuang menangani pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Virus yang sangat infeksius ini ditransmisikan melalui droplet maupun aerosol berukuran ≤5 µm yang dapat menyebar pada jarak jauh dan bertahan di udara selama 2—4 jam. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pelayanan rumah sakit di masa pandemi karena aktivitas yang sering dijumpai, seperti batuk, bersin, resusitasi jantung paru (RJP), serta prosedur yang memproduksi aerosol (intubasi dan trakeoktomi), membuat tenaga kesehatan (nakes) rentan terinfeksi virus. Mengingat risiko infeksi Covid-19 pada kelompok nakes secara global berada pada rentang 3,5-20%, penggunaan alat pelindung diri (APD) menjadi krusial dalam pelayanan kesehatan di masa pandemi.
Di China, penggunaan APD seperti pelindung mata dan kepala, masker N95, dan hazmat telah terbukti mampu mencegah dan mengontrol transmisi nosokomial. Keberhasilan ini lalu dijadikan standar pelayanan kesehatan yang baru selama pandemi. Masker N95 sendiri merupakan masker sekali pakai yang cukup efektif sebab mampu menyaring 95% partikel tak tahan minyak (non-oil), merujuk pada huruf “N” dan angka “95”. Sayangnya, masker N95 sering kali dipakai lebih dari sekali dan pada jangka waktu yang lama dikarenakan adanya keterbatasan jumlah. Padahal, penggunaan masker ini menimbulkan keluhan berupa sulit bernapas serta sensasi panas di wajah yang ditimbulkan melalui konveksi saat ekspirasi. Pemakaian dalam jangka panjang juga dapat menimbulkan sensasi tidak nyaman pada area wajah, sakit kepala, gatal-gatal, gangguan visibilitas, sensasi mata terbakar, hingga bronkospasme.
Kehadiran powered air-purifying respirator (PAPR) dapat menjadi jawaban atas kekurangan masker N95. PAPR memiliki pompa udara bertenaga baterai yang mampu mengalirkan udara menuju filter untuk mengeliminasi partikel. Selain itu, struktur cartridge pada PAPR akan mengeliminasi gas atau uap dan mengalirkan udara tersaring ke penutup wajah. Pada pemakaian PAPR, panas akibat konveksi tidak akan terjadi sehingga penggunaannya dapat dilaksanakan dalam jangka waktu lebih panjang dan memberikan kenyamanan bagi tenaga kesehatan.
Efektivitas PAPR juga tidak kalah dibandingkan masker N95. PAPR mampu menyaring hingga 99.97% partikel tahan minyak berukuran 0,3 µm. Lembaga Amerika Serikat National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) menetapkan faktor proteksi untuk PAPR setidaknya ≥25, sedangkan masker N95 memiliki skor 10. Oleh karena itu, penggunaan PAPR direkomendasikan untuk tindakan dengan risiko tinggi aerosolisasi dan transmisi virus, seperti trakeostomi, endoskopi sinonasal, dan operasi organ kepala-wajah pada suspek maupun pasien terkonfirmasi Covid-19.
Namun, di balik kelebihan tersebut, PAPR juga memiliki keterbatasan berupa biaya alat yang relatif mahal, tantangan dalam melepas PAPR tanpa kontaminasi, tantangan komunikasi akibat suara bising mesin pompa, serta biaya operasional untuk pengisian ulang baterai. Disinfeksi alat PAPR pun tidak mudah karena harus dilakukan ketika komponen alat dalam keadaan kering. Selain itu, terdapat bagian seperti filter dan cartridge yang tidak boleh dibersihkan dan hanya boleh diganti sehingga memungkinkan penambahan biaya. Walaupun demikian, keterbatasan ini masih dapat dipertimbangkan, khususnya dalam prosedur trakeostomi dan endoskopi yang berisiko tinggi terjadi transmisi virus.
Kabar baiknya, Indonesia telah mampu memproduksi PAPR dalam negeri sebagaimana yang diluncurkan dan diresmikan oleh Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, pada 27 Oktober 2020 lalu. Ciptaan dosen UAI ini tidak kalah berkualitas dan bermanfaat dibandingkan produksi luar negeri yang telah dipakai. Pengembangan PAPR diharapkan dapat semakin maju di Indonesia agar keterbatasan-keterbatasan yang ada dapat diatasi dan nakes dapat semakin terlindungi dengan APD aman dan nyaman. rejoel
REFERENSI
- Peeri NC, Shrestha N, Rahman MS, Zaki R, Tan Z, Bibi S, et al. The SARS, MERS and novel coronavirus (COVID-19) epidemics, the newest and biggest global health threats: what lessons have we learned? Int J Epidemiol. 2020;49(3):717– 26. Available from: 10.1093/ije/dyaa033
- Han Q, Lin Q, Jin S, You L. Coronavirus 2019-nCoV: A brief perspective from the front line. J Infect. 2020 Apr;80(4):373-377. Available from: doi: 10.1016/j.jinf.2020.02.010.
- The Lancet. Covid-19: protecting health-care workers. The Lancet. 2020 Mar 21;395(10228):p922. Available from: https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30644-9
- Bedford J, Enria D, Giesecke J, Heymann DL, Ihekweazu C, Kobinger G, Lane HC, Memish Z, Oh MD, Sall AA, Schuchat A, Ungchusak K, Wieler LH; WHO Strategic and Technical Advisory Group for Infectious Hazards. COVID-19: towards controlling of a pandemic. Lancet. 2020 Mar 28;395(10229):1015-1018. Available from: doi: 10.1016/S0140-6736(20)30673-5.
- Wong J, Goh QY, Tan Z, Lie SA, Tay YC, Ng SY, Soh CR. Preparing for a COVID-19 pandemic: a review of operating room outbreak response measures in a large tertiary hospital in Singapore. Can J Anaesth. 2020 Jun;67(6):732-745. Available from: doi: 10.1007/s12630-020-01620-9.
- Choudhury A, Singh M, Khurana DK, Mustafi SM, Ganapathy U, Kumar A, Sharma S. Physiological effects of N95 FFP and PPE in healthcare workers in Covid intensive care unit: a prospective cohort study. Indian J Crit Care Med. 2020 Dec;24(12):1169-1173. Available from: doi: 10.5005/jp-journals-10071-23671.
- NIOSH. Hospital Respiratory Protection Program Toolkit. NIOSH; 2015. Available from: https://www.cdc.gov/niosh/docs/2015‐117/pdfs/2015‐117.pdf?id=10.26616/NIOSHPUB2015117.
- Licina A, Silvers A. Use of powered air-purifying respirator(PAPR) as part of protective equipment against SARS-CoV-2-a narrative review and critical appraisal of evidence. Am J Infect Control. 2020 Nov 10:S0196-6553(20)30992-5. Available form: doi: 10.1016/j.ajic.2020.11.009.
- Ha JF. The Covid-19 pandemic, personal protective equipment and respirator: A narrative review. The International Journal of Clinical Practice/ 2020 Jun 8; 74(10): e13578. Available from: https://doi.org/10.1111/ijcp.13578
- CDC. Powered air purifying respirators (PAPRS) for healthcare practitioners CDC. 2020 Nov 3. Available form: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/ppe-strategy/powered-air-purifying-respirators-strategy.html
- Kehadiran PAPR milik dosen UAI yang sangat bermanfaat bagi Nakes Indonesia – Universitas Al Azhar Indonesia
Penulis: Rejoel Mangasa Siagian
Editor: Izzati Diyanah