Mengulas Riwayat Pandemi Dunia

Pandemi adalah wabah yang terjadi di seluruh dunia dan biasanya sangat memengaruhi banyak orang. Sepanjang sejarah, telah terjadi sejumlah wabah yang membunuh ratusan ribu hingga jutaan umat manusia. Saat ini, pandemi Covid-19 telah menjangkiti ratusan ribu penduduk di seluruh dunia dengan angka penyebaran yang terus bertambah. Sebagian besar pandemi di era modern disebabkan oleh virus influenza; terbesar pada tahun 1918, dan terakhir pada tahun 2009.

Flu Spanyol (1918-1919)

Salah satu pandemi terbesar dunia adalah pandemi influenza atau dikenal sebagai flu Spanyol yang berlangsung pada tahun 1918-1919. Meskipun disebut flu Spanyol, virus penyebab penyakit ini tidak berasal dari Spanyol. Diperkirakan sekitar 500 juta orang atau sepertiga populasi dunia saat itu terinfeksi virus ini. Angka kematian diperkirakan setidaknya mencapai 50 juta kasus di seluruh dunia.

Kasus flu Spanyol pertama kali muncul di Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia I. Berbagai faktor, termasuk Perang Dunia I, berkontribusi terhadap penyebaran virus influenza A H1N1 ini. Pandemi ini terjadi dalam tiga gelombang, yaitu gelombang musim semi, musim gugur, dan musim dingin tahun 1918-1919.

Tak seperti virus influenza lainnya, flu Spanyol memiliki angka kematian yang tinggi pada orang sehat, termasuk mereka yang berusia 20-40 tahun. Saat itu, fasilitas medis dalam menangani influenza dan komplikasinya masih sangat terbatas. Alat diagnosis, vaksin influenza, antibiotik untuk menangani infeksi sekunder, dan fasilitas ICU belum tersedia pada tahun 1918.

Saat ini, dunia kedokteran telah berkembang sangat pesat. Dunia tentunya sudah lebih siap dalam menghadapi pandemi influenza berikutnya (jika ada) dengan mengandalkan kemajuan teknik diagnostik molekular, vaksin influenza, antibiotik, dan antiviral serta ICU.

Flu Babi (2009-2010)

Pandemi terakhir yang dihadapi dunia terjadi pada tahun 2009. Virus H1N1 penyebab pandemi ini tergolong jenis baru dibandingkan virus H1N1 lainnya sehingga vaksin flu biasa tidak begitu mempan dalam mengatasinya. Pandemi ini berlangsung sejak 11 Juni 2009-10 Agustus 2010. Namun, virus flu babi ini terus beredar sebagai flu musiman setiap tahunnya.

Flu babi lebih banyak ditemukan pada anak-anak serta orang dewasa usia pertengahan. Tren ini berkebalikan dengan pandemi flu terdahulu yang umumnya lebih fatal pada kaum lansia. Sekitar 80% kasus kematian justru dilaporkan pada orang berusia di bawah 65 tahun.

Jumlah kematian akibat H1N1 yang terkonfirmasi sekitar 18.500 kematian. Namun, angka ini diperkirakan hanya mencakup sebagian kecil dari angka sesungguhnya. CDC memperkirakan sekitar 151.700-575.400 orang meninggal akibat flu babi selama masa pandemi.

SARS (2002-2003) dan MERS (2012-sekarang)

Sebelum Covid-19, terdapat dua jenis virus corona yang sempat menyebabkan epidemi, yaitu SARS (severe acute respiratory syndrome) dan MERS (Middle-East respiratory syndrome). Kedua infeksi virus corona tersebut tidak dideklarasikan sebagai pandemi oleh WHO karena kasusnya tidak memenuhi kriteria pandemi.

SARS merupakan penyakit saluran napas yang pertama kali muncul di Tiongkok pada November 2002. SARS disebabkan oleh virus SARS-CoV. SARS menjadi epidemi selama 2002-2003 dengan angka kejadian 8.098 kasus dan 774 kasus kematian. Penderita SARS dapat menularkan virusnya hanya ketika menunjukkan gejala; tidak seperti Covid-19 yang dapat menular sebelum gejala muncul. Oleh karena itu, SARS lebih terkontrol dan tidak berkembang hingga menjadi pandemi.

Sementara itu, MERS disebabkan oleh virus corona lain yang dinamai MERS-CoV. Dibandingkan dengan SARS, MERS jauh lebih fatal; 3-4 dari 10 pasien MERS meninggal. Virus ini pertama kali muncul di Arab Saudi pada September 2012. Hingga 15 Januari 2020, wabah MERS “hanya” menginfeksi 2.506 orang dan membunuh 862 orang di antaranya. MERS-CoV tidak mudah menular antarmanusia; sebagian besar kasus penularan terjadi pada keluarga pasien dan pekerja kesehatan saja.

 

Lihat juga seputar Covid-19 di: https://beranisehat.com/tag/covid-19/

 

Referensi

  1. Centers for Disease Control and Prevention. 1918 pandemic [Internet]. 2019 Mar 10 [diakses 2020 Mar 26]. Tersedia di: https://www.cdc.gov/flu/pandemic-resources/1918-pandemic-h1n1.html
  2. Jester B, Uyeki TM, Jernigan DB, Tumpey TM. Historical and clinical aspects of the 1918 H1N1 pandemic in the United States. Virology. 2019 Jan 15;527:32-37.
  3. Centers for Disease Control and Prevention. 2009 H1N1 pandemic [Internet]. 2019 Jun 11 [diakses 2020 Mar 26]. Tersedia di: https://www.cdc.gov/flu/pandemic-resources/2009-h1n1-pandemic.html
  4. Dawood FS, Iuliano AD, Reed C, Meltzer MI, Shay DK, Cheng PY, Breiman RF, dkk. Estimated global mortality associated with the first 12 months of 2009 pandemic influenza A H1N1 virus circulation: a modelling study. Lancet Infect Dis. 2012 Sep;12(9):687-95
  5. Centers for Disease Control and Prevention. About SARS: frequently asked questions [Internet]. 2005 Mei 3 [diakses 2020 Mar 27]. Tersedia di: https://www.cdc.gov/sars/about/faq.html
  6. World Health Organization. Frequently asked questions on Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS‐CoV) [Internet]. 2019 Jan 21 [diakses 2020 Mar 27]. Tersedia di: https://www.who.int/csr/disease/coronavirus_infections/faq/en/
  7. World Health Organization. Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) [Internet]. Diakses 2020 Mar 27. Tersedia di: https://www.who.int/emergencies/mers-cov/en/

 

Share your thoughts