Mengungkap Fakta di Balik Isu Kemunculan Pandemi Baru setelah Covid-19
Kemunculan beberapa kasus baru cacar monyet (monkeypox) di berbagai belahan dunia belakangan ini turut membuat publik khawatir di tengah maraknya isu peningkatan kasus COVID-19 dalam laga pandemi yang tak kunjung usai. Benarkah kasus cacar monyet ini konspirasi semata atau mungkin dapat berkembang menjadi pandemi baru?
Pada bulan Mei 2022, dunia kembali dihebohkan dengan kemunculan beberapa kasus cacar monyet yang terjadi dalam kurun waktu hampir bersamaan di beberapa negara non-endemik seperti Australia, Inggris, Amerika, dan beberapa negara di benua Eropa. Hal ini cukup mengejutkan karena penyakit ini mulai marak ditemui bahkan ketika pandemi COVID-19 belum usai ditanggulangi di beberapa negara seperti Indonesia. Pada awal kemunculannya, media sosial seperti Twitter, Weibo, hingga Instagram dipenuhi oleh berbagai pesan menyesatkan yang tidak berbasis bukti seperti dugaan bahwa virus cacar monyet dirancang dalam laboratorium dan telah direncanakan untuk menjadi wabah oleh elit dunia. Beberapa pesan lainnya juga bernada menghasut dengan mengembangkan teori konspirasi vaksin COVID-19 yang dikembangkan dari modifikasi genetika simpanse berkaitan dengan banyaknya kasus cacar monyet. Beberapa di antaranya juga mengklaim bahwa vaksin COVID-19 melemahkan imun tubuh sehingga lebih mudah terserang cacar monyet.
From the Munich security conference in 2021.
Simulating a monkeypox outbreak.
Full document – https://t.co/CLnqEO1aEy
They ALWAYS tell us. pic.twitter.com/T04Bh7dv9R
— Gareth Icke ??? (@garethicke) May 22, 2022
Who is surprised that after millions of people have been injected with genetically modified chimp virus, there is now an outbreak of monkeypox?
— David Kurten (@davidkurten) May 20, 2022
Lantas, bagaimana sebenarnya fakta terkait wabah cacar monyet yang masih berlangsung hingga kini? Tim Antihoaks Media Aesculapius mengumpulkan beberapa fakta berikut :
- Cacar monyet merupakan suatu penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia) dan diakibatkan oleh virus Monkeypox, suatu virus di bawah famili Poxviridae yang masih berkerabat dengan virus variola penyebab cacar (smallpox).
- Meskipun dinamai cacar monyet, penyakit ini dapat ditemukan pada hewan pembawa lainnya seperti tikus, tupai, dan hewan pengerat lainnya.
- Wabah ini bukan penyakit baru, WHO melaporkan beberapa wabah cacar monyet di negara-negara endemik di Afrika Barat dan Afrika Tengah sejak tahun 1970, namun kemunculannya baru-baru ini banyak ditemui di negara Eropa.
- Cacar monyet ditularkan melalui kontak jarak dekat dengan penderita, partikel droplet, kontak langsung dengan luka ruam atau cairan tubuh penderita, hubungan seksual, dan dari ibu hamil ke janinnya.
- Gejala cacar monyet mirip cacar, namun lebih ringan. Gejala yang umum dilaporkan antara lain : demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan timbulnya ruam kulit yang umumnya tampak lebih padat pada wajah serta telapak tangan dan kaki. Ruam dapat timbul dalam bentuk makula (ruam dengan basis datar) hingga papula (ruam padat yang sedikit meninggi), ruam dapat pula terisi cairan yang kemudian mengering menjadi krusta yang dapat lepas. Pada beberapa kasus, ruam dapat pula ditemukan pada membran mukosa mulut, alat kelamin, dan konjungtiva ataupun kornea mata.
- Gejala dapat berlangsung selama 2-4 minggu dengan keparahan berbeda-beda. Pada kasus berat, cacar monyet dapat mengakibatkan keparahan seperti infeksi sekunder, kebutaan, pneumonia, sepsis, infeksi otak, hingga kematian yang dapat membahayakan penderitanya.
Per 15 Juni lalu, WHO mengeluarkan unggahan terkini yang memuat laporan ditemukannya 2103 kasus cacar monyet terkonfirmasi di seluruh dunia. Hingga saat ini, Indonesia belum termasuk dalam daftar negara yang mengkonfirmasi kemunculan cacar monyet. Karakteristik penyakit ini umum ditemukan pada pria yang melakukan seks sesama pria, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya moda transmisi lain.
Dugaan liar bahwa wabah cacar monyet ini telah direncanakan sebelumnya pada Konferensi Keamanan Munich telah dibantah oleh Nuclear Threat Initiative (NTI) dalam laman resminya yang menjelaskan bahwa teks skrip penyebaran virus monkeypox secara global yang muncul pada pertemuan di bulan Maret 2021 merupakan skenario fiksi belaka dalam suatu latihan tabletop yang bertujuan mempersiapkan para ahli dan pemimpin dunia dalam menghadapi tantangan keamanan biologis. Sedangkan teori mengenai vaksin COVID-19 bermuatan virus cacar monyet mengungkap fakta lain, yaitu vaksin AstraZeneca memang memuat vektor adenovirus dari simpanse namun virus yang dilemahkan ini berbeda dan bukan dari keluarga yang sama dengan virus monkeypox penyebab cacar monyet. Ditambah lagi, cara kerja vaksin adalah untuk merangsang respon imun bukan melemahkannya sehingga anggapan bahwa cacar monyet didapat dari sistem imun yang lemah pasca vaksinasi merupakan opini yang salah.
Referensi:
- World Health Organization. Monkeypox [Internet]. 2022 May 19 [cited 2022 Jul 29]. Geneva: WHO. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox
- Schraer R. Monkeypox wasn’t created in a lab – and other claims debunked [Internet]. 2022 May 29 [cited 2022 Jul 29]. London: BBC. Available from: https://www.bbc.com/news/health-61580089
- Centers for Disease Control and Prevention. About monkeypox [Internet]. 2022 Jul 22 [cited 2022 Jul 29]. Washington DC: CDC. Available from: https://www.cdc.gov/poxvirus/monkeypox/about.html
- World Health Organization. Multi-country monkeypox outbreak in non-endemic countries [Internet]. 2022 May 21 [cited 2022 Jul 29]. Geneva: WHO. Available from: https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON385
- World Health Organization. Multi-country monkeypox outbreak: situation update [Internet]. 2022 Jun 17 [cited 2022 Jul 29]. Geneva: WHO. Available from: https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON393
- Nuclear Threat Initiative. NTI statement and faq regarding nti-munich security conference 2021 tabletop exercise on reducing high-consequence biological threats [Internet]. 2022 May 24 [cited 2022 Jul 29]. Washington DC: NTI. Available from: https://www.nti.org/news/nti-statement-and-frequently-asked-questions-regarding-the-nti-munich-security-conference-2021-tabletop-exercise-on-reducing-high-consequence-biological-threats/
- Government of the United Kingdom. ARCHIVE: information for uk recipients on covid-19 vaccine astrazeneca (regulation 174) [Internet]. 2022 Jun 27 [cited 2022 Jul 29]. London: Gov.uk. Available from: https://www.gov.uk/government/publications/regulatory-approval-of-covid-19-vaccine-astrazeneca/information-for-uk-recipients-on-covid-19-vaccine-astrazeneca
Penulis: Rafaella