Menikmati Panorama Hijau di Tengah Kesibukan
Mencari ketenangkan hati dengan menikmati alam
Kesibukan menjadi dokter umum, mengurus klinik mandiri, sekaligus menjadi support bagi suami yang tengah menjalani PPDS tidak menghalangi dr. Muna Nabila dari nikmatnya memandangi alam. Menjadi bantuan medis yang mendampingi tim berkegiatan di alam, dokter lulusan Universitas Padjajaran ini mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukannya. Tawaran bertugas menjadi dokter lapangan bukanlah prioritas, melainkan sesuatu yang akan dengan senang hati dipenuhi bila tidak berhalangan.
Baru-baru ini, Muna menyelesaikan perjalanan 4 hari 3 malam di Bandung sekaligus mendampingi kegiatan anak-anak sekolah sebagai salah satu dokter dari tim bantuan medis. Hal tersebut menjadi pengalaman bantuan medis pertamanya sebagai dokter, sebab pada kegiatan sebelumnya Muna masih berstatus sebagai koas atau bahkan mahasiswa kedokteran. Walaupun ada sedikit perasaan khawatir, hatinya lega setelah benar menduga dan merujuk satu kasus suspek fraktur. Sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui adalah peribahasa yang tepat untuk pengalaman ini. Menjalani pekerjaan sekaligus menikmati hobi: alam hijau yang menenangkan, terlebih pemandangan yang memanjakan mata saat sampai puncak gunung. “(Fee) itu dianggap sebagai bonus lah, karena melepas rindu dengan Bandung juga, jadi nggak beban sama sekali,” ungkapnya.
Sebenarnya, ketertarikan dengan alam pada diri Muna muncul sejak SMA. Hal ini berawal dari keinginannya untuk masuk dalam UKM pecinta alam, tetapi terhalang izin orang tua. “Dapat izinnya untuk kegiatan lain selain UKM itu,” terang beliau. Beruntung, saat memasuki jenjang perkuliahan, Muna dipertemukan kembali dengan UKM pecinta alam–Atlas Medical Pioneer (AMP) yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Kecintaan sang dokter terhadap alam pun semakin tumbuh. Dari 3 divisi yang ditawarkan oleh AMP, Muna memutuskan untuk memberanikan diri masuk dalam divisi olahraga arus deras. Kebersamaan saat rafting menjadi nilai tambah baginya karena pengalaman ‘menyetir’ perahu dijalankan dan dirasakan bersama.
Terlepas dari pengalaman hanyut dan tenggelam saat rafting, ia bangga karena dapat melawan hal yang ditakutinya dahulu. Ditanya motivasi mengikuti kegiatan itu, “Benang merahnya ya satu, karena alam. Seneng aja lihat alam, bisa lihat yang hijau, segar, asri, menenangkan,” ungkapnya. Hal itu membantu Muna menorehkan prestasi menjadi juara 1 lomba dayung putri di Festival Olahraga dan Seni Unpad tahun 2016.
Hal lain yang menambah keseruan di tengah kegiatan lapangan adalah saat Muna sering menjadi penanggung jawab bivouac. Ia berperan mengatur waktu istirahat, tempat tinggal, pemasangan tenda, hingga menu makanan tim. Menariknya, Muna harus memerhatikan dengan benar nutrisi menu yang akan disiapkan, mulai dari kebutuhan kalori per individu, per regu, hingga kebutuhan air.
“(Suka duka) pasti ada, namanya hidup ya,” tutur Muna. Dari AMP, ia akhirnya bertemu teman angkatan yang seperti keluarga. Tak hanya mendapatkan alam yang membuatnya tenang, berbagai pengalaman yang dilewati juga mengasah kemampuannya untuk meningkatkan rasa percaya diri sebagai seorang dokter. Di sisi lain, segala hal yang diputuskan tentu memiliki konsekuensi. Dalam hal ini, Muna mengorbankan waktu untuk berlibur dengan keluarganya. Kendati demikian, beragam pengalaman tersebut menjadi bekal dan membentuk mindset untuk dirinya bahwa rintangan apapun di masa mendatang pasti akan mampu dihadapi.
Database narasumber:
Nama: dr. Muna Nabila
Jabatan: dokter umum | representative owner klinik Amelia Medika
Alamat: Jl. Karang Pola VI No. 1
No. kontak: 081288881104
Email: munabilaa@gmail.com
Penulis: Oriana Zahira Putri
Editor: Rheina