Metformin
Daftar Isi
Definisi
Obat metformin tidak asing didengar bagi penderita diabetes yang biasa dikenal dengan penyakit kencing manis. Golongan obat metformin berfungsi secara efektif untuk menurunkan kadar gula darah yang umumnya tinggi pada penderita diabetes. Metformin dapat dikonsumsi oleh dewasa dan anak-anak yang menderita diabetes. Dalam beberapa kasus, penggunaan obat ini dapat dikombinasikan dengan obat lain yang dapat menurunkan kadar gula darah.
Indikasi (Dosis dan Penggunaan)
Konsumsi obat ini wajib dikonsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan yang memiliki kompetensi agar obat dapat bekerja secara optimal dalam tubuh. Dosis yang diberikan dibedakan berdasarkan usia, target terapi, serta tolerabilitas seseorang terhadap golongan obat ini.
Pemberian obat metformin pada dewasa dimulai dengan dosis awal 500-850 mg dan diminum sebanyak 2-3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan atau diturunkan sesuai dengan respons pasien. Dosis maksimum metformin yang dapat diberikan pada anak adalah 3000 mg per hari.
Metformin hanya dapat diberikan pada anak yang berusia di atas 10 tahun dan diberikan dalam dosis terbagi. Dosis awal konsumsi obat ini adalah 500-850 mg yang diminum bersamaan dengan makan atau sesudah makan. Pemberian dosis pada dewasa dapat mencapai 2000 mg per hari tergantung kebutuhan dan respons anak.
Di Indonesia, obat metformin beredar dengan nama dagang metformin. Bentuk sediaan yang tersedia pada saat ini adalah dalam bentuk tablet dengan kandungan 500 mg dan 850 mg. Pembelian obat ini dapat dilakukan di apotek dan rumah sakit dan harus disertai oleh resep dokter.
Interaksi
Metformin dapat dikonsumsi sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain. Konsumsi metformin dengan obat lain dapat mempengaruhi cara kerja dan efektivitas obat. Obat ini dapat berinteraksi dengan obat lain, kontras, serta makanan.
Cairan kontras sering digunakan saat prosedur radiologi, seperti X-Ray dan CT-Scan. Jika prosedur ini dilakukan dalam waktu dekat, konsumsi metformin sebaiknya dihentikan 48 jam sebelum dan sesudah prosedur dilakukan.
Obat antihipertensi dan antiinflamasi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya asidosis. Insulin yang digunakan bersamaan dengan obat ini dapat meningkatkan risiko hipoglikemia. Sebaliknya, obat-obatan diuretik, kortikosteroid, dan pil KB dapat menurunkan kerja metformin sehingga kadar gula darah dapat meningkat. Penggunaan obat ini bersamaan dengan obat antidiabetik sulfonilurea dapat menimbulkan efek adiktif.
Efek samping
Penggunaan obat metformin dapat menimbulkan efek samping pada saluran pencernaan dan peredaran darah. Efek samping saluran pencernaan dapat berupa diare, mual, muntah, dan kembung. Obat ini juga merupakan golongan obat yang dapat menyebabkan asidosis laktat dan menimbulkan gejala :
- Denyut jantung menurun
- Menggigil
- Badan lemas dan lelah
- Nyeri otot
- Sakit kepala
Peringatan obat
Penggunaan obat metformin dalam jangka panjang dapat menyebabkan asidosis dan penyakit ginjal. Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi pada pasien dengan penyakit ginjal berat dan kondisi asidosis. Dokter akan mengevaluasi penyakit yang dapat berhubungan dengan konsumsi obat metformin, seperti penyakit hati, penyakit jantung, penyakit ginjal, serta kondisi alkoholisme dan hipoksia.
Obat metformin merupakan obat yang dapat terserap ke dalam ASI. Hindari konsumsi metformin untuk sementara pada wanita hamil dan menyusui.
Overdosis
Tujuan dari konsumsi obat metformin adalah untuk menurunkan kadar gula darah. Oleh karena itu, penggunaan obat ini secara berlebihan (overdosis) dapat menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi sangat rendah atau hipoglikemia. Akibatnya, muncul gejala-gejala gula darah rendah berupa :
- Kelemahan
- Muntah
- Mual
- Nyeri perut
- Nafsu makan berkurang
- Sesak nafas
- Pusing
- Nyeri otot
- Kedinginan
Pasien yang mengalami gejala hipoglikemia berat dan asidosis laktat perlu dilakukan tatalaksana segera oleh dokter dan tenaga medis lainnya.
Farmakologi
Metformin dikonsumsi dengan tujuan meningkatkan toleransi glukosa pada pasien diabetes melitus tipe 2. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan produksi glukosa pada hati, menurunkan penyerapan glukosa pada usus, dan meningkatkan sensitivitas insulin dengan meningkatkan pengambilan dan penggunaan glukosa perifer. Berbeda dengan golongan obat antidiabetik lain, konsumsi metformin pada umumnya tidak menyebabkan kondisi hipoglikemia dan hiperinsulinemia.
Kerja obat metformin dapat menurun jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Makanan dapat menurunkan kecepatan penyerapan obat meformin pada usus hingga 50%. Obat yang telah diserap akan masuk ke dalam eritrosit dan beredar dalam sistem sirkulasi tubuh. Metformin tidak melalui metabolisme di hati dan akan terus beredar dalam bentuk yang sama hingga dikeluarkan melalui urin.
Referensi
NIH. Metformin [Internet]. MedlinePlus [cited 2021 Mar 27]. Available from : Metformin: MedlinePlus Drug Information.
Badan POM RI. Metformin Hidroklorida [Internet]. [cited 2021 Mar 27]. Available from: METFORMIN HIDROKLORIDA | PIO Nas (pom.go.id)
Badan POM RI. Antidiabetik Lain [Internet]. [cited 2021 Mar 27]. Available from: 6.1.2.3 Antidiabetik Lain | PIO Nas (pom.go.id).
FDA. Clinical Pharmacology [Internet]. 2006 Apr [cited 2021 Mar 17]. Available from: 021748s002lbl.pdf (fda.gov).