Methotrexate
Definisi & Informasi Umum Obat
Methotrexate / Metotreksat / MTX merupakan obat yang termasuk dalam berbagai golongan antineoplastik, antimetabolit, dan imunosupresan yang bekerja sebagai antagonis terhadap asam folat. Obat ini sering digunakan pada pasien arthritis rheumatoid sebagai imunosupresan.1
Indikasi (Dosis dan Penggunaan)
Metrotreksat diindikasikan terutama pada rheumatoid arthritis karena memiliki potensi dan efikasi yang baik. Selain itu, obat ini juga bermanfaat pada berbagai penyakit lain, seperti psoriasis, lupus eritematosus sistemik, radang usus (inflammatory bowel disease), vasculitis, dan penyakit jaringan ikat lainnya. Obat ini juga merupakan salah satu obat pilihan kemoterapi dan transplantasi organ.1,2
Gambar 1: Ilustrasi MTX3
Penggunaannya juga dapat dikombinasikan dengan obat lain, seperti agen anti-TNF (tumor necrosis factor) yang bermanfaat pada pasien kolitis ulseratif, limfoma non-Hodgkin, karsinoma payudara, kanker paru sel kecil, karsinoma ovarium, hingga tumor epidermal pada kepala dan leher.1
Sebelum memberikan obat, evaluasi uji laboratorium terhadap darah perlu dilakukan, meliputi: pemeriksaan darah lengkap, fungsi hati, kreatinin serum, urea nitrogen darah, urinalisis, bilirubin serum, AST, ALT, albumin serum, serologis hepatitis, dan HIV.1
Methotrexate dapat diberikan secara oral atau injeksi. Administrasi oral 10-25 mg dilakukan sebanyak dosis tunggal atau terbagi tiga tahap dalam setiap minggu. Administrasi secara injeksi dilakukan melalui auto-injektor dosis tunggal yang terdiri atas 7,5; 10; 12,5; hingga 30 mg. Pertimbangan pengurangan dosis perlu dilakukan pada lansia, sedangkan anak-anak tidak dianjurkan menerima obat ini.1
Interaksi
Di dalam tubuh, sebagian besar methotrexate berikatan dengan plasma protein sehingga obat yang dapat menggeser ikatannya dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi methotrexate dalam darah. Selain itu, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan inhibitor pompa proton memiliki interaksi yang serius dan signifikan karena dapat mengurangi absorpsi dari methotrexate.1,2
Efek samping
Efek samping yang sering terjadi adalah masalah gastrointestinal, berupa nausea, muntah, sariawan, hingga kehilangan nafsu makan. Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan defisiensi asam folat yang dapat ditangani dengan pemberian suplemen. Efek samping yang jarang terjadi, tetapi penting adalah hepatotoksik.1,2
Peringatan Obat
Methotrexate termasuk dalam kategori X (dikontraindikasikan pada kehamilan) sehingga pemberiannya pada pasien wanita dengan usia reproduksi aktif harus disertai kontrasepsi ganda dan pemahaman potensi teratogen obat. Selain itu, obat ini juga tidak boleh digunakan pada pasien menyusui, gangguan fungsi hati, HIV/AIDS, disfungsi ginjal, dan radioterapi.. Pengguaan obat perlu hati-hati pada pasien yang memiliki penyakit darah, ulkus peptikum, kolitis ulseratif, diare, dan stomatitis ulseratif.1,2
Overdosis
MTX dosis tinggi didefinisikan sebagai pemberian obat dengan dosis lebih dari 500 mg/mL. Dalam pemberian dosis tinggi, pasien dapat mengalami nausea, ulkus pada mukosa, alopesia (kebotakan), fatigue, demam, peningkatan risiko infeksi, pendarahan saluran pencernaan, leukopenia, dan sebagainya.1
Terdapat tiga antidot tersedia untuk toksisitas MTX, yaitu leucovorin, thymidine, dan glucarpidase. Leucovorin berperan dalam menurunkan bentuk aktif asam folat sehingga mengurangi efek toksisitas yang ditimbulkan obat. Thymidine masih belum diketahui cara kerjanya.1
Glucarpidase berperan dalam mengubah MTX menjadi metabolit nontoksik (DAMPA dan glutamat). Glucarpidase biasa dikombinasikan dengan leucovorin dalam tata laksana toksisitas MTX. Selain itu, teknik hemofialisis dan hemoperfusi.juga dapat digunakan.1
Farmakologi
Pada kanker, Methotrexate bekerja dengan menghambat enzim dihidrofolat reductase yang berperan dalam mengubah dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat (bentuk aktif asam folat). Selain itu, MTX juga berperan dalam menghambat sintesis purin sehingga menghambat dalam sintesis DNA. Pada penyakit autoimun, MTX berperan dalam melakukan inhibisi enzim transformylase AICAR sehingga menekan aktivasi sel T dan sel imun lainnya.1,2,4
Methotrexate yang masuk dalam tubuh akan terdistribusi terutama pada jaringan non-lemak dan organ. Obat ini dapat ditransportasikan secara cepat melewati kapiler dan membran sel hati, ginjal, dan kulit. MTX akan diekskresikan dari tubuh melalui bilier yang dapat melibatkan metabolisme bakteri pada sistem pencernaan. Selain itu, obat ini juga diekskresikan melalui ginjal dengan filtrasi glomerulus dan sekresi tubulus.1,2
Referensi:
- Hannoodee M, Mittal M. Methotrexate. In: StatPearls [Internet].Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan- [Updated 2021 Mar 7; Cited 2021 Apr 1]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556114/
- Badan POM RI. Metotreksat [Internet]. [Cited 2021 Apr 1]. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/metotreksat-1
- https://img.freepik.com/free-photo/methotrexate-test-monitoring-evaluate-toxic-concentrations-methotrexate_595440-633.jpg
- National Research Council (US) Subcommittee on Pharmacokinetics in Risk Assessment. Drinking Water and Health, Volume 8: Pharmacokinetics in Risk Assessment. Washington (DC): National Academies Press (US); 1987. Methotrexate: Pharmacokinetics and Assessment of Toxicity. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK218077
Keywords: Methotrexate, Metotreksat, MTX