Mitos Tusuk Jarum untuk Tangani Stroke
Mungkin sebagian dari pembaca sudah pernah membaca tulisan yang beredar di media sosial mengenai tusuk jarum sebagai pertolongan pertama pada pasien stroke seperti pada gambar di bawah ini. Apakah hal tersebut benar atau sekadar hoax/mitos belaka?
Penyebab Stroke
Stroke adalah kegawatdaruratan di bidang saraf yang ditandai dengan gejala seperti kelemahan pada satu sisi tubuh, wajah miring ke satu sisi, dan sulit berbicara. Gejala-gejala tersebut umumnya muncul secara tiba-tiba. Kelainan ini secara garis besar dapat disebabkan oleh sumbatan di pembuluh darah otak (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah di otak (stroke hemoragik).
Pertolongan pada Stroke
Apabila merasakan atau menemukan kerabat dengan gejala stroke, maka harus segera dibawa ke rumah sakit. Sebisa mungkin, rumah sakit yang dituju setidaknya memiliki fasilitas CT Scan. Dengan adanya CT Scan, tenaga medis dapat mengetahui jenis stroke yang dialami pasien. Hal ini sangat penting karena pertolongan pada stroke iskemik dan stroke hemoragik berbeda.
Pada stroke iskemik, tujuan pertolongan adalah untuk menghancurkan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah otak. Metode yang umum dilakukan adalah dengan obat, bisa juga dengan prosedur endovaskular. Sementara itu, pada stroke hemoragik tujuan utama pengobatan adalah menghentikan perdarahan.
Tusuk Jarum pada Pertolongan Stroke
Tidak ada referensi resmi yang menyarankan metode ini untuk pertolongan pertama pada pasien stroke. Pada pasien stroke iskemik, metode ini jelas-jelas tidak bermanfaat untuk menghancurkan sumbatan yang ada di otak karena tidak ada hubungan sama sekali
Pada kasus stroke hemoragik, memang benar bahwa pasien umumnya memiliki tekanan darah yang tinggi sehingga pembuluh darah otak menjadi pecah. Namun, mengeluarkan darah melalui ujung jari tidak bisa menurunkan tekanan darah dan menghentikan perdarahan di otak. Hal ini karena darah yang dikeluarkan dengan menusukkan jarum di ujung jari sangat sedikit sehingga tidak memberikan efek yang bermakna terhadap tekanan darah.
Selain itu, otak manusia mendapatkan 20% suplai darah dari pompa jantung dan tubuh akan selalu berupaya mempertahankan jumlah ini. Jadi, biarpun kita sudah mengeluarkan darah pasien, jantung akan tetap memompa darah ke otak.
Bahaya Tindakan Tusuk Jarum pada Pertolongan Stroke
Selain tidak memberikan manfaat baik pada pasien, ternyata tindakan tusuk jarum ini juga memberikan dampak buruk kepada pasien. Dampak buruk tersebut adalah
- Pasien terlambat mendapatkan pertolongan yang benar karena waktu terbuang percuma untuk mensterilkan jarum dan melakukan penusukan
- Proses penusukan menimbulkan luka dan dapat menyebabkan infeksi
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa menusuk jari dengan jarum pada pasien stroke tidak bermanfaat dan justru dapat mencelakakan pasien. Apabila menemukan pasien dengan gejala stroke, pertolongan yang dapat kita berikan adalah membawa penderita secepat mungkin ke rumah sakit.
Referensi:
American Stroke Association