NeuroArm, Tangan Ajaib untuk Pembedahan Saraf yang Efisien
Pernahkah terpikir untuk menjalankan MRI sembari melakukan operasi pada pasien? NeuroArm jawabannya
Pembedahan saraf pusat, terutama pada area otak bukanlah hal mudah untuk dikerjakan. Struktur saraf otak yang kompleks seringkali mempersulit proses pembedahan. Oleh sebab itu, sebagian besar pembedahan akhirnya tidak dapat dilakukan secara total. Peneliti pun mulai mencari langkah efektif dalam melakukan pembedahan untuk kasus kelainan saraf pusat.1 Berdasarkan masalah diatas, terciptalah suatu alat yang bernama NeuroArm.
Alat ini dikembangkan pertama kali di University of Calgary, Kanada pada tahun 2001, dengan mengaplikasikan konsep robotik dalam pembedahan saraf.2 Secara umum, NeuroArm tersusun atas dua tangan yang dilengkapi dengan alat-alat bedah mikro dan mampu menampilkan visualisasi Magnetic Resonance Imaging (MRI) melalui layar gambar tiga dimensi (3D). Berkat penemuan alat ini, ahli bedah kini mampu melakukan pembedahan sembari pasien menjalani prosedur MRI.
NeuroArm menggunakan sistem haptik, suatu sistem yang mensimulasikan sensasi sentuhan pada pengguna alat. Tangan ahli bedah akan dipasangi alat sensor yang tersambung dengan tangan robotik NeuroArm. Dengan demikian, tangan robotik akan mengikuti gerakan operator, yang seolah-olah sedang mengoperasi langsung pasien. Selama operasi, dokter ahli bedah akan memakai kacamata khusus agar membiasakan matanya untuk melihat gambar 3D dalam waktu lama. 2
Fitur yang tidak kalah penting adalah motion scalling. Fitur ini aktif ketika operator melakukan gerakan besar ataupun menyesuaikan gerak dengan ukuran target. Sang ahli bedah dapat memodifikasi kecepatan serta intensitas gerak alat sesuai kebutuhan. Alat ini juga dilengkapi dengan z-lock, fitur yang mengarahkan alat agar tetap lurus menuju target tanpa terlalu terpengaruh orientasi tangan dari operator. 2
Saat ini, laporan penggunaan NeuroArm dalam dunia klinik masih terbatas. Alat ini dilaporkan pengunaannya oleh Maddahi, Zareinia, Gan, et al. dalam jurnal Biomed Research International tahun 2016. Dalam kasus tersebut, NeuroArm digunakan untuk menangani pasien tumor glioma otak. Alat ini juga berpotensi digunakan pada kasus lain seperti meningioma.1, 3
Keunggulan utama dari alat ini adalah operasi dapat dilakukan sejalan dengan pencitraan MRI. Sebelum adanya alat ini, operasi harus dihentikan dahulu ketika akan mengambil pencitraan saraf pasien di MRI. Penemuan NeuroArm akhirnya berhasil menutupi kekurangan tersebut. Alat ini bahkan memungkinkan ahli bedah untuk melakukan evaluasi di tengah-tengah operasi berdasarkan hasil temuan MRI.4
NeuroArm juga mampu menampilkan data operasi dalam bentuk digital. Data ini akan diamati oleh operator di ruangan lain. Data ini dapat disimpan sebagai rekaman operasi ataupun dianalisis untuk mengurangi potensi kesalahan operasi kelak. Data-data operasi bahkan bisa di transfer secara digital ke pihak lain sesuai kehendak operator. 4
Sayangnya, alat ini masih memiliki keterbatasan. Klinisi yang akan mengadopsi NeuroArm diharapkan mengikuti latihan khusus terlebih dahulu, mengingat teknologi ini cukup rumit. Dengan sesi latihan simulasi, klinisi diharapkan semakin terbiasa menggunakan teknologi mutakhir ini, sebelum benar-benar digunakan pada pasien nyata. 4
Di tahun 2013, penerapan teknologi tersebut di Kanada dilaporkan sudah mencapai fase pengujian klinis. Berdasarkan laporan, NeuroArm sudah digunakan terhadap 35 kasus nyata. Setiap pasien akan diberikan lembar informed consent sebelum menjalani prosedur dengan alat tersebut.2
Hingga saat ini, belum ditemukan adanya laporan penggunaan NeuroArm oleh klinisi Indonesia. Akan tetapi, teknologi ini memang menunjukkan kondisi klinis pascapembedahan yang membaik dibanding metode bedah konvensional. Oleh sebab itu, alat ini baiknya juga diterapkan di Indonesia, dengan melakukan beberapa penyesuaian sesuai kebutuhan.
Artikel ini perna diterbitkan dalam Surat Kabar Media Aesculapius Edisi September-Oktober 2019.
REFERENSI
- Maddahi Y, Zareinia K, Gan LS, et al. Treatment of glioma using neuroarm surgical system. BioMed Research International. 2016; 8(3); 1-8.
- Sutherland GR, Wolfsberger S, Lama S, et al. The evolution of neuroarm.Neurosurgery. 2013; 72(1): A27-A32.
- Rainey K, editors. NeuroArm: robotic arms lend a healing touch [internet]. NASA. Canada: 2012 [cited Sep 8, 2019]. Available from : https://www.nasa.gov/ mission_pages/station/research/benefits/neuro_Arm.html
- NeuroArm Project. The future of neurosurgery: here’s how we’re getting there [internet]. University of Calgary. Kanada: 2008 [cited Sep 9, 2019]. Available from : http://www.neuroarm.org/project/