Oksitosin
Definisi & Informasi Umum Obat
Oxytocin / Oksitosin merupakan obat yang dapat memberikan manfaat ketika digunakan pada dua waktu spesifik dalam bidang obstetri, yaitu antepartum dan postpartum. Oksitosin adalah salah satu obat yang tergabung dalam kategori obat uterotonik yang memicu kontraksi pada rahim/uterus.1
Gambar 1.Oksitosin digunakan dalam bidang obstetri, seperti pada saat antepartum.
Indikasi (Dosis dan Penggunaan)
Pada periode antepartum, obat ini diindikasikan pada: ibu hamil dengan preeklamsia, diabetes maternal, dan ketuban pecah dini; ibu hamil dengan uterus inaktif; dan ibu hamil yang mengalami aborsi tidak sempurna pada trimester kedua. Obat ini berperan dalam memperkuat kontraksi uterus untuk membantu kelahiran per vaginam.1,2
Pada postpartum, oksitosin bermanfaat untuk membantu mengeluarkan plasenta ketika berada di periode postpartum ke-3 dan mengontrol pendarahan postpartum. Beberapa indikasi lain tetapi belum disetujui FDA adalah pengobatan orgasme yang terlambat, menginduksi seksual, dan mengobati autisme.1,2
Induksi persalinan dilakukan dengan administrasi infus intravena 1-4 miliunit/menit dinaikkan dalam interval lebih dari 20 menit sampai dicapai pola persalinan mirip normal. Monitor detak jantung janin dan kuatnya kontraksi harus dilakukan untuk menyesuaikan dosis dan respon klinik. Apabila selama persalinan dan infus terdapat gawat janin atau hipereaksi uterus, maka pemberian harus dihentikan.1,2
Pada saat proses kelahiran plasenta, diberikan 10 unit injeksi intramuskular setelah bayi keluar dan dapat dilakukan pengulangan. Dalam pencegahan pendarahan pasca persalinan dapat diberikan injeksi intravena lambat 5 unit setelah plasenta keluar. Namun, jika pendarahan postpartum sudah terjadi, dapat dilakukan injeksi intravena lambat 4 unit, diikuti infus 10-20 unit dalam 500 mL glukosa 5%.1,2
Interaksi
Hipertensi berat dilapotkan ketika pemberian oksitosin setelah administrasi vasokonstriktor 3 sampai 4 jam sebelumnya, disertai dengan anestesi block caudal. Di sisi lain, anestesi cyclopropane dapat menyebabkan hipotensi dan sinus bradikardia dengan irama atrioventricular yang abnormal.1
Efek samping
Efek samping yang sering terjadi yaitu eritema pada lokasi administrasi, nausea, muntah, hilang nafsu makan. Oksitosin juga berpotensi menyebabkan spasme uterus, hipertimulasi uterus, keracunan cairan dan hyponatremia, ablasio plasenta, hingga emboli amnion. Efek samping serius dapat berupa aritmia, kejang, anafilaksis, halusinasi, hingga rabun.1,2
Peringatan Obat
Obat ini dikontraindikasikan pada keadaan hipersensitivitas terhadap hormon / bentuk sintetisnya, kontraksi uterus hipertonik, obstruksi mekanik jalan lahir, gawat janin, resistensi, abnormalitas posisi fetus, dan preeklamsia berat. Pemberian oksitosin harus disertai dengan monitoring pada cairan pasien, frekuensi kontraksi uretus, tekanan darah, denyut jantung dan nadi fetus.1,2
Overdosis
Administrasi dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan takikardi, aritmia, dan iskemia miokard. Dosis tinggi oksitosin dapat menyebabkan spasma, hipertonisitas, dan ruptur uterus. Selain itu, obat ini dalam dosis teralu tinggi atau pemberian lambat selama 24 jam juga dapat menginduksi hormon antidiuretik yang berpotensi menyebabkan intoksikasi air yang menyebabkan gejala lain, seperti koma, kejang, hingga kematian.1
Farmakologi
Oksitosin merupakan hormon nonpeptida yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dari hipotalamus (nukleus paraventrikularis). Oksitosin eksogen memilki efek yang sama terhadap reproduksi wanita dibandingkan endogen yang akan menstimulasi kontraksi miometrium uterus dan sel miopeithelial di sekitar alveoli mammae melalui peningkatan kalsium intraseluler dari G-protein coupled protein. Selain itu, oksitosin akan menginduksi pelepasan lebih banyak oksitosin (umpan balik positif).1,3
Oksitosin dapat masuk ke dalam tubuh melalui jalur intravena / intramuscular. Dalam tubuh, oksitsin dapat didistribusikan melalui cairan ekstraseluler dan dapat menyebrangi plasenta. Volume distribusi oksitosin sekitar 12,2 atau 0,17 L/kg.1,3
Proses metabolisme oksitosin melibatkan enzim oxytocinase yang hanya diproduksi saat kehamilan. Enzim ini ditemukan di plasma, jaringan uterus, dan plasenta. Selain itu, oksitosin juga dapat dimetabolisme di hati secara cepat dan kelenjar mammae dalam jumlah kecil. Selanjutnya, oksitosin akan diekskresikan melalui hati dan ginjal.1,3
Referensi:
- Osilla EV, Sharma S. Oxytocin. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. [Updated 2020 Aug 11; Cited 2021 Apr 2]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507848/
- Badan POM RI. Oksitosin [Internet]. [Cited 2021 Apr 1]. Available from: http://pionas.pom.go.id/monografi/oksitosin
- New Zealand Data Sheet. Oxytocin [Internet]. [Cited 2021 Apr 2]. Available from: http://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/o/oxytocinbnminj.pdf.
Keywords: Oxytocin, Oksitosin