Olahraga Menggunakan Masker, Apa Efeknya?
Ternyata, penggunaan masker saat berolahraga berat dapat menyebabkan rebreathing CO2
Masa pandemi tidak dapat menghalangi keinginan seseorang untuk tetap aktif dalam berolahraga atau melakukan aktivitas fisik. Masker medis ataupun kain menjadi andalankala berolahraga di luar ruangan untuk mencegah penularan virus COVID-19 dari sekitar. Namun, penggunaan masker pada saat beraktivitas fisik terutama intensitas berat dapat menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh. Berolahraga dengan masker yang ketat dapat menyebabkan terjadinya hipoksia hiperkapnia, yaitu pertukaran oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang tidak memadai. Metabolisme otot sangat tergantung pada suplai oksigen dan pertukaran karbon dioksida dengan atmosfer. Selama latihan intensitas berat, metabolisme anaerobik mendominasi dan membutuhkan pasokan oksigen yang cukup besar setelah berhenti beraktivitas untuk konversi asam laktat.1
Masker membentuk sirkuit tertutup untuk udara inspirasi dan ekspirasi meski tidak sepenuhnya kedap udara. eningkatan tahanan jalan napas akibat masker menyebabkan peningkatan kerja pernapasan dengan peningkatan konsumsi dan permintaan oksigen, baik otot pernapasan maupun jantung. Udara ekspirasi yang kembali terhirup dapat meningkatkan konsentrasi CO2 arteri dan meningkatkan intensitas keasaman dalam lingkungan asam yang bisa menyebabkan banyak perubahan fisiologis saat berolahraga dengan masker. Dengan demikian, individu yang berolahraga dengan menggunakan masker akan memiliki efek fisiologis seperti ketidaknyamanan, kelelahan, pusing, sakit kepala, sesak napas, kelemahan otot, dan kantuk. Selanjutnya, saturasi hemoglobin yang buruk dapat terjadi karena peningkatan tekanan parsial CO2 pada intensitas latihan yang lebih tinggi. Lingkungan asam ini akan melepaskan O2 lebih cepat pada tingkat otot. Namun,detak jantung yang lebih tinggi dan penurunan afinitas pada alveolar junction menyebabkan tekanan parsial O2 akan turun secara substantial. Alhasil, terciptalingkungan hipoksia untuk semua organ vital.1-2
Berkurangnya ketersediaan O2 dan CO2 akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, meskipun pada beban kerja yang rendah. Perubahan fisiologis ini dapat meningkatkan tekanan aorta dan tekanan ventrikel kiri, yang menyebabkan peningkatan beban jantung dan kebutuhan koroner. Peningkatan beban pernapasan lebih lanjut terhadap “pernapasan katup” menyebabkan peningkatan beban otot pernapasan dan tekanan arteri pulmonalis yang dapat menambah beban jantung. Perubahan ini mungkin tidak terlalu tampak pada individu yang sehat selama berolahraga. Namun, pada orang dengan penyakit kronis, perubahan ini dapat memperburuk penyakit yang mendasarinya.1-2
Selain itu, salah satu efek penggunaan masker ketika berolahraga berat, yaitu hipoksia hiperkapnia juga bisa mengurangi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus yang menimbulkan risiko penurunan fungsi ginjal. Selain itu, disfungsi otonom dan penurunan respon imun dapat meningkatkan zat inflamasi yang mengakibatkan nefritis umum pada pasien gagal ginjal kronis. Selain itu, aliran arteri ginjal yang buruk menyebabkan hipoksemia pada nefron yang memperpanjang patofisiologi fungsi ginjal yang buruk.1
Berdasarkan jurnal “Effects of Wearing Facemasks on the Sensation of Exertional Dyspnea and Exercise Capacity in Healthy Subjects” oleh Fukushi I, et al (2021), tidak terdapat perbedaan denyut nadi yang signifikan pada seseorang yang berolahraga dengan intensitas rendah dan sedang dengan menggunakan masker medis, masker kain, dan tanpa masker. Namun, saat melakukan olahraga dengan intensitas berat, terdapat perbedaan yang cukup besar pada seseorang yang mengenakan masker dengan yang tidak memakai. Pemakaian masker tidak memperburuk sesak napas selama olahraga ringan hingga sedang tetapi memperburuk selama olahraga berat.3
Referensi
- Chandrasekaran B, Fernandes S. “Exercise with facemask; Are we handling a devil’s sword?” – A physiological hypothesis. Med Hypotheses. 2020 Nov;144:110002. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32590322/
- Kisielinski K, Giboni P, Prescher A, Klosterhalfen B, Graessel D, Funken S, Kempski O, Hirsch O. Is a Mask That Covers the Mouth and Nose Free from Undesirable Side Effects in Everyday Use and Free of Potential Hazards? Int J Environ Res Public Health. 2021 Apr 20;18(8):4344. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8072811/
- Fukushi I, Nakamura M, Kuwana SI. Effects of wearing facemasks on the sensation of exertional dyspnea and exercise capacity in healthy subjects. PLoS One. 2021 Sep 30;16(9):e0258104. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8483295/