Otitis Eksterna

Definisi

Otitis eksterna merupakan inflamasi yang terjadi pada kanal telinga eksterna, bisa terjadi dengan/tanpa infeksi. Inflamasi dapat terjadi secara lokal pada kanal telinga atau bersama dengan telinga bagian luar, seperti pinna atau tragus.

Sinonim: swimmer’s ear

Gejala Klinis

Gejala utama:

  • nyeri dan/atau gatal pada telinga
  • cairan berlebih

Gejala lain:

  • kehilangan pendengaran
  • kemerahan dan bengkak pada bagian telinga luar
  • perasaan penuh di dalam saluran telinga
  • gatal pada telinga
  • terasa nyeri saat menggerakan telinga atau rahang

Umumnya, gejala yang ditunjukan pada pasien otitis eksterna berupa tampilan-tampilan inflamasi pada telinga. Kelihangan pendengaran terjadi kietika terjadi penyempitan saluran telinga akibat dari pembengkakan karena inflamasi.

Etiologi & Patogenesis

Penyebab paling sering ditemukan dari otitis eksterna adalah Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Menurut penelitian yang dilakukan dengan 2049 pasien dengan otitis eksterna, berikut deskripsi penyebab dari penyakit tersebut:

  1. 53% bakteri gram negatif; 45.3% bakteri gran positif; 1.7% yeast dan fungus
  2. Berdasrakan spesiesnya adalah:
  3. Staphylococcus epidermidis – 9.1%
  4. Staphylococcus aureus – 7.8%
  5. Microbacterium otitidis – 6.6%
  6. Microbacterium alconae – 2.9%
  7. Staphylococcus caprae – 2.6%
  8. Staphylococcus auricularis – 2.0%
  9. Enterococcus faecalis – 1.9%
  10. Enterobacter cloacae – 1.6%
  11. Aspergillus dan candida – 2%

 

Patofisiologi

Secara umum, infeksi terjadi akibat dari adanya ketidakseimbangan sistem pertahanan tubuh dan keberadaan dari patogen.

Otitis eksterna umumnya terjadi pada seseorang dengan telinga yang sering terekspos dengan air, seperti berenang, keramas, dan berendam dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan sistem mekanisme pertahanan pada telinga luar mengalami perubahan.

Serumen menjadi terbilas dan tidak dapat berperan sebagai pelindung pada pelembaban berlebih dan infeksi. Integritas dari lapisan keratin juga dapat terganggu akibat dari deskuamasi yang tinggi. Selain itu, pH dari lubang telinga dapat terganggu, menyebabkan bakteri patogen dapat tumbuh di bagian telinga luar.

Adanya fisura berskala mikro, debris dari berbagai kondisi kulit (seperti dermatiits) dan penggunaan alat pendengar yang lebih juga dapat meningkatkan risiko dari otitis eksterna.

Jenis-Jenis Otitis Eksterna

Terdapat dua tipe dari otitis eksterna akut, antara lain:

  1. Otitis Eksterna Sirkumskripta
    • Terbentuk furunkel/bisul pada bagian sepertiga luar dari liang telinga
    • Biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus
      • Gejala yang dapat timbul antara lain nyeri yang hebat dan tidak sesuai dengan besar bisul dan adanya gangguan pendengaran
  1. Otitis Eksterna Difus
    • Kondisi inflamasi yang mengenai dua pertiga bagian dalam dari liang telinga
    • Bakteri yang paling sering timbul adalah Pseudomonas aeruginosa
    • Penyebab lain dari otitis eksterna difus ialah Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
    • Gejalanya adalah berupa nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit, keluar sekret berbau

Diagnosis

Kriteria diagnosis untuk otitis eksterna adalah sebagai berikut:

  1. Muncul dengan cepat (umumnya setelah 48 jam)
  2. Adanya gejala inflamasi saluran telinga, diantaranya:
    • Otalgia (cukup parah), gatal, atau terasa tersumbat
    • DENGAN atau TANPA kehliangan fungsi pendengaran
  3. Tanda dari adanya inflamasi saluran telinga, yakni:
    • Tenderness tragus, pinna, atau keduanya
    • Edema saluran telinga, eritema, atau keduanya
    • DENGAN atau TANPA otorea, limfadenitis lokal, eritema membran timpani atau selulitis pinna dan kulit sekitarnya.

Tata Laksana

Berikut pilihan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan otitis eksterna:

Golongan Obat Agen Aktif Dosis
Obat tetes antibiotik siprofloksasin 2mg/ml 0.25 atau 0.5 ml untuk 7 hari
siprofloksasin 3 mg/ml 3 tetes (anak-anak)

4 tetes (dewasa)

7500 IU polimiksin B sulfat/ml

3500 IU neomisin sulfat/ml

0.02 mg gramisidin/ml

2-3 tetes 3-5x/hari

untuk 5-7 hari

Antibiotik dan tetes steroid 3 mg siprofloksasin/ml

1 mg deksametason/ml

4 tetes untuk 7 hari
3 mg siprofloksasin/ml

0.25 mg fluosinolon asetonida/ml

6-8 tetes untuk 7 hari
Obat tetes steroid Flusinolon asetonida 0.25mg/ml 0.4 ml untuk 7 hari
Steroid dan tetes analgesik Deksametason 0.224 mg/ml

Sinkokain 5.08 mg/ml

Butan-1,3-diol 539.728 mg/ml

2-4 tetes

Maksimal 10 hari

Tetes analgesik Fenazon 50 mg

Procaine Hcl 10 mg

0-2 tahun: dilakukan oleh ahli

3-14 tahun: 2-3 tetes

>14 tahun: 5 tetes

 

Komplikasi

Otitis eksterna memiliki kemungkinan terjadi stenosis pada saluran telinga, selulitis, kondritis, parotiditis, dan penyakit menahun karena adanya otitis eksterna yang berlangsung kronik. Komplikasi paling buruk yang mungkin terjadi adalah malignan dan nekrosis. Umumnya hal ini terjadi akibat infeksi dari P. aeruginosa dan berhubungan dengan gangguan secara sistemik.

Penyakit ini umumnya jarang ditemukan pada anak-anak, dan terjadi banyak pada orang dewasa. Anak-anak yang rentan terhadap nekrosis otitis eksterna umumnya memiliki kelemahan sistem imun, leukemia, leukopenia akibat obat, defisiensi imunoglobulin, dan diabetes mellitus. Tidak ada laporan kematian anak dibandingkan dengan 20% kemungkinan kematian pada nekrosis otitis eksterna pada orang dewasa.

Referensi

  1. Wipperman J. Otitis Externa. Primary Care: Clinics in Office Practice. 2014;41(1):1–9.
  2. Gore J. Otitis externa. Journal of the American Academy of Physician Assistants. 2018;31(2):47–48.
  3. Wiegand S, Berner R, Schneider A, Lundershausen E, Dietz A. Otitis externa—investigation and evidence-based treatment. Dtsch Arztebl Int. 2019; 116: 224-34.
  4. Nguyen TH, Park MD, Otto M. Host response to Staphylococcus epidermidis colonization and infections. Front Cell Infect Microbiol. 2019;7(9).
  5. Long Otitis Externa. Pediatrics in Review. 2013;34(3):143–144.
  6. Rosenfeld RM, Brown L, Cannon CR, et al. Clinical practice guideline: acute otitis externa. Otolaryngol Head Neck Surg. 2006;134(Suppl 4):S4–23.
  7. Beers SL, Abramo Otitis Externa Review. Pediatric Emergency Care. 2004;20(4):250–256.

Share your thoughts

Yuk berlangganan SKMA!

Anda akan memperoleh berita dan artikel terkini mengenai isu, perkembangan, dan tips-tips seputar kedokteran dan kesehatan.

Klik link berikut untuk berlangganan SKMA digital!

http://linktr.ee/medaesculapius

Bantu Beranisehat menjadi lebih baik lagi:

http://tiny.cc/EvalBeranisehat23