Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK)
Definisi dan Informasi Umum
Otitis media supuratif kronis (OMSK) atau otitis media kronis merupakan infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah (otore) secara terus menerus maupun hilang timbul.1
Penyakit ini umum terjadi pada seluruh kelompok usia, khususnya pada anak-anak.2 Infeksi persisten pada otitis media kronis juga dapat menyebar dan menyebabkan komplikasi intrakranial atau ekstrakranial.3 Struktur telinga tengah memiliki hubungan dengan mastoid sehingga infeksi ini sering disertai mastoiditis kronis.4
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala OMSK yang umum terjadi adalah:4
- otore persisten maupun rekuren dengan sekret dapat berkonsistensi encer, kental, bening, atau berupa nanah
- perforasi membran timpani yang terlihat pada otoskopi
- gangguan pendengaran konduktif
- nyeri telinga
- vertigo
- demam
- riwayat otore yang berhubungan dengan infeksi saluran napas atas
Etiologi dan Patogenesis
Otitis media paling sering dikaitkan dengan patogen virus, tetapi OMSK umum disebabkan oleh bakteri, bahkan dapat bersifat polimikrobial. Bakteri penyebab OMSK antara lain Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, hingga Aspergillus sp. dan Candida sp.5
Rute penyebaran infeksi yang paling umum dilalui oleh bakteri adalah tuba Eustachius; bakteri berpindah dari nasofaring menuju telinga tengah melaluinya. Awalnya, infeksi virus menyebabkan kerusakan pada sawar mukosa dan bakteri dapat menginvasi sebagai organisme sekunder. Rute infeksi lain yang dapat menyebabkan otitis media yaitu dari telinga luar akibat perforasi traumatis pada membran timpani.5-6
Patofisiologi
OMSK diinisiasi dengan episode otitis media akut (OMA). Terdapat 5 stadium pada OMA: oklusi, hiperemis, supurasi, perforasi, dan resolusi. Apabila tidak mencapai fase resolusi, perforasi akan menetap sehingga sekret akan terus keluar dari telinga tengah menuju telinga luar. Jika terjadi selama >2 bulan, otitis media ini disebut sebagai OMSK.1
Berdasarkan risiko komplikasinya, OMSK dapat dibagi menjadi OMSK tipe tenang dan OMSK tipe bahaya. OMSK dikatakan tipe aman jika perforasi terbatas pada mukosa dan tidak mengenai tulang, lokasi perforasi sentral, dan tidak ditemukan kolesteatoma (kista epitel berisi epitel deskuamasi). OMSK dikatakan tipe bahaya jika perforasi terletak di atik/marginal dan terdapat kolesteatoma.1
Diagnosis
Perforasi pada membran timpani dapat menyebabkan sedikit atau tidak ada keluhan. Telinga akan rentan mengalami otore ketika memiliki infeksi saluran napas atas atau telinga menjadi basah. Hilangnya pendengaran umumnya besifat konduktif karena penyakit ini jarang mengenai koklea, serta hilangnya pendengaran dapat lebih parah apabila erosi mencapai tulang pendengaran.3
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Kultur bakteri diindikasikan ketika terapi empiris gagal dalam mengurangi gejala pasien. Selain itu dapat dilakukan audiometri apabila terdapat keluhan hilang pendengaran serta pencitraan CT-scan maupun MRI apabila dicurigai terdapat komplikasi.6
Pada OMSK tipe aman, tata laksana dapat berupa terapi konservatif dengan pemberian nasihat dan saran untuk menjaga telinga tetap kering. Pasien dapat diberikan terapi cuci telinga dengan H2O2 3% selama 3–5 hari. Setelah telinga kering, antibiotik topikal seperti ofloksasin dapat diberikan selama 1—2 minggu.1
Apabila sekret masih terjadi secara berulang atau perforasi menetap setelah 2 bulan penatalaksanaan konservatif, dapat dilakukan intervensi bedah seperti miringoplasti atau timpanoplasti. Sementara itu, OMSK tipe bahaya harus segera ditangani dengan pembedahan mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti.3
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi yang dapat terjadi diantaranya adalah:3
- Hilangnya pendengaran
- Komplikasi intrakranial seperti meningitis, abses otak, dan thrombosis sinus lateral
- Komplikasi ekstrakranial seperti mastoiditis, abses subperiosteal, dan paralisis nervus fasialis
- Kolesteatoma
Terapi antibiotik diketahui dapat mengeradikasi infeksi dengan keberhasilan 40-100%. Pembedahan juga dilaporkan bermanfaat dalam memperbaiki membran timpani dan mengobati OMSK.7
Referensi
- Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Resturi RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher. 7th ed. Jakarta: FKUI; 2020.
- Rosario DC, Mendez MD. Chronic Suppurative Otitis. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 [cited 2022 Jun 8]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554592/
- Munir N, Clarke R. Ear, nose, and throat at a glance. Wiley-Blackwell; 2013.
- Adams GL, Boies LR, Higler PA. Boies buku ajar penyakit THT. 6th ed. Jakarta: EGC; 2016.
- Ramakrishnan K, Sparks RA, Berryhill WE. Diagnosis and Treatment of Otitis Media. afp. 2007 Dec 1;76(11):1650–8.
- Maqbool M, Maqbool S. Textbook of ear nose and throat diseases. 11th ed. New Delhi: Jaypee; 2007.