Permen Antibiotik Andal Mengatasi Radang Tenggorokan
Disebut-sebut sebagai ‘permen’, FG troches adalah tablet isap antibiotik yang tak jarang disalahgunakan.
Pernahkah Anda mengonsumsi obat yang rasanya tidak seperti obat pada umumnya? Obat-obatan identik dengan rasanya yang pahit. Namun, apa jadinya bila obat yang ada memiliki rasa manis dan berbentuk seperti permen?
Beberapa waktu lalu, terdapat cuitan viral yang membahas mengenai penggunaan FG troches. FG troches atau dikenal sebagai ‘FG troches meiji’ adalah antibiotik dalam sediaan tablet isap, berbentuk bulat dengan bolongan di tengahnya, berwarna krem-oranye, dan tulisan meiji di sekelilingnya memiliki rasa yang manis. Obat ini juga dikenal memiliki efek yang ampuh dalam mengatasi radang tenggorokan. Sayangnya, rasa manis dan efek membaik yang dirasakan dengan cepat justru menjadi pengecoh bagi para konsumen. Setelah mengonsumsi 1 hingga 2 tablet dan keluhan membaik, obat langsung dihentikan. Padahal, konsumsi antibiotik yang menyalahi aturan dapat menyebabkan resistensi bakteri. Tidak banyak dari mereka yang menyadari bahwa obat yang sedang dikonsumsinya adalah antibiotik, obat yang membutuhkan resep dan pengawasan khusus dari dokter.
FG troches adalah antibiotik dengan 2 kombinasi, yaitu fradiomycin sulfate 2,5 mg dan gramicidin-S HCl 1,0 mg. Fradiomycin sulfate, substansi yang sama dengan neomycin efektif digunakan terhadap bakteri gram-positif, gram-negatif, dan basil tahan asam. Tidak jauh berbeda, gramicidin-S HCl efektif terhadap bakteri gram-positif, juga terhadap strain resisten penisilin. Kombinasi kedua antibiotik dengan kerja sinergisnya menyebabkan FG troches memiliki spektrum antibiotik yang luas. Tablet isap ini dibuat mudah larut dan beraksi langsung ke membran mukosa dalam mulut, faring, dan saluran pernapasan atas. Oleh karena itu, antibiotik ini efektif untuk menangani infeksi di rongga mulut dan faring.
Indikasi antibiotik ini adalah untuk mengobati stomatitis (sariawan), gingivitis (radang gusi), faringitis (radang tenggorokan), tonsillitis (radang amandel), Vincent’s angina, difteri faring, infeksi akibat strain Staphylococcus, Streptococcus, Propionibacterium acnes, Bacteroides spp, Fusobacterium spp, serta digunakan untuk mencegah infeksi pascaoperasi bedah mulut. Perlu diperhatikan untuk penderita dengan riwayat alergi FG troches dan obat golongan aminoglikosida, sebaiknya konsultasi lebih lanjut untuk mempertimbangkan opsi lain. Walaupun termasuk ke dalam antibiotik spektrum luas, FG troches tidak efektif melawan infeksi akibat bakteri yang tidak sensitif terhadap 2 komponen utama tersebut.
Rasa manis obat ini menjadi keuntungan tersendiri bagi pasien anak-anak sehingga mudah dikonsumsi. Dosis untuk anak-anak adalah 1 tablet dan 1–2 tablet untuk dewasa. Tablet diminum 4–5 kali sehari, diisap seperti permen, pada rongga mulut atau di bawah lidah agar kerja obat lebih efektif. Batas maksimal konsumsi FG troches tidak lebih dari 7 hari. Jika gejala belum mereda, periksakan kembali ke dokter.
Selain itu, upayakan konsumsi obat pada waktu yang sama setiap harinya. Pastikan pula untuk menghabiskan seluruh dosis yang telah diresepkan oleh dokter walaupun gejala sudah membaik untuk menghindari risiko resisten terhadap bakteri tertentu. Untuk ibu hamil, beberapa sumber masih memiliki perbedaan terkait pengkategorian. Sebaiknya tidak digunakan tanpa berkonsultasi bagi ibu hamil, sedang menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah anoreksia, mual, dan gangguan pada saluran pencernaan. Bila efek samping tidak kunjung membaik, atau terdapat reaksi alergi seperti bengkak pada area bibir atau kelopak mata, ruam, dan sulit bernapas, segera konsultasikan dengan dokter. Simpan obat pada suhu ruang dan jauhkan dari sinar matahari langsung untuk mencegah kerusakan.
FG troches merupakan salah satu obat yang cukup dikenal, mudah dijumpai, dengan harga terjangkau. Namun, dalam praktiknya antibiotik ini rawan disalahgunakan akibat adanya mispersepsi. Dengan anggapan obat yang seperti permen dan cukup ampuh, banyak kasus pasien memberhentikan dosis secara tiba-tiba. Padahal, dalam jangka panjang hal tersebut bisa memicu resistensi bakteri. Oleh karena itu, pasien hendaknya memastikan kembali terkait dosis penggunaan dan meminum obat sesuai arahan dokter.
Referensi:
- MIMS. FG Troches Meiji. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fg%20troches%20meiji?type=full
- Halodoc. FG Troches 10 Tablet. Available from: https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/fg-troches-10-tablet
- Alodokter. FG Troches. 2021 Sept 17. Available from: https://www.alodokter.com/fg-troches