Rubela

Definisi penyakit

Rubela atau yang juga dikenal sebagai campak Jerman adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus Rubella. Infeksi rubela dapat terjadi pada usia berapapun, namun dengan manifestasi klinis yang berbeda-beda. Pada anak-anak yang berusia lebih muda, gejala yang timbul termasuk gejala konstitusi, seperti demam, malaise, dan nyeri kepala; ruam; adenopati suboksipital. Pada anak-anak berusia lebih tua, remaja, dan dewasa, rubela biasanya juga disertai dengan adanya peradangan atau nyeri pada sendi, purpura trombositopenik. Komplikasi terberat dari infeksi rubela adalah efek yang ditimbulkan ketika terjadi pada wanita hamil, terutama pada trimester awal kehamilan. Virus dapat ditularkan kepada janin melalui plasenta dan dapat mengakibatkan berbagai kelainan kongenital dan bahkan kematian. Oleh karena itu, vaksinasi rubela yang disertai dengan vaksin measles dan mumps (vaksin MMR) atau vaksinasi MR (measles dan rubela) harus diberikan, terutama pada wanita yang merencanakan kehamilan.

 

Patogenesis penyakit dan Patofisiologi gejala

Rubela ditularkan ke orang lain melalui droplet pernapasan. Virus akan tinggal dan berkembang biak di dalam nasofaring dan dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Setelah itu, terjadi viremia atau infeksi virus ke seluruh tubuh.Pada wanita hamil, viremia biasanya menyebabkan infeksi plasenta dan menyebabkan infeksi organ janin. Infeksi virus ini dapat mengakibatkan kerusakan sel. Virus kemudian dapat ditularkan selama tujuh hari sebelum adanya ruam sampai lima hingga tujuh hari kemudian. Bayi dengan sindrom rubela kongenital dapat menularkan virus dari cairan tubuh, terutama dari tenggorokan dan urin, hingga usia satu tahun.

Gejala klinis yang paling sering ditemukan pada rubela yang didapat adalah ruam makulopapular yang bertahan sampai tiga hari. Umumnya ruam tersebar secara cephalocaudal yaitu dimulai dari daerah kepala kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam biasanya ringan dan menjadi tanda pertama pada anak, sedangkan pada anak berusia lebih tua dan dewasa, demam, malaise, dan gejala saluran pernapasan atas dapat terjadi sebelum munculnya ruam.

Sindrom rubela kongenital ditandai dengan adanya gangguan fisik, seperti kelainan pada mata (katarak), telinga (tuli sensorineural), dan jantung (penyakit jantung bawaan). Gangguan ini biasanya disertai dengan trombositopenia dengan purpura atau petekie. Komplikasi terberat dari sindrom rubela kongenital adalah kematian fetus, persalinan preterm, dan kelahiran dengan defek kongenital.

 

Diagnosis

Diagnosis rubela sulit ditegakkan karena memiliki kemiripan dengan banyak penyakit dengan gejala ruam disertai presentasi klinis yang beragam. Beberapa penyakit yang mirip dengan rubela, yaitu scarlet fever, toxoplasmosis, Zika, dan masih banyak lagi.

 

Metode yang digunakan untuk menguji infeksi rubela adalah uji serologis yang memeriksa kadar antibodi IgM atau peningkatan IgG, yaitu dua komponen daya tahan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi. Sindrom rubela kongenital dapat didiagnosis melalui adanya trias klasik berupa manifestasi klinis katarak, gangguan pendengaran, dan defek jantung. Uji diagnostik untuk menegakkan diagnosis sindrom rubela kongenital, termasuk deteksi virus dan pemeriksaan serologis dengan memeriksa kadar IgM dan IgG.

 

Tata Laksana

Tidak terdapat pengobatan spesifik untuk rubela dan penanganan biasanya diberikan berdasarkan gejala yang ditimbulkan, misalnya demam atau arthralgia (nyeri sendi). Tindakan pencegahan rubela dapat dilakukan dengan pemberian vaksin MMR atau MR.

 

Komplikasi

  • Arthralgia, mialgia (nyeri otot)
  • Trombositopenia
  • Gangguan neurologis (ensefalitis)
  • Hepatitis ringan

 

Prognosis

Rubela didapat memiliki prognosis baik, sedangkan sindrom rubela kongenital memiliki prognosis buruk karena melibatkan adanya kegagalan beberapa organ penting sekaligus.

 

Referensi

 

  1. Rubella (German measles, three-day measles) [Internet]. CDC; [reviewed 2017 Sep 15; cited 2020 Dec 15]. Available from: https://www.cdc.gov/rubella/index.html
  2. Zimmerman LA, Reef SE. Rubella (German measles). In: Jameson JL, Kasper DL, Longo DL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrison;s principles of internal medicine. 20th New York: McGraw Hill Education; 2018. p.1478-80
  3. Gunawan CA. Mumps. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi keenam. Jakarta: InternaPublishing; 2014. p. 735-8

Share your thoughts