Seputar Internship di Ibu Kota

Bagaimanakah kondisi internship di Ibu Kota? Apakah tidak jauh berbeda dengan di daerah lainnya?

internship di ibu kota

Dinni Adila adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Angkatan 2011 yang sedang menempuh pendidikan sebagai peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FKUI Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA). Dinni dilahirkan di Padang, 29 November 1993. Wanita berusia 28 tahun ini lulus dari FKUI pada tahun 2016 dan melanjutkan internship di RSUD Kemayoran. Bagaimanakah keseharian Dinni saat menjalani internship? Berikut uraiannya.

Pasca lulus, setiap lulusan dokter tentu akan menjalani program internship. Hal ini juga menjadi tahap yang ditempuh oleh Dinni. Berbeda dengan beberapa rekannya yang memilih lokasi internship di daerah, ia memilih untuk memenuhi kewajiban internship di RSUD Kemayoran. Ia menjalani internship selama kurang lebih dua tahun dan bertemu dengan orang-orang yang menjadi keluarga barunya. RSUD Kemayoran merupakan rumah sakit tipe D yang berada di Jl. Swadaya 2, Kecamatan Kemayoran, Kota Jakarta Pusat. Rumah sakit ini menyediakan layanan tipe tiga bagi masyarakat.

Saat menjalani internship di sana, Dinni menilai ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Meskipun terletak di Ibu Kota, banyak fasilitas kesehatan yang masih terbatas ketersediaannya. Dengan kesulitan tersebut, penanganan pasien pun mengalami berbagai kesulitan. Untuk mendiagnosis pasien, Dinni harus lebih mengandalkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Tata laksana awal yang baik pun menjadi salah satu hal yang harus diupayakan. Tak hanya itu, keterbatasan yang dimiliki juga membuat banyak pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit besar. Jika ditelusuri lagi, pengalaman ini dapat meningkatkan pengetahuan yang sudah diterima saat menempuh jenjang pendidikan. Ketika menghadapi keterbatasan, pengetahuan yang sudah diperoleh tersebut dapat digunakan dan bahkan dikembangkan untuk meningkatkan apa yang sudah dipelajari. Saat menjalani internship, Dinni juga ikut untuk mengembangkan komunitas yang ada di sekitar RSUD maupun puskesmas di daerah tersebut.

Setelah menyelesaikan internship, Dinni bekerja sebagai dokter umum di RS Hermina Kemayoran. Pengalaman bekerja di RS Hermina dan RSUD Kemayoran memiliki perbedaan yang signifikan. Pertama, perbedaan ada pada sisi fasilitas kedua rumah sakit. Fasilitas yang ada di rumah sakit daerah dan juga rumah sakit besar tentu sangatlah berbeda, baik dari kualitas maupun kuantitas. Adanya perbedaan fasilitas ini tentunya menyebabkan perbedaan dalam proses penanganan pasien. Fasilitas yang lengkap tentu akan memudahkan penatalaksanaan pasien. Setelah bekerja selama kurang lebih dua tahun, Dinni akhirnya memutuskan untuk melanjutkan cita-citanya menjadi seorang dokter spesialis anak. Saat ini, ia berhasil menjadi bagian dari mahasiswa PPDS Tingkat II FKUI Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Ia juga turut aktif menulis artikel untuk Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Pengalaman yang Dinni jalani membantunya untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan diri. Banyak hal yang telah ia pelajari saat bertemu dengan masyarakat, pasien, maupun tenaga kesehatan lainnya. Tantangan dan rintangan tentu menjadi bagian yang selalu di hadapi selama prosesnya. Akan tetapi, semangat untuk terus mengobati dan membantu masyarakat menjadi motivasi Dinni untuk terus berjuang dan meraih cita-citanya.

Narasumber:

Dr. Dinni Adila

PPDS Tingkat 2 Ilmu Kesehatan Anak

Apartemen Salemba Resident

Penulis: Fadila

Editor: Rheina

# internship di ibu kota

Share your thoughts