Menepuk Lengan Dapat Mengatasi Serangan Jantung, Benarkah?
Simak cara yang benar untuk menghadapi orang yang mengalami serangan jantung!

Beberapa waktu lalu, tersebar video di dunia maya yang menyatakan bahwa apabila kita menemui seseorang dengan serangan jantung, tindakan pertolongan yang pertama diberikan adalah menepuk keras lengan sebelah kiri orang tersebut. Upaya tersebut diklaim dapat meningkatkan suhu lengan sehingga dapat menghindari terjadinya penggumpalan darah serta memperlancar sirkulasi darah. Lebih dari itu, video tersebut juga menyatakan bahwa menepuk lengan kiri setiap hari dapat mencegah segala penyakit jantung, bahkan dapat mengurangi risiko seseorang untuk mengalami serangan jantung. Apakah klaim tersebut dapat benar menurut sudut pandang medis? Mari kita simak artikel berikut ini tentang serangan jantung, perbedaannya dengan henti jantung, dan bantuan yang dapat kita berikan selama masa pandemi.
Serangan jantung merupakan suatu keadaan yang terjadi ketika aliran pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke jantung mengalami penyumbatan. Keadaan imi umumnya disebabkan oleh adanya penumpukan lemak, kolesterol, dan komponen lainnya. Penyumbatan pada pembuluh darah merupakan penyebab tersering serangan jantung. Adanya sumbatan ini menyebabkan kurangnya suplai oksigen dan nutrisi ke otot-otot jantung sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung apabila tidak segera ditangani. Gejala umum pada pasien dengan serangan jantung meliputi nyeri dada seperti ditimpa benda berat yang dapat menjalar ke lengan sebelah kiri, leher, dan rahang bawah, rasa sesak napas, merasa pusing, berkeringat dingin, dan gejala lainnya.
Berbeda dengan serangan jantung, henti jantung merupakan kondisi ketika jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh. Umumnya, korban mendadak kehilangan kesadaran, tidak memiliki denyut nadi, dan berhenti bernapas. Apabila tidak ditangani segera, korban dapat meninggal ataupun mengalami kerusakan otak permanen hanya dalam hitungan menit. Serangan jantung tidaklah sama dengan henti jantung, tetapi kedua kondisi ini saling berhubungan. Serangan jantung meningkatkan risiko terjadinya henti jantung dan menjadi salah satu penyebab paling sering dari henti jantung.
Belum ada bukti kuat yang menjelaskan bahwa menepuk lengan sebelah kiri, dapat meningkatkan keselamatan atau mencegah risiko terjadinya serangan jantung. Klaim bahwa peningkatan suhu dapat memecahkan gumpalan darah yang terbentuk akibat penyempitan pembuluh darah juga belum terbukti secara ilmiah. Keringat yang muncul bukan disebabkan oleh penepukan lengan sebelah kiri, melainkan lebih sebagai gejala tambahan yang biasanya dialami oleh seseorang dengan serangan jantung. Hal ini sekaligus membantah pernyataan bahwa menepuk area tersebut dapat mengurangi risiko serangan jantung bahkan mencegah seluruh penyakit jantung.
Lalu, apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan seseorang yang mengalami serangan jantung? Pertama, periksa keamanan di lokasi sekitar dan kelengkapan alat pelindung diri penolong. Penolong dapat memeriksa kesadaran korban yang akan ditolong, kemudian memanggil ambulans/rumah sakit terdekat. Apabila korban merespons, periksa denyut nadi, pernapasan, dan tingkat kesadarannya. Sambil menunggu ambulans datang, korban dapat diberikan tablet aspirin bila tersedia dengan dikunyah selama tidak ada alergi atau kontraindikasi. Selain itu, penolong dapat menenangkan korban. Apabila korban tidak sadarkan diri, periksa pernapasan dan denyut nadi secara bersama-sama. Denyut nadi dapat teraba secara jelas pada daerah pergelangan tangan di pangkal ibu jari, di bagian dalam siku lengan, di sisi leher kanan/kiri, dan pada punggung kaki.
Jika korban tidak bernapas dan nadi tidak teraba, kemungkinan besar korban sudah mengalami henti jantung. Pada situasi demikian, segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau dikenal juga sebagai cardiopulmonary resuscitation (CPR). Penolong memberikan penekanan (kompresi) dada diselingi dengan pemberian bantuan napas ke mulut korban, dengan siklus kompresi dada 30 kali dan 2 bantuan napas secara berulang hingga korban sadar atau bantuan darurat datang. Namun pada masa pandemi Covid-19, cukup lakukan penekanan dada saja (tidak perlu memberikan bantuan napas) untuk mengurangi risiko penularan virus..
Apabila terdapat AED (automated external defibrillator), penolong dapat mengikuti petunjuk visual dan audio yang terdapat pada AED tersebut. Semakin cepat pertolongan diberikan kepada korban, semakin tinggi peluang korban selamat, dan juga sebaliknya.
Ketika korban sudah dibawa ke rumah sakit, opsi terapi yang dapat diberikan meliputi pemasangan stent untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat atau pemecahan gumpalan darah sehingga aliran darah ke jantung menjadi lancar kembali.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi menepuk lengan untuk mengatasi serangan jantung adalah hoaks. Marilah bijak dan pandai dalam memilah informasi yang diperoleh dari dunia maya dan ingat untuk mengonfirmasi kebenarannya terlebih dahulu dengan para tenaga kesehatan yang terpercaya sebelum bertindak lebih lanjut. Sebagai penutup, teknik-teknik bantuan hidup dasar seyogyanya dikuasai juga oleh masyarakat awam sehingga meningkatkan kemungkinan seseorang yang mengalami serangan jantung bahkan henti jantung untuk selamat.
Referensi:
- Trisnohadi HB, Muhadi. Angina pektoris tak stabil/infark miokard akut. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: InternaPublishing; 2014
- National Health Service. Heart attack [Internet]. 2019 [cited 2021 Dec 5] Available from: https://www.nhs.uk/conditions/heart-attack/
- British Heart Foundation. Cardiac arrest [Internet]. 2019 [cited 2021 Dec 5] Available from: https://www.bhf.org.uk/informationsupport/conditions/cardiac-arrest
- American Heart Association. Heart attack and sudden cardiac arrest differences [Internet]. 2015 [cited 2021 Dec 5] Available from: https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/about-heart-attacks/heart-attack-or-sudden-cardiac-arrest-how-are-they-different
- Resuscitation Council UK. CPR in schools [Internet]. 2014 [cited 2021 Dec 5] Available from: https://www.resus.org.uk/public-resource/cpr-schools
- Part 4: Adult Basic Life Support. Circulation [Internet]. 2005 Dec 13 [cited 2021 Dec 5];112(24_supplement). Available from: https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCULATIONAHA.105.166553
- Burhan E, Susanto AD, Isbaniah F, Nasution SA, Ginanjar E, Pitoyo CW, editors. Pedoman tatalaksana COVID-19. 3rd ed. Jakarta: PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI; 2020
Penulis: Vincent Kharisma Wangsaputra
Editor: Albertus Raditya Danendra