Spirulina, Suplemen Herbal dengan Segudang Manfaat
Dijuluki sebagai “super food”, spirulina memiliki banyak manfaat, mulai dari perbaikan nutrisi tubuh hingga mencegah kanker
Spirulina merupakan salah satu jenis Cyanobacteria atau alga hijau-biru yang tumbuh di air tawar dan air laut. Tumbuhan ini dipercaya sebagai salah satu bentuk kehidupan tertua di bumi yang pertama kali digunakan oleh Suku Aztek sejak abad ke-16 untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Seiring dengan perkembangan zaman, penelitian modern telah menemukan banyak bukti yang mendukung manfaat dari alga hijau-biru ini.
Saat ini, spirulina umum diproduksi menjadi suplemen yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia karena manfaatnya yang berlimpah. Suplemen spirulina di pasaran tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, dan bubuk yang dapat diturunkan menjadi produk-produk lainnya, mulai dari makanan dan minuman tertentu hingga masker wajah untuk kecantikan.
Banyaknya kandungan nutrisi yang dimiliki Spirulina membuatnya kerap dijuluki sebagai super food. Dalam satu sendok makan spirulina, ternyata terkandung berbagai macam nutrisi, mulai dari protein, lemak, karbohidrat, magnesium, kalsium, kalium, fosfor, dan vitamin C. Selain itu, spirulina menjadi sumber yang baik untuk memperoleh vitamin B1, B2, B3, zat besi, dan tembaga. Hal tersebut menunjukkan bahwa spirulina mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh sehari-hari.
Selain manfaatnya dalam memenuhi kecukupan nutrisi, spirulina juga memiliki kegunaan dalam bidang kesehatan. Manfaat tersebut mulai dari menjaga kesehatan jantung, meredakan alergi, membantu sistem imun tubuh, menjaga kesehatan mata dan mulut, membantu perbaikan gizi pada anak-anak, hingga mempromosikan sifat antikanker
Khasiat antiinflamasi dan antikanker dari spirulina didasari oleh kandungan antioksidan yang dimilikinya. Salah satunya adalah protein nabati yang disebut dengan fikosianin. Penelitian pada kultur sel (in vivo) dan makhluk hidup (in vitro) telah menunjukkan bahwa protein tersebut memiliki efek meredakan rasa sakit, antiinflamasi, melindungi otak, serta menghambat pertumbuhan sel kanker leher rahim dan kanker darah.
Di samping itu, ternyata efek antiinflamasi yang ditimbulkan oleh spirulina juga mampu membantu individu dengan rinitis alergi dan asma yang ditimbulkan oleh alergen lingkungan, seperti serbuk bunga, bulu hewan, dan debu. Beberapa penelitian melaporkan bahwa konsumsi rutin spirulina dapat mengurangi gejala hidung berair, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang dialami oleh penderita rinitis alergi dibandingkan plasebo.
Manfaat lainnya dari spirulina adalah kemampuannya dalam mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh sehingga mengurangi risiko terjangkit penyakit jantung maupun stroke. Selain itu, konsumsi spirulina secara rutin juga menunjukkan efek penurunan terhadap tekanan darah. Suplemen ini juga diduga dapat membantu pasien anemia dalam meningkatkan kadar hemoglobin dan sel darah merah. Adapun pada anak-anak dengan malnutrisi, suplemen spirulina terbukti membantu meningkatkan berat badan dan kadar hemoglobin secara signifikan.
Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan mengonsumsi spirulina tidak membuat seseorang terlepas dari risiko timbulnya efek samping setelah mengonsumsi suplemen tersebut. Efek samping yang mungkin muncul adalah efek toksisitas dan antikoagulan. Toksisitas dapat terjadi karena spirulina merupakan alga hijau-biru yang hidup di alam liar sehingga memungkinkan adanya kontaminasi zat yang tidak diinginkan. Selain itu, adanya efek antikoagulan dari spirulina perlu diperhatikan oleh seseorang yang sedang mengonsumsi pengencer darah atau mengidap gangguan fungsi pembekuan darah. Hal ini dapat menimbulkan perdarahan yang berkepanjangan maupun timbulnya lebam pada permukaan tubuh. Oleh karena itu, kelompok dengan kondisi tersebut sebaiknya berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsumsi spirulina.
Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi spirulina. Namun, spirulina hanyalah sebuah suplemen yang berfungsi menambahkan nutrisi ke dalam tubuh. Mengonsumsi spirulina saja tanpa makanan dan minuman sehat lainnya tidak cukup untuk membuat seseorang menjadi sehat. Oleh karena itu, tetap diperlukan sumber nutrisi lain untuk menjaga kesehatan kita dan orang-orang tersayang di sekitar kita.
REFERENSI
- By the way, doctor: Is spirulina good for you? [Internet]. Harvard.edu. 2019 Apr [cited 2021 Jun 21]. Available from: https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/by_the_way_doctor_is_spirulina_good_for_you
- Spirulina uses, benefits & dosage – drugs.Com herbal database [Internet]. Drugs.com. [cited 2021 Jun 21]. Available from: https://www.drugs.com/npp/spirulina.html
- Spirulina: Are there health benefits? [Internet]. Webmd.com. [cited 2021 Jun 21]. Available from: https://www.webmd.com/diet/spirulina-health-benefits
- Joe Leech MS. 10 health benefits of Spirulina [Internet]. Healthline.com. 2018 [cited 2021 Jun 21]. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/10-proven-benefits-of-spirulina
- Shoemaker S, MS, RDN, LD. Does Spirulina have any side effects? [Internet]. Healthline.com. 2019 [cited 2021 Jun 21]. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/spirulina-side-effects
Penulis: Raisa Amany
Editor: Izzati Diyanah