Spondilodisitis
Definisi
Spondilodisitis adalah penyakit peradangan atau inflamasi pada tulang belakang, cakramnya, maupun struktur di dekat tulang belakang (vertebra). Penyakit ini cukup serius karena memiliki tingkat mortalitas dan morbiditas tinggi dengan persentase kematian di rumah sakit sebanyak 7%.
Kasus spondilodisitis pada laki-laki tiga kali lebih sering dibandingkan wanita dengan angka kejadian rerata tujuh per satu juta orang. Faktor risiko penyakit meliputi malnutrisi, diabetes melitus, penggunaan obat steroid, gangguan reumatik, dan operasi tulang belakang.
Sinonim: discitis piogenik, osteomielitis vertebral
Tanda dan Gejala
Spondilodisitis merupakan kondisi yang mencakup spektrum peradangan tulang belakang (spinal), seperti osteomielitis, discitis, meningitis, abses epidural, empiema subdural, dan abses sumsum tulang belakang.
Gejala utama yang dapat muncul:
- Demam ringan
- Rasa tidak nyaman secara umum
- Lemas
- Penurunan berat badan
- Back pain
Kurang spesifiknya gejala spondilodisitis menyebabkan penyakit ini seringkali terlambat didiagnosis dan menyebabkan kondisi yang lebih parah.
Etiologi & Patogenesis
Penyebab tersering spondilodisitis adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Selain itu, spondilodisitis juga dapat disebabkan oleh jamur dan parasite. Secara umum, penyebab dari penyakit ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain:
- Piogenik (bakteri), seperti bakteri gram negative dan Mycobacterium tuberculosis.
- Granulomatosa (tuberkulus atau jamur)
- Parasit (Echinococcosis)
Agen penyebab infeksi akan masuk dan menyebar melalui aliran darah setelah penderita menjalani operasi atau adanya pertumbuhan infeksi di jaringan lunak. Tempat paling umum spondilodisitis adalah tulang belakang lumbal, payudara, dan tulang belakang servikal.
Patofisiologi
Patofisiologi infeksi spondilodisitis pada anak-anak dan orang dewasa sedikit berbeda. Discitis atau peradangan pada cakram tulang belakang lebih sering pada anak-anak akibat aliran darah terus-menerus pada cakram vertebra hingga menjadi media pertumbuhan bakteri. Selain itu, jaringan darah pada tulang metafisis anak-anak kaya akan arteriol yang menyatu (anastomosis) dan melindungi dari kerusakan luas jika terjadi emboli atau sumbatan aliran darah.
Pada orang dewasa, arteri yang beranastomosis hanya sedikit dan memungkinkan terjadi emboli yang menimbulkan kerusakan meluas hingga kolaps. Kerusakan tulang belakang yang meluas menyebabkan perubahan bentuk maupun kompresi sumsum tulang belakang. Infeksi tidak terkontrol dapat berkembang menjadi abses tulang belakang hingga spektrum infeksi lainnya.
Diagnosis
Penegakan diagnosis spondilodisitis dilakukan dengan anamnesis mengenai riwayat perjalanan penyakit, keluhan, dan riwayat medis lainnya. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, di antaranya adalah pencitraan MRI untuk menilai perubahan struktur tulang belakang dan perluasan infeksi, tes laboratorium, serta kultur urin untuk mengetahui etiologi penyakit.
Tata Laksana
Pengobatan untuk spondilodisitis utamanya untuk menghilangkan infeksi, memperbaiki struktur tulang belakang, menstabilkan saraf, serta meredakan nyeri. Pemberian antibiotik ataupun antimikrobial, bergantung dengan etiologi penyakit, selama 3-24 minggu didukung dengan terapi fisik dan imobilisasi selama 4-6 minggu menjadi terapi standar.
Komplikasi & Prognosis
Tindakan bedah diperlukan jika terjadi kompresi pada tulang belakang dengan penurunan fungsi saraf secara progresif. Prosedur bedah juga membantu dalam rekonstruksi stabilitas dan perubahan struktur tulang belakang.
Komplikasi yang dapat terjadi berupa komplikasi neurologis, pseudoartrosis, kerusakan kardiorespirasi, intoleransi antibiotik, hingga kematian. Sebanyak 2-12% penderita spondilodisitis mengalami kematian serta kualitas hidup pendeirta cenderung rendah. Tingkat kekambuhan penyakit berdasarkan data berkisar 0-7% dan sebanyak 5 dari 69 orang penderita spondilodisitis mengalami infeksi berulang.
Referensi
- Homagk L, Marmelstein D, Homagk N, Hofmann GO. SponDT (spondylodiscitis diagnosis and treatment): spondylodiscitis scoring system. Journal of Orthopaedic Surgery and Research. 2019 [cited 2020 Nov 10]; 14: 100. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30971277/
- Mavrogenis AF, et al. Spondylodiscitis revisited. EFFORT Open Reviews. 2017 Nov [cited 2020 Nov 10]; 2(11): 447-461.
- Sobottke R, Seifert H, Fätkenheuer G, Schmidt M, Gossmann A, Eysel P. Current diagnosis and treatment of spondylodiscitis. Dtsch Arztebl Int. 2008 [cited 2020 Nov 10];105(10):181-187.
- Qu D, Chen H, Yang M, Zhou H. Management of lumbar spondylodiscitis developing after laparoscopic sacrohysteropexy with a mesh: a case report and review of the literature. Clinical Case Report. 2019 Dec [cited 2020 Nov 10]; 98(49): 1-7.
- Lener S, et al. Management of spinal infection: a review of the literature. Acta Neurochirurgica. 2018 Jan [cited 2020 Nov 10]; 160: 487-496.